tag:blogger.com,1999:blog-65375087786161931502024-03-13T16:43:32.108-07:00ISBD(Ilmu Sosial Budaya Dasar)muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-20488311486300992702011-10-14T00:39:00.000-07:002011-10-14T00:43:52.689-07:00MANUSIA, NILAI MORAL, DAN HUKUM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAGn_J9UDlTB7nXTG-eUJ3Ha_3em-EZBzDSwSlO7g5mKp55NSahQ71Bdk0sy80wXp35c7FpIqwKsTy1dKIA1pCLjKdt9WT0-8Yh3tcx7p3jTe_h8aLX6Fo20tqN9G0D1neWeBI4uEzVT0X/s1600/art_44012.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAGn_J9UDlTB7nXTG-eUJ3Ha_3em-EZBzDSwSlO7g5mKp55NSahQ71Bdk0sy80wXp35c7FpIqwKsTy1dKIA1pCLjKdt9WT0-8Yh3tcx7p3jTe_h8aLX6Fo20tqN9G0D1neWeBI4uEzVT0X/s320/art_44012.jpg" width="320" /></a></div><br />
<h3 align="center" style="text-align: center;"><u><span style="color: red;"></span></u></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff;">Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk menjadikan manusia berbudaya.Budaya dalam pengertian yang sangat luas mencakup segala aspek kehidupan manusia, yang dimulai dari cara berpikir,bertingkah laku sampai produk-produk berpikir manusia yang berwujud dalam bentuk benda (materil)maupun dalam bentuk sistem nilai (in- materil).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff;"> Pergaulan antar umat di dunia yang semakin intensif akan melahirkan budaya-budaya baru, baik berupa pencampuran budaya, penerimaan budaya oleh salah satu pihak atau keduanya, dominasi budaya, atau munculnya budaya baru.Keseluruhan proses ini tentu saja dipengaruhi oleh proses pendidikan di masyarakat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff;"> Pemunculan kebudayaan baru tidak sepenuhnya memberikan efek positif terhadap perkembangan suatu bangsa, tetapi ada juga yang berdampak negative. Untuk menghindari hal-hal negatif dari suatu kebudayaan baru, diperlukan berbagai upaya untuk mengadakan saringan kebudayaan yang dianggap paling tepat untuk diterapkan . Oleh karena , pemahaman terhadap kebudayaan menjadi penting bagi seorang pendidik agar pendidik memahami secara persis kebudayaan dan pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat. </span></div><h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_Toc247294627"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Permasalahan</a> </h3><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Sistem nilai Budaya </li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Pengertian Norma </li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Definisi Hukum</li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar</li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Peran Mahasiswa dalam kebudayaan<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_Toc247294628"></a></li>
</ol><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_Toc247294630"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Sistem Nilai Budaya</a> </h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Sistem nilai budaya adalah tingkat tertinggi dan paling abstrak dari adat istiadat. Nilai budaya terdiri dari konsep-konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai berharga dan penting oleh suatu warga masyarakat sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman orientasi pada kehidupan para warga masyarakat yang bersangkutan . Walaupun nilai-nilai budaya berfungsi sebagai pedoman hidup warga masyarakat, sebagai konsep sifatnya sangat umum , memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan biasanya sulit diterangkan secara rasional dan nyata,. Namun , justru karena itulah ia berada dalam daerah emosional dari alam jiwa seseorang. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Suatu system nilai budaya sering kali merupakan suatu pandangan hidup,walaupun kedua istilah itu sebaiknya tidak di samakan . Pandangan hidup biasanya mengandung sebagian dari nilai –nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, dan yang telah dipilih secara selektif oleh individu-individu dan golongan-golongan dalam masyarakat. Dengan demikian, apabila system nilai merupakan pedoman yang dianut oleh suatu masyarakat maka pandangan hidup merupakan pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau bahkan individu – individu tertentu dalam suatu masyarakat.Karena itu pandangan hidup tidak berlaku bagi seluruh masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Konsep idiologi juga merupakan suatu system pedoman hidup yang ingin dicapai oleh para warga suatu masyarakat, namun yang sifatnya lebih khusus dari pada system nilai budaya. Idiologi dapat menyangkut seluruh masyarakat (dalam kenyataan tentu ada kekecualian ), tetapi dapat juga hanya golongan –golongan tertentu saja dalam masyarakat yang bersangkutan. Sebaliknya dalam istilah idiologi umumnya tidak ada hanyalah idiologi Negara, idiolgi suatu masyarakat, idiologi golongan dll.</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_Toc247294631"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Pengertian Norma</a></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Norma merupakan aturan untuk bertindak yang sifatnya khusus, dan perumusannya pada umumnya sangat rinci atau ruang llingkupnya tidak terlalu luas dan perumusannya tidak terlalu kabur. Norma yang khusus itu dapat digolongkan menurut pranata di masyarakat., yang didalamnya terdiri sejumlah pranata , misalnya,pranata pendidikan,peradilan,ekonomi,kesenian,keagamaan, perkawinan dsb.Norma-norma yang ada dalam suatu pranata tentu harus saling berkaitan sehingga merupakan suatu system yang integral. Di samping itu , norma dalam suatu pranata tentu berkaitan pula dengan norma-norma dalam pranata lain yang berdekatan sehingga seluruhnya menjadi system yang lebih luas.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dalam suatu masyarakat yang sederhana , di mana jumlah pranata yang ada dalam kehidupan masih sangat kecil, dan dimana jumlah norma pranata juga kecil, pengetahuan mengenai semua norma yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan masih dapat dikusai oleh satu orang ahli adapt saja, namun apabila suatu masyarakat telah berkembang makin kompleks sehingga jumlah pranata yang ada juga makin banyak, maka seorang ahli adapt tidak mungkin dapat menguasai semuanya.Dalam masyarakat kompleks ,jumlah norma dalam suatu pranata bahkan sudah sangat banyak sehingga untuk satu pranata diperlukan sejumlah ahli. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Diantara berbagai norma yang ada dalam masyarakat,adayang dirasakan lebih besar dari pada lainnya. Pelanggaran terhadap suatu norma yang dianngap tidak begitu berat tidak akan membawa akibat yang panjang,dan mungkin hanya menjadi bahan ejekan para warga masyarakat. Norma semacam ini oleh <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #ff6600;">W.G.Sumner</span></b> dinamakan<b><i> folkways</i></b> atau sebagai tata cara. Sebaliknya, ada norma yang berakibat panjang apabila dilanggar sehinnga pelanngarannya bias jadi dituntu,diadili, dihukum.Norma semacam ini dinamakan adapt istiadat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Norma-norma dari golongan yang mempunyai akibat panjang juga dapat merupakan hukum walaupun menurut sumber </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak berarti bahwa mores sama dengan hukum .Hal ini dikarenakan tidak semua mores memiliki sanksi hukum meskipun secara adapt dianggap memiliki tingkat pelanggaran yang tinggi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #ff9900;">Ferdinan Tonies (Soekanto, 1990 )</span></b>menjelaskan bahwa kebiasaan mempunyai tiga arti ,yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 1.Dalam arti yang menunjukan pada suatu kenyataan yang bersifat obyektif.Misalnya , kebiasaan untuk bangun pagi, kebiasaan untuk tidur siang hari,kebiasaan untuk minum kopi sebelum mandi dll.Artinya adalah , bahwa seseorang biasa melakukan perbuatan – perbuatan tadi dalam tata cara hidupnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 2.Dalam arti bahwa kebiasaan tersebut dijadikan kaidah bagi seseorang,norma mana diciptakan untuk dirinya sendiri .Dalam hal ini , orang bersangkutanlah yang menciptakan suatu perilaku bagi dirinya sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 3.Sebagai perwujudan kemauan atau keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Jadi kebiasaan tersebut menunjukan pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya.Kebiasaan-kebiasaan yang baik akan diakui serta dilakukan pula oleh orang lain yang semasyarakat. Bahkan lebih jauh lagi , begitu mendalamnya pengakuan atas kebiasaan seseorang sehingga dijadikan patokan bagi orang lain,bahkan mungkin dijadikan peraturan.Kebiasaan yang dijadikan dasar bagi hubungan antar orang-orang sehingga tingkah laku atau tindakan masing – masing dapat diatur dan itu semuanya menimbulkan orma atau kaidah .Kaidah yang timbul dari masyarakat sesuai dengan kebutuhannya pada suatu saat,lazimnya dinamakan adapt istiadat (<i>custom</i>) . Adat istiadat memiliki perbedaan antara satu tempat dengan tempat yang lain, demikian pula menurut waktunya.Adat istiadat memiliki dampak hukum apabila dilanggar,dimulai dengan sanksi yang sangat ringan berupa pencemoohan/pergunjingan pada sanksi yang sangat berat berupa pengucilan,pengusiran atau hukuman-hukuman badan berupa siksa dan kurungan.</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_Toc247294632"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Definisi Hukum</a></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Disamping adat istiadat tadi ,ada kaidah yang mengatur kehidupan manusia yaitu <b><i>hukum</i>,</b> yang biasanya dibuat dengan sengaja dan<u> </u>mempunyai sanksi yang jelas.Hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar terjadi keserasian diantara wrga masyarakat dan system social yang dibangun oleh suatu masyarakat.Pada masyarakat modern hukum dibuat oleh lembaga – lembaga yang diberikan wewenang oleh rakyat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya adalah mengatur masyarakat agar mengikuti pola perilaku yang disepakati oleh system social dan budaya yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pola-pola perilaku merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut.Setiap tindakan manusia dalam masyarakat selalu mengikuti pola-pola perilaku masyarakat tadi.Pola perilaku berbeda dengan kebiasaan. Kebiasaan merupakan cara bertindak seseorang yang kemudian diakui dan mungkin diikuti oleh orang lain. Pola perilaku dan norma-norma yang dilakukan dan dilaksanakan pada khususnya apabila seseorang berhubungan dengan orang lain, dinamakan <i><span style="color: #ff6600;">social organization</span></i><span style="color: #ff6600;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_Toc247294633"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Perubahan Kebudayaan karena pengaruh dari luar</a></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sebagai contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar.Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti KFC,steak,burger,dan lain-lain.Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higinis,modern,dan praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional.Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="color: #ff6600;">1)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Kekuatan </span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Kekhasan budaya Indonesia </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki cirri khas yang unik.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="color: #ff6600;">2)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Kelemahan</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; mso-list: l4 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Kurangnya kesadaran masyarakat </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; mso-list: l13 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Minimnya komunikasi budaya </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; mso-list: l9 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Kurangnya pembelajaran budaya </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3<span style="color: #ff6600;">)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Peluang</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="mso-list: l12 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="mso-list: l10 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; mso-list: l8 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Kemajuan pariwisata </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; mso-list: l2 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Multikuturalisme </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4<span style="color: #ff6600;">)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Tantangan</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; mso-list: l3 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Perubahan lingkungan alam dan fisik </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikut berubah.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; mso-list: l11 level1 lfo13; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Kemajuan Teknologi </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; mso-list: l0 level1 lfo14; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Masuknya Budaya Asing </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: #339966;">Perubahan budaya dan arus globalisasi mengakibatkan beberapa budaya tersingkirkan</span></b><span style="color: #339966;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_Toc247294634"></a><a href="http://isbdunmer.blogspot.com/">Peran mahasiswa dalam kebudayaan</a> </h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm7-TKAkzBurORFBnAis0BIrTlngL8moxEYVkaF-YgdEDdC7zp_rUBOBF6X4C_hl45fPlWQd3ldjj7LUzsdDBBzxrXXVkuJhR5JFX6u6YMHhG6sVXB5KjGqIkRzCqvw85z_pdPrFQQy_Z0/s1600/img10122010654951.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm7-TKAkzBurORFBnAis0BIrTlngL8moxEYVkaF-YgdEDdC7zp_rUBOBF6X4C_hl45fPlWQd3ldjj7LUzsdDBBzxrXXVkuJhR5JFX6u6YMHhG6sVXB5KjGqIkRzCqvw85z_pdPrFQQy_Z0/s200/img10122010654951.jpg" width="200" /></a></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah. </span> </span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #339966;">a. Jalur Intrakurikuler </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik. Peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Kemungkinan yang pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi mahasiswa program studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan manusia, sains teknologi, dan sen<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_ftnref6_4975"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">.</a>Kemungkinan yang kedua tampaknya telah diakomodasi dalam kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam rumpun ilmu budaya seperti program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa mata kuliah yang secara khusus dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya daerah adalah Masyarakat dan Kesenian Indonesia, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dan Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir. Melalui mata kuliah-mata kuliah itu, mahasiswa dapat diberi penugasan untuk melihat, memahami, mengapresiasi, mendokumentasi, dan membahas seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-kegiatan semacam itu pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daearah akan meningkat yang juga telah melakukan pelestarian. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Jalur intrakurikuler lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman bahkan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa-mahasiswa yang telah mendapatkan pemahaman yang mencukupi terhadap seni dan budaya daerah dapat berkiprah langsung dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang merupakan bentuk lain dari KKN di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro telah digunakan untuk berperan serta dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, khususnya yang berasal dari program studi Sejarah, dalam tiga tahun terakhir sebagian telah membantu merevitalisasi seni budaya yang tumbuh dan berkembang di Semarang, misalnya batik Semarang, arsitektur Semarang, dan membantu mempromosikan perkumpulan Wayang Orang Ngesthi Pandhawa. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #339966;">b. Jalur Ekstrakurikuler</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa (Daerah Lainnya) merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi perlu mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga kemahasiswaan itu merupakan wahana yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benar-benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah (Jawa misalnya) yang pada gilirannya akan berujung pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan budaya daerah. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah.</div><h2 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6537508778616193150&postID=2048831148630099270" name="_Toc247294636"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Kesimpulan</a></h2><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="color: #ffcc00;">Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai – nilai budaya lokal yang ada di negara ini. Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu<b>.</b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-78848092415257853372011-10-14T00:30:00.000-07:002011-10-14T00:43:03.378-07:00MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN<div align="center" style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: center;"><b><u><span style="color: blue; font-size: 14pt; line-height: 130%;">MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN</span></u></b></div><b><u><span style="color: blue; font-size: 14pt; line-height: 130%;"></span><span style="color: blue;"></span></u></b> <br />
<div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><u><span style="color: blue;"></span></u></div><div style="line-height: 130%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGW-H_mGPR5u-Qj4040ObllxKi0o1JkB5KrWLoF5QaAA98dDXphVZmPrYw9mFmF0R-aOgx1iEvgUcsNfPhY0-Shg5ewEgUnMy1wsJC36mixFSS8N0ZOfvq9uxKhSQmgyiXx6YloxDzLcFy/s1600/lingkungan-hidup.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGW-H_mGPR5u-Qj4040ObllxKi0o1JkB5KrWLoF5QaAA98dDXphVZmPrYw9mFmF0R-aOgx1iEvgUcsNfPhY0-Shg5ewEgUnMy1wsJC36mixFSS8N0ZOfvq9uxKhSQmgyiXx6YloxDzLcFy/s1600/lingkungan-hidup.jpg" /></a></div><div style="line-height: 130%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="color: #ffcc00;"> Makna Keragaman</span></b><span style="color: #ffcc00;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya:</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ffcc00;">a. Tingkah laku</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ffcc00;">b. Macam, jenis</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ffcc00;">c. Lagu, music langgam</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ffcc00;">d. Warna, corak, ragi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ffcc00;">e. Laras (tata baahasa)</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Sehingga keragman berarti perihal beragam-ragam, berjenis-jenis perihl ragam, hal jenis. Kergaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan serta situsi ekonomi.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: cyan;">Makna Kesederajatan </span></b><span style="color: cyan;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian kontek kesederajatn disini adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukaaan yang sama dan satu tingkatan hierarki.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">>>Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat Indonesia</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: lime;">Suku Bangsa dan Ras</span></b><span style="color: lime;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karna adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki cirri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala daan lain sebagainya.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Di Indonesia, terutama bagian barat mulai dari Sulawesi adalah termasuk ras Mongoloid Melayu Muda. Kecuali Batak dan Toraja yang termasuk Mongoloid Melayu tua. Sebelah timur Indonesia termasuk ras austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan Chia yang termasuk <i>astratic Mongoloid.</i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: lime;">Agama dan Keyakinan</span></b><span style="color: lime;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari maanusia sebagai kekuatan ghaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan terinci namun apapun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya memang memiliki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitive maupun agama monotheisme.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama antara lain:</span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">a. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang</span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">b. Berfungsi penyelamat</span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">c. Berfungsi sebagai perdamaian</span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">d. Berfungsi sebagai </span></i><i><span style="color: magenta; font-style: normal;">social control</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;"></span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">e. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas</span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">f. Berfungsi transformative</span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">g. Berfungsi kreatif</span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: magenta;">h. Berfungsi sublimatif</span></i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsure penting dalam keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyakny agama yang diakui di Indonesia.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">>>Ideologi dan Politik</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupaka kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideology membantu untuk lebih memperkuat lndasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencxakup baik konflik antara individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukkan. Politik juga bermakna usaha untuk menegakkan ketertiban sosial.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Keragaman masyarakat Indonesia dan politik dapat dilihat dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya Indonesia hanya mengakui satu ideology yaitu pancasila yang benar-benar mencermin kepribadian bangsa Indonesia.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">>>Tata Krama </span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Tata krama yang dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti “ adat sopan santun, basa-basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku adat istiadat tegur sapa ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Tata karma dibentuk dan dikembngkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif didalam masyarakat yang bersaangkutan. Indonesia memiliki beragam suku bangsa dimana setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma secara turun temurun dan berkesinambungan dari generasi kegenerasi menyebabkn suatu masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopann yang relatif sama.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">>>Kesenjangan ekonomi</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Bagi sebagian Negara berkembang perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada digolongan tingkt ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangaan yang tak dapat terhindari lagi.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">>>Kesenjangan Sosial</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Masayarakat Indonesia merupakan masyarakaaat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkt dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapaaat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Hal ini yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak hanya itu bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">>>Pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, bernegara, dan kehidupan global.</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Berdirinya Negara Indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk, baik secara etnis, geografis, cultural, maupun religius. Kita tidak dapat mengingkari sifat pluralistic bangsa kita. Sehingga kita perlu member tempaat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan beragama yang dianut oleh warg negar indonesi. Masalah suku bangsaa dan kesatuan- kesatuan nasional di Indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu Negara yang multietnik memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menginfentasikaan peranan identitas nasional dan solidaritas nasional di antara warganya. Gaagasan tentang kebudayaan nasional Indosia yang menyaangkut kesadaran dan identitas sebagai suatu bangsa telah dirancang saat bangsa kita belum merdeka.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengangkat nilai harmoni. Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendaak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Di kehidupan sehari-hari, kebudayaaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara , mewarisi perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu beriringan, saling melengkapi bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel) dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sering kali terjadi malah sebaliknya. Perbedaan-perbedaan tersebut menciptakan ketegangan hubungan antar anggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagai mana dijelaskan oleh <span style="color: #ff6600;">Van De berghe</span>:</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">a. <span style="color: #ff6600;">Terjadinya sekmentasi kedalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff6600;">b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff6600;">c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nili sosial yang bersifat dasar</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff6600;">d. Secara relative seringkali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff6600;">e. Secara relative integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didal;am bidang ekonomi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff6600;">f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Realitas diatas harus diakui dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa karena dengannya, kemajemukan yng ada dapat dipertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap di kesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti:</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">a<span style="color: red;">. Disharmonisasi, adalh tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi dibawah oleh virus paradox yang ada dlam globalisasi. Paket globalisasi begitu memikat masyarakat dunia dengan tawarannya akan keseragaman global untuk maju bersama dalam komunikasi gaya hidup manusia yang bebas dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan menyampaikan keunikan dan keberagaman manusia sebagai pelaku utamanya.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">b. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">c. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam – macam, antara lain; keyakinannya bahwa secara kodrati ras/ sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/ suku/ kelompok lain.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu:</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">a. Semngat religious</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">b. Semangat nasionalisme</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">c. Semangat pluralism</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">d. Semangat humanism</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">e. Dialog antar- umat beragama</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">f. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media massa, dan harmonisasi dunia.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangs yang Bhineka Tunggal Ika.menyatu dalm keragaman, dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan, segala keanekargaman dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama. Sikap inilah yang perlu dikembangkan dalam pola piker masyarakat untuk menuju Indonesia raya merdeka.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">>>Problematika Diskriminasi</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideology dan politik. Serta batas Negara, dan kebangsaan seseorang.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan pada prinsip – prinsip hak asasi manusia(HAM). Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecualian, tidak dapat dipisahkan, dan saling tergantung. Berangkat dari pemahaman tersebut seyogianya sikap – sikap yang didasarkan pada <i>discrimination </i>harus dipandang sebagai tindakan yang menghambat pengembangan kesederajatan dan demokrasi, penegakan hokum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Pasal 281 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa:” setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu .” sementara itu Pasal 3 UU No.30 Tahun 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa”…….. setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat…..” ketentuan tersebut merupakan landasan hokum yang mendasari prinsip non- diskriminasi di Indonesia.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Pencantuman perinsip ini pada awal pasaal dan berbagai instrument hokum yang mengatur HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi sebuah realitas yang problematik, sehingga:</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">a. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi di berbagi belahan dunia; dan</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">b. Prinsip nondiskriminasi harus mengawali kesepakatan antarbangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Dalam demokrasi, diskriminasi seharusnya telah ditiadakan dengan adanya kesetaraan dalam bidang hokum, kesederajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud ideal dalam kehidupan Negara yang demokratis. Akan tetapi, berbgai penelitian dan pengkajian menunjukkan bahwa kondisi di Indonesia saat ini belum mencerminkan penerapan asas persamaan dimuka hokum secara utuh.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Pada dasarnya diskriminasi tidakterjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa factor penyebab, antara lain:</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">a. Persaingan yang semakin ketat dalm berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi. Timbullah persaingan antar kelompok pendatang dan kelompok pribumi, yang kerap kali menjadi awal pemicu terjadinya diskriminasi.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">b. Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah. Aristoteles membagi masyarakat dalam suatu Negara menjadi tiga kelompok – kelompok: kaya, miskin, dan yang beradadiantaranya. Kelompok – kelompok kaya (bangsawan, tuan tanah) biasanya melakukan intimidasi dan tekanan sehingga mendiskriminasikan orang – orang miskin.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">c. Ketidak berdayaan golongan miskin akan intiminasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Problematika lainnya dan harus diwaspadai adanya disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah Negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama prose itu, yaitu:</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">a. Kegagalan kepemimpinan</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">Integrasi bangs adalah landasan bagi tegaknya sebuah Negara modern. Keutuhan wilayah Negara amat ditentukan oleh kemampuan parapemimpin dan masyarakat warga Negara memelihara komitmen kebersamaan sebagai suatu bangsa.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">b. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">Krisis disektor ini selalu merupakan amat signifikan dalam mengawali lahirnya krisis lain (politik pemerintahan, hokum, dan sosial).</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">c. Krisis politik</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">Krisis politik merupakan perpecahan elit di tingkat nasional, sehingga menyulitkan lahirnya kebijakan utuh dalam mengatasi krisis ekonomi. Krisis politik juga dapat dilihat dari absennya kepemimpinan politik yang mampu membangun solidaritas sosial untuk secara solid menghadapi krisis ekonomi. Semua ini efektif, maka kemampuan pemarintah dalam member pelayanan public akan makin merosot.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">d. Krisis sosial</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">Krisis sosial dimulai dari adanya disharmoni dan bermuara pada meletusnya konflik kekerasan diantara kelompok – kelompok masyarakat (suku, agama, ras).</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">e. Demoralisasi tentara dan polisi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">Demoralisasi tentara dan polisi dalam bentuk pupusnya keyakinan mereka atas makna pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bayangkari Negara. Demoralilasi itu, pada kadar yang rendah dipengaruhi oleh merosotnya nilai gaji yang mereka terima akibat krisis ekonomi.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">f. Interfensi asing</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: lime;">Interfensi internasional yang bertujuan memecah belah, seraya mengambil keuntungan dari perpecahan itu melalui dominasi pengaruhnya terhadap kebijakan politik dan ekonomi Negara-negara baru pasca disintegrasi. Interfensi itu bergerak dari yang paling lunak hingga berupa provokasi terhadap kelompok-kelompok yang berkonflik.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang “majemuk”atau “heterogen”. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi social dari banyak suku bangsa dengan beraneka ragam latar belakang, kebudayaan, agama, sejarah dan tujuan yang sama yang disebut <i>kebudayaan nasional.</i></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Terciptanya “Tunggal Ika”dalam masyarakat yang ”Bhineka” dapat diwujudkan melalui “ïntegrasi kebudayaan” atau “integrasi nasional”. Dalam hubungan ini, pengukuhan ide “Tunggal Ika” yang dirumuskan dalam <i>wawasan nusantara</i> dengan menekankan pada aspek persatuan disegala bidang merupakan tindakan yang positif. Namun tentu saja makna Bhineka Tunggal Ika ini harus benar-benar dipahami dan menjadi dalam bangsa dan bernegara.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">>>Manusia Beradab dalam keragaman</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Hubungan antara kebudayaan dengan peradaban adalah sangat erat. Peradapan adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan, misalnya adab, sopan santun, budi pekerti, budi bahasa, seni dan sebagainya.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Masyarakat sebagai satu komunitas yang beragam penuh perbedaan pandangan bahkan kepentingan, tuhan yang menciptakan manusia dalam keragamannya, dalam realitas kehidupan keragaman telah meluas dalam wujud perbedaan status, kondisi ekonomi, relasi, social dan sampai cita-cita perorangan maupun kelompok tanpa dilandasi sikap arif dalam memandang perbedaan akan menuai konsentrasi panjang berupa konflik bahkan kekerasan di tengah-tengah kita.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #339966;">Dalam hal ini tedapat teori menunjukan penyebab konflik ditengah masyarakat antara lain:</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #339966;">a. teori hubungan masyarakat memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #339966;">b. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras dimasyarakat tidak lain disebabkan identitas yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaaan masa lalu yang tidak terselesaikan.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #339966;">c. Teori kesalahpahaman antar budaya, teori ini melihat konflik di sebabkan ketidak cocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #339966;">d. Teori tranformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadinya konflik adalah ketidak kesetaraan dan ketidak adilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya dan ekonomi.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang mempengaruhi dinamika kehidupan masyarakat, oleh sebab itu manusia yang beradab harus bersikap terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada, menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan tidak menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa, alat pengikat persatuan seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beranekaragam.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">Faktor-Faktor Terjadinya Perubahan Social – Budaya</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Factor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan social ada 2 macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam diri itu sendiri.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">Factor yang berasal dari luar masyarakat</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">a. Akulturasi.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsure-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsure-unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu kedalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak <span style="color: black;">menyebabkan hilangnya kepribadian.</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">b. Difusi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ketempat lain. Sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat lain.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">c. Penetrasi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur masuknya kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang di datangi penetrasi tersebut, dinamakan <i>Penetration Violent,</i> misalnya ketika bangsa Spanyol dan Portugis datamg ke Amerika Latin sehingga kebudayaan maya dan inka menjadi musnah. Selain itu masih ada jenis penetrasi lain yaitu masuknya unsur kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan dalam kebudayaan setempat sehingga saling mempengaruhi, penetrasi semacam ini disebut <i>Penetration Pasifique</i>, seperti masuknya agama dan kebudayaan Hindu, Budha, Islam kedalam kebudayaan Indonesia.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">d. Invasi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan setempat dengan peperangan (Penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain, penaklukan itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur-unsur asing kedalam kebudayaan bangsa-bangsa terjajah.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">e. Asimilasi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Asimilasi kebalikan dari penetrasi. Asimilasi adalah proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">f. Hibridisasi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi umumnya bersifat individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat perkawinan campuran meluas hingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya, akibat hibridisasi ialah munculnya kebudayaan baru, yaitu setengah kebudayaan asing dan setengah kebudayaan setempat.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: red;">g. Milenarisasi</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi sub kultural yang baru.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: blue;">Perubahan yang Terjadi karena Pengaruh dari Dalam</span></b><span style="color: blue;"></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900;">a. Sistem Pendidikan yang Maju</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">- Inovasi adalah pembauran unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">- Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelomok orang dalam suatu masyarakat</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">- Namun, adapula pendapat lain menyatakan bahwa discovery adalah penemuan sesuatu yang sebelumnya telah ada</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">- Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">- Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan menyesuaikan alam fikiran serta sikapnya dengan sistem norma ( meliputi norma susila, adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat.</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900;">b. Menghargai hasil karya orang lain</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900;">c. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900;">d. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (<i>deviation)</i></span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900;">e. Penduduk yang heterogen</span></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;"><b>DAFTAR PUSTAKA</b></div><div style="line-height: 130%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">Setiadi, Elly M. dkk. 2005. <i>Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar</i>. Jakarta: Prenada Media Group</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 130%; text-align: justify;"><br />
</div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-21396188086073014952011-10-14T00:23:00.001-07:002011-10-14T00:45:06.851-07:00MANUSIA, NILAI MORAL, DAN HUKUM<span id="goog_660440318"></span><span id="goog_660440319"></span><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
h2
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:2;
font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
h3
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:3;
font-size:13.5pt;
font-family:"Times New Roman";}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:22487501;
mso-list-template-ids:-188826184;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l1
{mso-list-id:292902411;
mso-list-template-ids:642025562;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2
{mso-list-id:413089834;
mso-list-template-ids:2146716034;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l3
{mso-list-id:555823091;
mso-list-template-ids:-1985843662;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l4
{mso-list-id:776676566;
mso-list-template-ids:-1029695962;}
@list l4:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l5
{mso-list-id:795948695;
mso-list-template-ids:544272210;}
@list l5:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l6
{mso-list-id:834880681;
mso-list-template-ids:-1685262066;}
@list l6:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l7
{mso-list-id:1070232000;
mso-list-template-ids:1707228408;}
@list l7:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l8
{mso-list-id:1324427387;
mso-list-template-ids:1843294556;}
@list l8:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l9
{mso-list-id:1526365650;
mso-list-template-ids:1276928486;}
@list l9:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l10
{mso-list-id:1731422433;
mso-list-template-ids:-1569713292;}
@list l10:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l11
{mso-list-id:1834879956;
mso-list-template-ids:-191064554;}
@list l11:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l12
{mso-list-id:1956448826;
mso-list-template-ids:28614730;}
@list l12:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l13
{mso-list-id:2024475401;
mso-list-template-ids:338213926;}
@list l13:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <span id="goog_1297442696"></span><span id="goog_1297442697"></span> <br />
<h3 align="center" style="text-align: center;"><u><span style="color: red;"><o:p><span style="text-decoration: none;"> </span></o:p></span></u></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <span style="color: #00ccff;">Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk menjadikan manusia berbudaya.Budaya dalam pengertian yang sangat luas mencakup segala aspek kehidupan manusia, yang dimulai dari cara berpikir,bertingkah laku sampai produk-produk berpikir manusia yang berwujud dalam bentuk benda (materil)maupun dalam bentuk sistem nilai (in- materil).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff;"> Pergaulan antar umat di dunia yang semakin intensif akan melahirkan budaya-budaya baru, baik berupa pencampuran budaya, penerimaan budaya oleh salah satu pihak atau keduanya, dominasi budaya, atau munculnya budaya baru.Keseluruhan proses ini tentu saja dipengaruhi oleh proses pendidikan di masyarakat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff;"> Pemunculan kebudayaan baru tidak sepenuhnya memberikan efek positif terhadap perkembangan suatu bangsa, tetapi ada juga yang berdampak negative. Untuk menghindari hal-hal negatif dari suatu kebudayaan baru, diperlukan berbagai upaya untuk mengadakan saringan kebudayaan yang dianggap paling tepat untuk diterapkan . Oleh karena , pemahaman terhadap kebudayaan menjadi penting bagi seorang pendidik agar pendidik memahami secara persis kebudayaan dan pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat. <o:p></o:p></span></div><h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_Toc247294627"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Permasalahan</a> </h3><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Sistem nilai Budaya <o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Pengertian Norma <o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Definisi Hukum<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Peran Mahasiswa dalam kebudayaan<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_Toc247294628"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"></a><o:p></o:p></li>
</ol><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_Toc247294630"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Sistem Nilai Budaya</a> </h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Sistem nilai budaya adalah tingkat tertinggi dan paling abstrak dari adat istiadat. Nilai budaya terdiri dari konsep-konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai berharga dan penting oleh suatu warga masyarakat sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman orientasi pada kehidupan para warga masyarakat yang bersangkutan . Walaupun nilai-nilai budaya berfungsi sebagai pedoman hidup warga masyarakat, sebagai konsep sifatnya sangat umum , memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan biasanya sulit diterangkan secara rasional dan nyata,. Namun , justru karena itulah ia berada dalam daerah emosional dari alam jiwa seseorang. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Suatu system nilai budaya sering kali merupakan suatu pandangan hidup,walaupun kedua istilah itu sebaiknya tidak di samakan . Pandangan hidup biasanya mengandung sebagian dari nilai –nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, dan yang telah dipilih secara selektif oleh individu-individu dan golongan-golongan dalam masyarakat. Dengan demikian, apabila system nilai merupakan pedoman yang dianut oleh suatu masyarakat maka pandangan hidup merupakan pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau bahkan individu – individu tertentu dalam suatu masyarakat.Karena itu pandangan hidup tidak berlaku bagi seluruh masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Konsep idiologi juga merupakan suatu system pedoman hidup yang ingin dicapai oleh para warga suatu masyarakat, namun yang sifatnya lebih khusus dari pada system nilai budaya. Idiologi dapat menyangkut seluruh masyarakat (dalam kenyataan tentu ada kekecualian ), tetapi dapat juga hanya golongan –golongan tertentu saja dalam masyarakat yang bersangkutan. Sebaliknya dalam istilah idiologi umumnya tidak ada hanyalah idiologi Negara, idiolgi suatu masyarakat, idiologi golongan dll.</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_Toc247294631"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Pengertian Norma</a></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Norma merupakan aturan untuk bertindak yang sifatnya khusus, dan perumusannya pada umumnya sangat rinci atau ruang llingkupnya tidak terlalu luas dan perumusannya tidak terlalu kabur. Norma yang khusus itu dapat digolongkan menurut pranata di masyarakat., yang didalamnya terdiri sejumlah pranata , misalnya,pranata pendidikan,peradilan,ekonomi,kesenian,keagamaan, perkawinan dsb.Norma-norma yang ada dalam suatu pranata tentu harus saling berkaitan sehingga merupakan suatu system yang integral. Di samping itu , norma dalam suatu pranata tentu berkaitan pula dengan norma-norma dalam pranata lain yang berdekatan sehingga seluruhnya menjadi system yang lebih luas.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dalam suatu masyarakat yang sederhana , di mana jumlah pranata yang ada dalam kehidupan masih sangat kecil, dan dimana jumlah norma pranata juga kecil, pengetahuan mengenai semua norma yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan masih dapat dikusai oleh satu orang ahli adapt saja, namun apabila suatu masyarakat telah berkembang makin kompleks sehingga jumlah pranata yang ada juga makin banyak, maka seorang ahli adapt tidak mungkin dapat menguasai semuanya.Dalam masyarakat kompleks ,jumlah norma dalam suatu pranata bahkan sudah sangat banyak sehingga untuk satu pranata diperlukan sejumlah ahli. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Diantara berbagai norma yang ada dalam masyarakat,adayang dirasakan lebih besar dari pada lainnya. Pelanggaran terhadap suatu norma yang dianngap tidak begitu berat tidak akan membawa akibat yang panjang,dan mungkin hanya menjadi bahan ejekan para warga masyarakat. Norma semacam ini oleh <b><span style="color: #ff6600;">W.G.Sumner</span></b> dinamakan<b><i> folkways</i></b> atau sebagai tata cara. Sebaliknya, ada norma yang berakibat panjang apabila dilanggar sehinnga pelanngarannya bias jadi dituntu,diadili, dihukum.Norma semacam ini dinamakan adapt istiadat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Norma-norma dari golongan yang mempunyai akibat panjang juga dapat merupakan hukum walaupun menurut sumber </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak berarti bahwa mores sama dengan hukum .Hal ini dikarenakan tidak semua mores memiliki sanksi hukum meskipun secara adapt dianggap memiliki tingkat pelanggaran yang tinggi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <b><span style="color: #ff9900;">Ferdinan Tonies (Soekanto, 1990 )</span></b>menjelaskan bahwa kebiasaan mempunyai tiga arti ,yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 1.Dalam arti yang menunjukan pada suatu kenyataan yang bersifat obyektif.Misalnya , kebiasaan untuk bangun pagi, kebiasaan untuk tidur siang hari,kebiasaan untuk minum kopi sebelum mandi dll.Artinya adalah , bahwa seseorang biasa melakukan perbuatan – perbuatan tadi dalam tata cara hidupnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 2.Dalam arti bahwa kebiasaan tersebut dijadikan kaidah bagi seseorang,norma mana diciptakan untuk dirinya sendiri .Dalam hal ini , orang bersangkutanlah yang menciptakan suatu perilaku bagi dirinya sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 3.Sebagai perwujudan kemauan atau keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Jadi kebiasaan tersebut menunjukan pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya.Kebiasaan-kebiasaan yang baik akan diakui serta dilakukan pula oleh orang lain yang semasyarakat. Bahkan lebih jauh lagi , begitu mendalamnya pengakuan atas kebiasaan seseorang sehingga dijadikan patokan bagi orang lain,bahkan mungkin dijadikan peraturan.Kebiasaan yang dijadikan dasar bagi hubungan antar orang-orang sehingga tingkah laku atau tindakan masing – masing dapat diatur dan itu semuanya menimbulkan orma atau kaidah .Kaidah yang timbul dari masyarakat sesuai dengan kebutuhannya pada suatu saat,lazimnya dinamakan adapt istiadat (<i>custom</i>) . Adat istiadat memiliki perbedaan antara satu tempat dengan tempat yang lain, demikian pula menurut waktunya.Adat istiadat memiliki dampak hukum apabila dilanggar,dimulai dengan sanksi yang sangat ringan berupa pencemoohan/pergunjingan pada sanksi yang sangat berat berupa pengucilan,pengusiran atau hukuman-hukuman badan berupa siksa dan kurungan.</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_Toc247294632"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Definisi Hukum</a></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Disamping adat istiadat tadi ,ada kaidah yang mengatur kehidupan manusia yaitu <b><i>hukum</i>,</b> yang biasanya dibuat dengan sengaja dan<u> </u>mempunyai sanksi yang jelas.Hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar terjadi keserasian diantara wrga masyarakat dan system social yang dibangun oleh suatu masyarakat.Pada masyarakat modern hukum dibuat oleh lembaga – lembaga yang diberikan wewenang oleh rakyat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya adalah mengatur masyarakat agar mengikuti pola perilaku yang disepakati oleh system social dan budaya yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pola-pola perilaku merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut.Setiap tindakan manusia dalam masyarakat selalu mengikuti pola-pola perilaku masyarakat tadi.Pola perilaku berbeda dengan kebiasaan. Kebiasaan merupakan cara bertindak seseorang yang kemudian diakui dan mungkin diikuti oleh orang lain. Pola perilaku dan norma-norma yang dilakukan dan dilaksanakan pada khususnya apabila seseorang berhubungan dengan orang lain, dinamakan <i><span style="color: #ff6600;">social organization</span></i><span style="color: #ff6600;">.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_Toc247294633"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Perubahan Kebudayaan karena pengaruh dari luar</a></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kebudayaan lokal <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sebagai contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar.Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti KFC,steak,burger,dan lain-lain.Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higinis,modern,dan praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional.Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #ff6600;">1)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Kekuatan <o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: justify;">Keanekaragaman budaya lokal yang ada di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: justify;">Kekhasan budaya <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> memiliki cirri khas yang unik.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: justify;">Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kesatuan budaya lokal yang dimiliki <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #ff6600;">2)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Kelemahan<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Kurangnya kesadaran masyarakat <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Minimnya komunikasi budaya <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Kurangnya pembelajaran budaya <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">3<span style="color: #ff6600;">)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Peluang<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Kemajuan pariwisata <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Budaya lokal <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Multikuturalisme <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">4<span style="color: #ff6600;">)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Tantangan<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Perubahan lingkungan alam dan fisik <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikut berubah.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Kemajuan Teknologi <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Masuknya Budaya Asing <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: #339966;">Perubahan budaya dan arus globalisasi mengakibatkan beberapa budaya tersingkirkan</span></b><span style="color: #339966;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">massa</st1:city></st1:place> atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jepang</st1:city>, <st1:country-region w:st="on">Korea</st1:country-region></st1:place>, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_Toc247294634"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Peran mahasiswa dalam kebudayaan</a></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: #339966;">a. Jalur Intrakurikuler <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik. Peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Kemungkinan yang pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi mahasiswa program studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan manusia, sains teknologi, dan sen<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_ftnref6_4975"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">.</a>Kemungkinan yang kedua tampaknya telah diakomodasi dalam kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam rumpun ilmu budaya seperti program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa mata kuliah yang secara khusus dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya daerah adalah Masyarakat dan Kesenian <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>, Manusia dan Kebudayaan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, dan Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir. Melalui mata kuliah-mata kuliah itu, mahasiswa dapat diberi penugasan untuk melihat, memahami, mengapresiasi, mendokumentasi, dan membahas seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-kegiatan semacam itu pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daearah akan meningkat yang juga telah melakukan pelestarian. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Jalur intrakurikuler lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman bahkan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa-mahasiswa yang telah mendapatkan pemahaman yang mencukupi terhadap seni dan budaya daerah dapat berkiprah langsung dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang merupakan bentuk lain dari KKN di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro telah digunakan untuk berperan serta dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, khususnya yang berasal dari program studi Sejarah, dalam tiga tahun terakhir sebagian telah membantu merevitalisasi seni budaya yang tumbuh dan berkembang di Semarang, misalnya batik Semarang, arsitektur Semarang, dan membantu mempromosikan perkumpulan Wayang Orang Ngesthi Pandhawa. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #339966;">b. Jalur Ekstrakurikuler<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa (Daerah Lainnya) merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi perlu mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga kemahasiswaan itu merupakan wahana yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benar-benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah (Jawa misalnya) yang pada gilirannya akan berujung pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan budaya daerah. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah.</div><h2 style="text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6537508778616193150" name="_Toc247294636"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html">Kesimpulan</a></h2><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="color: #ffcc00;">Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">indonesia</st1:country-region></st1:place> yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai – nilai budaya lokal yang ada di negara ini. Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">indonesia</st1:country-region></st1:place> ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu<b>.</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-86232629959976584902011-10-14T00:21:00.001-07:002011-10-14T00:45:06.922-07:00MANUSIA, NILAI MORAL, DAN HUKUM<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
h2
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:2;
font-size:18.0pt;
font-family:"Times New Roman";}
h3
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:3;
font-size:13.5pt;
font-family:"Times New Roman";}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:22487501;
mso-list-template-ids:-188826184;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l1
{mso-list-id:292902411;
mso-list-template-ids:642025562;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2
{mso-list-id:413089834;
mso-list-template-ids:2146716034;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l3
{mso-list-id:555823091;
mso-list-template-ids:-1985843662;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l4
{mso-list-id:776676566;
mso-list-template-ids:-1029695962;}
@list l4:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l5
{mso-list-id:795948695;
mso-list-template-ids:544272210;}
@list l5:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l6
{mso-list-id:834880681;
mso-list-template-ids:-1685262066;}
@list l6:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l7
{mso-list-id:1070232000;
mso-list-template-ids:1707228408;}
@list l7:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l8
{mso-list-id:1324427387;
mso-list-template-ids:1843294556;}
@list l8:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l9
{mso-list-id:1526365650;
mso-list-template-ids:1276928486;}
@list l9:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l10
{mso-list-id:1731422433;
mso-list-template-ids:-1569713292;}
@list l10:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l11
{mso-list-id:1834879956;
mso-list-template-ids:-191064554;}
@list l11:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l12
{mso-list-id:1956448826;
mso-list-template-ids:28614730;}
@list l12:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l13
{mso-list-id:2024475401;
mso-list-template-ids:338213926;}
@list l13:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <span id="goog_1297442696"></span><span id="goog_1297442697"></span> <br />
<h3 align="center" style="text-align: center;"><u><span style="color: red;"><o:p><span style="text-decoration: none;"> </span></o:p></span></u></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <span style="color: #00ccff;">Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk menjadikan manusia berbudaya.Budaya dalam pengertian yang sangat luas mencakup segala aspek kehidupan manusia, yang dimulai dari cara berpikir,bertingkah laku sampai produk-produk berpikir manusia yang berwujud dalam bentuk benda (materil)maupun dalam bentuk sistem nilai (in- materil).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff;"> Pergaulan antar umat di dunia yang semakin intensif akan melahirkan budaya-budaya baru, baik berupa pencampuran budaya, penerimaan budaya oleh salah satu pihak atau keduanya, dominasi budaya, atau munculnya budaya baru.Keseluruhan proses ini tentu saja dipengaruhi oleh proses pendidikan di masyarakat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff;"> Pemunculan kebudayaan baru tidak sepenuhnya memberikan efek positif terhadap perkembangan suatu bangsa, tetapi ada juga yang berdampak negative. Untuk menghindari hal-hal negatif dari suatu kebudayaan baru, diperlukan berbagai upaya untuk mengadakan saringan kebudayaan yang dianggap paling tepat untuk diterapkan . Oleh karena , pemahaman terhadap kebudayaan menjadi penting bagi seorang pendidik agar pendidik memahami secara persis kebudayaan dan pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat. <o:p></o:p></span></div><h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;"><a href="" name="_Toc247294627"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"><span>Permasalahan</span><span></span></a><span></span> </h3><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Sistem nilai Budaya <o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Pengertian Norma <o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Definisi Hukum<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Perubahan kebudayaan karena pengaruh dari luar<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="color: #ff6600; line-height: 150%; text-align: justify;">Peran Mahasiswa dalam kebudayaan<a href="" name="_Toc247294628"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"></a><span></span><o:p></o:p></li>
</ol><h3 style="text-align: justify;"><a href="" name="_Toc247294630"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"><span>Sistem Nilai Budaya</span><span></span></a><span></span> </h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Sistem nilai budaya adalah tingkat tertinggi dan paling abstrak dari adat istiadat. Nilai budaya terdiri dari konsep-konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai berharga dan penting oleh suatu warga masyarakat sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman orientasi pada kehidupan para warga masyarakat yang bersangkutan . Walaupun nilai-nilai budaya berfungsi sebagai pedoman hidup warga masyarakat, sebagai konsep sifatnya sangat umum , memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan biasanya sulit diterangkan secara rasional dan nyata,. Namun , justru karena itulah ia berada dalam daerah emosional dari alam jiwa seseorang. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Suatu system nilai budaya sering kali merupakan suatu pandangan hidup,walaupun kedua istilah itu sebaiknya tidak di samakan . Pandangan hidup biasanya mengandung sebagian dari nilai –nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, dan yang telah dipilih secara selektif oleh individu-individu dan golongan-golongan dalam masyarakat. Dengan demikian, apabila system nilai merupakan pedoman yang dianut oleh suatu masyarakat maka pandangan hidup merupakan pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau bahkan individu – individu tertentu dalam suatu masyarakat.Karena itu pandangan hidup tidak berlaku bagi seluruh masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Konsep idiologi juga merupakan suatu system pedoman hidup yang ingin dicapai oleh para warga suatu masyarakat, namun yang sifatnya lebih khusus dari pada system nilai budaya. Idiologi dapat menyangkut seluruh masyarakat (dalam kenyataan tentu ada kekecualian ), tetapi dapat juga hanya golongan –golongan tertentu saja dalam masyarakat yang bersangkutan. Sebaliknya dalam istilah idiologi umumnya tidak ada hanyalah idiologi Negara, idiolgi suatu masyarakat, idiologi golongan dll.</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="" name="_Toc247294631"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"><span>Pengertian Norma</span><span></span></a><span></span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Norma merupakan aturan untuk bertindak yang sifatnya khusus, dan perumusannya pada umumnya sangat rinci atau ruang llingkupnya tidak terlalu luas dan perumusannya tidak terlalu kabur. Norma yang khusus itu dapat digolongkan menurut pranata di masyarakat., yang didalamnya terdiri sejumlah pranata , misalnya,pranata pendidikan,peradilan,ekonomi,kesenian,keagamaan, perkawinan dsb.Norma-norma yang ada dalam suatu pranata tentu harus saling berkaitan sehingga merupakan suatu system yang integral. Di samping itu , norma dalam suatu pranata tentu berkaitan pula dengan norma-norma dalam pranata lain yang berdekatan sehingga seluruhnya menjadi system yang lebih luas.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dalam suatu masyarakat yang sederhana , di mana jumlah pranata yang ada dalam kehidupan masih sangat kecil, dan dimana jumlah norma pranata juga kecil, pengetahuan mengenai semua norma yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan masih dapat dikusai oleh satu orang ahli adapt saja, namun apabila suatu masyarakat telah berkembang makin kompleks sehingga jumlah pranata yang ada juga makin banyak, maka seorang ahli adapt tidak mungkin dapat menguasai semuanya.Dalam masyarakat kompleks ,jumlah norma dalam suatu pranata bahkan sudah sangat banyak sehingga untuk satu pranata diperlukan sejumlah ahli. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Diantara berbagai norma yang ada dalam masyarakat,adayang dirasakan lebih besar dari pada lainnya. Pelanggaran terhadap suatu norma yang dianngap tidak begitu berat tidak akan membawa akibat yang panjang,dan mungkin hanya menjadi bahan ejekan para warga masyarakat. Norma semacam ini oleh <b><span style="color: #ff6600;">W.G.Sumner</span></b> dinamakan<b><i> folkways</i></b> atau sebagai tata cara. Sebaliknya, ada norma yang berakibat panjang apabila dilanggar sehinnga pelanngarannya bias jadi dituntu,diadili, dihukum.Norma semacam ini dinamakan adapt istiadat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Norma-norma dari golongan yang mempunyai akibat panjang juga dapat merupakan hukum walaupun menurut sumber </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak berarti bahwa mores sama dengan hukum .Hal ini dikarenakan tidak semua mores memiliki sanksi hukum meskipun secara adapt dianggap memiliki tingkat pelanggaran yang tinggi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <b><span style="color: #ff9900;">Ferdinan Tonies (Soekanto, 1990 )</span></b>menjelaskan bahwa kebiasaan mempunyai tiga arti ,yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 1.Dalam arti yang menunjukan pada suatu kenyataan yang bersifat obyektif.Misalnya , kebiasaan untuk bangun pagi, kebiasaan untuk tidur siang hari,kebiasaan untuk minum kopi sebelum mandi dll.Artinya adalah , bahwa seseorang biasa melakukan perbuatan – perbuatan tadi dalam tata cara hidupnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 2.Dalam arti bahwa kebiasaan tersebut dijadikan kaidah bagi seseorang,norma mana diciptakan untuk dirinya sendiri .Dalam hal ini , orang bersangkutanlah yang menciptakan suatu perilaku bagi dirinya sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="color: #3366ff;"> 3.Sebagai perwujudan kemauan atau keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Jadi kebiasaan tersebut menunjukan pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya.Kebiasaan-kebiasaan yang baik akan diakui serta dilakukan pula oleh orang lain yang semasyarakat. Bahkan lebih jauh lagi , begitu mendalamnya pengakuan atas kebiasaan seseorang sehingga dijadikan patokan bagi orang lain,bahkan mungkin dijadikan peraturan.Kebiasaan yang dijadikan dasar bagi hubungan antar orang-orang sehingga tingkah laku atau tindakan masing – masing dapat diatur dan itu semuanya menimbulkan orma atau kaidah .Kaidah yang timbul dari masyarakat sesuai dengan kebutuhannya pada suatu saat,lazimnya dinamakan adapt istiadat (<i>custom</i>) . Adat istiadat memiliki perbedaan antara satu tempat dengan tempat yang lain, demikian pula menurut waktunya.Adat istiadat memiliki dampak hukum apabila dilanggar,dimulai dengan sanksi yang sangat ringan berupa pencemoohan/pergunjingan pada sanksi yang sangat berat berupa pengucilan,pengusiran atau hukuman-hukuman badan berupa siksa dan kurungan.</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="" name="_Toc247294632"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"><span>Definisi Hukum</span><span></span></a><span></span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Disamping adat istiadat tadi ,ada kaidah yang mengatur kehidupan manusia yaitu <b><i>hukum</i>,</b> yang biasanya dibuat dengan sengaja dan<u> </u>mempunyai sanksi yang jelas.Hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar terjadi keserasian diantara wrga masyarakat dan system social yang dibangun oleh suatu masyarakat.Pada masyarakat modern hukum dibuat oleh lembaga – lembaga yang diberikan wewenang oleh rakyat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya adalah mengatur masyarakat agar mengikuti pola perilaku yang disepakati oleh system social dan budaya yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pola-pola perilaku merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut.Setiap tindakan manusia dalam masyarakat selalu mengikuti pola-pola perilaku masyarakat tadi.Pola perilaku berbeda dengan kebiasaan. Kebiasaan merupakan cara bertindak seseorang yang kemudian diakui dan mungkin diikuti oleh orang lain. Pola perilaku dan norma-norma yang dilakukan dan dilaksanakan pada khususnya apabila seseorang berhubungan dengan orang lain, dinamakan <i><span style="color: #ff6600;">social organization</span></i><span style="color: #ff6600;">.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="" name="_Toc247294633"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"><span>Perubahan Kebudayaan karena pengaruh dari luar</span><span></span></a><span></span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kebudayaan lokal <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sebagai contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar.Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti KFC,steak,burger,dan lain-lain.Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higinis,modern,dan praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional.Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #ff6600;">1)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Kekuatan <o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: justify;">Keanekaragaman budaya lokal yang ada di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: justify;">Kekhasan budaya <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> memiliki cirri khas yang unik.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; line-height: 150%; text-align: justify;">Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kesatuan budaya lokal yang dimiliki <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #ff6600;">2)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Kelemahan<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Kurangnya kesadaran masyarakat <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Minimnya komunikasi budaya <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Kurangnya pembelajaran budaya <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">3<span style="color: #ff6600;">)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Peluang<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan </li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Kemajuan pariwisata <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Budaya lokal <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Multikuturalisme <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">4<span style="color: #ff6600;">)</span><span style="color: #ff6600; font-size: 7pt;"> </span><span style="color: #ff6600;">Tantangan<o:p></o:p></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Perubahan lingkungan alam dan fisik <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikut berubah.</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Kemajuan Teknologi <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: red; text-align: justify;">Masuknya Budaya Asing <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="color: #339966;">Perubahan budaya dan arus globalisasi mengakibatkan beberapa budaya tersingkirkan</span></strong><span style="color: #339966;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">massa</st1:city></st1:place> atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jepang</st1:city>, <st1:country-region w:st="on">Korea</st1:country-region></st1:place>, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu</div><h3 style="text-align: justify;"><a href="" name="_Toc247294634"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"><span>Peran mahasiswa dalam kebudayaan</span><span></span></a><span></span></h3><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: #339966;">a. Jalur Intrakurikuler <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik. Peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Kemungkinan yang pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi mahasiswa program studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan manusia, sains teknologi, dan sen<a href="" name="_ftnref6_4975"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"><span>.</span><span></span></a><span></span>Kemungkinan yang kedua tampaknya telah diakomodasi dalam kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam rumpun ilmu budaya seperti program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa mata kuliah yang secara khusus dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya daerah adalah Masyarakat dan Kesenian <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>, Manusia dan Kebudayaan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, dan Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir. Melalui mata kuliah-mata kuliah itu, mahasiswa dapat diberi penugasan untuk melihat, memahami, mengapresiasi, mendokumentasi, dan membahas seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-kegiatan semacam itu pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daearah akan meningkat yang juga telah melakukan pelestarian. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Jalur intrakurikuler lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman bahkan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa-mahasiswa yang telah mendapatkan pemahaman yang mencukupi terhadap seni dan budaya daerah dapat berkiprah langsung dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang merupakan bentuk lain dari KKN di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro telah digunakan untuk berperan serta dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, khususnya yang berasal dari program studi Sejarah, dalam tiga tahun terakhir sebagian telah membantu merevitalisasi seni budaya yang tumbuh dan berkembang di Semarang, misalnya batik Semarang, arsitektur Semarang, dan membantu mempromosikan perkumpulan Wayang Orang Ngesthi Pandhawa. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: #339966;">b. Jalur Ekstrakurikuler<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa (Daerah Lainnya) merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi perlu mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga kemahasiswaan itu merupakan wahana yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benar-benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah (Jawa misalnya) yang pada gilirannya akan berujung pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan budaya daerah. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah.</div><h2 style="text-align: justify;"><a href="" name="_Toc247294636"></a><a href="http://wijayapoenya.blogspot.com/2011/01/makalah-isbd-manusia-nilai-moral-dan.html"><span>Kesimpulan</span><span></span></a><span></span></h2><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"> <span style="color: #ffcc00;">Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">indonesia</st1:country-region></st1:place> yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai – nilai budaya lokal yang ada di negara ini. Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">indonesia</st1:country-region></st1:place> ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu<strong>.</strong><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-61611359922592255052011-10-14T00:20:00.000-07:002011-10-14T00:20:07.705-07:00ISBD MANUSIA DAN LINGKUNGAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8nVK3ldM8NheEMjgovdkubEcq55H9uxdIwND2RSFrK7K4eqJsykUiKkqwt1br8VsO1h6lSmLkfBjEV0N4tztxbspXA-GszGbQM0Ol4S7md7TJV7pdTphFuNopxB3lL6-P8aUAhGfR7MEX/s1600/jaga-lingkungan-hidup.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8nVK3ldM8NheEMjgovdkubEcq55H9uxdIwND2RSFrK7K4eqJsykUiKkqwt1br8VsO1h6lSmLkfBjEV0N4tztxbspXA-GszGbQM0Ol4S7md7TJV7pdTphFuNopxB3lL6-P8aUAhGfR7MEX/s200/jaga-lingkungan-hidup.jpg" width="200" /></a></div><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Calibri;
mso-font-alt:"Century Gothic";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-style-noshow:yes;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
p.ListParagraph, li.ListParagraph, div.ListParagraph
{mso-style-name:"List Paragraph";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.ListParagraphCxSpFirst, li.ListParagraphCxSpFirst, div.ListParagraphCxSpFirst
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpFirst";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.ListParagraphCxSpMiddle, li.ListParagraphCxSpMiddle, div.ListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpMiddle";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.ListParagraphCxSpLast, li.ListParagraphCxSpLast, div.ListParagraphCxSpLast
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpLast";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.apple-style-span
{mso-style-name:apple-style-span;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:2.0cm 2.0cm 2.0cm 2.0cm;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:43876007;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1584743432 1509330962 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:54.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:54.0pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:92282839;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-45585086 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:69.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:69.0pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2
{mso-list-id:2034530966;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:798667184 -864114016 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:39.75pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:39.75pt;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span id="goog_1917943854"></span><span id="goog_1917943855"></span> <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ditinjau dari segi usianya, Ilmu Sosial Budaya sekarang ini memiliki sedikit perubahan dibandingkan yang terdahulu. Dengan adanya perkembangan modern, mata kuliah ini semakin diperlukan khususnya sebagai calon SKM. Ilmu sosial budaya mengajarkan tentang kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Tentunya mengkaji hal ini lebih mendalam akan memberikan dampak positif agar dapat menempatkan diri sebagai individu dan makhluk sosial yang bermasyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian dalam materi kuliah ini dapat kita ketahui, diantaranya manusia sebagai makhluk budaya, manusia sebagai makhluk yang kompleks, mengetahui dan mengenal manusia, serta berkomunikasi dengan manusia lain. Sebab berkembangnya Ilmu Sosial Budaya itu terletak pada tujuan apa yang dapat di pelajari ke masa depannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia sebagai makhluk individu merupakan </span><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">perpaduan antara faktor fenotip dan genotip yang mempunyai ciri khas dan dapat kita sebut dengan kepribadian</span><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Manusia sebagai makhluk sosial hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohaniah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mempelajari makalah ini merupakan salah satu sarana dalam tata kehidupan untuk menghadapi perbedaan yang timbul antara manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Serta dapat mengetahui pengembangan yang terjadi di dalam kehidupan makhluk individu dan makhluk sosial. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah perbedaan antara manusia sebagai makhluk individu dan sosial?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimanakah pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.75pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial<o:p></o:p></span></b></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -16.5pt;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia Sebagai Makhluk Individu<o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dalam Bahasa Inggris individu berasal dari kata <i>in</i> dan <i>devided</i>. Artinya <i>in</i> adalah salah satunya mengandung pengertian <i>tidak</i>, sedangkan <i>devided</i> artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dalam bahasa latin individu berasal dari kata <i>individium</i> yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wilhelm Wundt (2000): individu merupakan suatu kesatuan yang berkegiatan secara keseluruhan. Contohnya: ketika sedang melakukan pengamatan seluruh fisik mental kita bekerja.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip yang mempunyai ciri khas dan dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap manusia mempunyai keunikan, kepribadian dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara psikologis, semua manusia memiliki hasrat utk memenuhi segala kebutuhannya, ini adalah sifat yang sangat manusiawi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia Sebagai Makhluk Sosial</span><span style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam kehidupan bermasyarakat,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">manusia harus melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah proses sosial yang dilakukan oleh manusia sejak lahir sampai dewasa.<o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbedaan Manusia Sebagai Individu dan Sosial<o:p></o:p></span></b></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 18.8pt;"><tbody>
<tr style="height: 31.2pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 31.2pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" width="37"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">No<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 31.2pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" width="239"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makhluk Individu<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 31.2pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" width="235"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makhluk Sosial<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Timbul dengan sendirinya. Terdapat unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, menyatukan antara diri pribadi dengan lingkungannya</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berorientasi pada kebebasan diri sendiri.</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memerlukan sesamanya untuk bekerjasama dalam hidupnya, manusia memerlukan sesamanya untuk berbagi.</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri setiap individu</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menyatukan beberapa keunikan menuju suatu kecocokan dalam bersosial.</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak berbagi</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cenderung berbagi dan mengikuti masyarakat<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diri sendiri yang akan memimpin kemana ia harus berlaku<span class="apple-style-span"><o:p></o:p></span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berlaku aturan, nilai-nilai dan norma yang mengikat<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia dikenal sebagai makhluk sosial karena mereka tidak akan dapat bertahan hidup tanpa bantuan dari orang lain. Mereka selalu saling membutuhkan dengan sesamanya. Namun manusia memiliki sisi lain dimana mereka bisa menjadi sangat individual. M</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anusia sebagai makhluk individu adalah pada dasarnya terlahir sebagai individu yang memiliki kebebasan dalam menggerakkan apa yang ada pada dirinya. </span><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Walaupun begitu, mereka harus dapat menempatkan diri pada segala situasi serta aspek salam kehidupan mereka. Karena bila tidak, maka mereka tidak akan bisa menciptakan keselarasan dan keseimbangan antara diri mereka sendiri dengan lingkungan sekitar.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span style="color: red;">Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial</span></span></b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 22pt;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai makhluk individu, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, <i>self-respect</i>, <i>self-narcisme</i>, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi <i>self-realisation</i>. <o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN">Manusia yang biasa dikenal dengan <i>Homo sapiens</i> memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 22pt;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Oleh karena itu, dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan".<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN">Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa di samping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan yaitu:<o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia disebut makhluk individu karena pada dasarnya awal terciptanya manusia adalah sebagai makhluk yang memiliki ciri baik itu fisik ataupun karakter sifat serta kepribadian masing-masing. Dikatakan manusia sebagai makhluk sosial karena manusia sudah terikat pada norma sosial. Pada dasarnya manusia saling membutuhkan, seingga terwujudlah interaksi yang menimbulkan antar individu saling berbagi dan diakui keberadaannya sejak individu mengenal dan dikenal oleh masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbedaan signifikan manusia sebagai makhluk individu dan sosial adalah manusia sebagai makhluk individu dapat mengekspresikan dirinya sesuai apa yang dikehendaki dengan batasan hak asasi manusia yang dimilikinya. Manusia sebagai makhluk sosial merefleksikan perihal manusia yang membutuhkan keberadaan manusia lain untuk menunjang kebutuhan jasmani dan rohaninya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia sebagai individu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Dilengkapi dengan akal pikiran yang menunjang potensi manusia. Terdapat timbal balik antara pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Karena, pengembangan potensi dari individu dapat melengkapi kebutuhan individu lain dan potensi individu berkembang jika mendapatkan penilaian dari orang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-53895835691431045022011-10-14T00:15:00.001-07:002011-10-14T00:45:06.954-07:00ISBD MANUSIA DAN LINGKUNGAN<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Calibri;
mso-font-alt:"Century Gothic";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-style-noshow:yes;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:IN;}
p.ListParagraph, li.ListParagraph, div.ListParagraph
{mso-style-name:"List Paragraph";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.ListParagraphCxSpFirst, li.ListParagraphCxSpFirst, div.ListParagraphCxSpFirst
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpFirst";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.ListParagraphCxSpMiddle, li.ListParagraphCxSpMiddle, div.ListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpMiddle";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.ListParagraphCxSpLast, li.ListParagraphCxSpLast, div.ListParagraphCxSpLast
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpLast";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.apple-style-span
{mso-style-name:apple-style-span;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:2.0cm 2.0cm 2.0cm 2.0cm;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:43876007;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1584743432 1509330962 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:54.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:54.0pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:92282839;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-45585086 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:69.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:69.0pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2
{mso-list-id:2034530966;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:798667184 -864114016 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:39.75pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:39.75pt;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span id="goog_1917943854"></span><span id="goog_1917943855"></span><br />
<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ditinjau dari segi usianya, Ilmu Sosial Budaya sekarang ini memiliki sedikit perubahan dibandingkan yang terdahulu. Dengan adanya perkembangan modern, mata kuliah ini semakin diperlukan khususnya sebagai calon SKM. Ilmu sosial budaya mengajarkan tentang kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Tentunya mengkaji hal ini lebih mendalam akan memberikan dampak positif<span> </span>agar dapat menempatkan diri sebagai individu dan makhluk sosial yang bermasyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian dalam materi kuliah ini dapat kita ketahui, diantaranya manusia sebagai makhluk budaya, manusia sebagai makhluk yang kompleks, mengetahui dan mengenal manusia, serta berkomunikasi dengan manusia lain. Sebab berkembangnya Ilmu Sosial Budaya itu terletak pada tujuan apa yang dapat di pelajari ke masa depannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia sebagai makhluk individu merupakan </span><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">perpaduan antara faktor fenotip dan genotip yang mempunyai ciri khas dan dapat kita sebut dengan kepribadian</span><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Manusia sebagai makhluk sosial hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohaniah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mempelajari makalah ini merupakan salah satu sarana dalam tata kehidupan untuk menghadapi perbedaan yang timbul antara manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Serta dapat mengetahui pengembangan yang terjadi di dalam kehidupan makhluk individu dan makhluk sosial.<span> </span><span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah perbedaan antara manusia sebagai makhluk individu dan sosial?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: #339966; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimanakah pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial?<span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.75pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial<o:p></o:p></span></b></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -16.5pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia Sebagai Makhluk Individu<o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Dalam Bahasa Inggris individu berasal dari kata <i>in</i> dan <i>devided</i>. Artinya <i>in</i> adalah salah satunya mengandung pengertian <i>tidak</i>, sedangkan <i>devided</i> artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Dalam bahasa latin individu berasal dari kata <i>individium</i> yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wilhelm Wundt (2000): individu merupakan suatu kesatuan yang berkegiatan secara keseluruhan. Contohnya: ketika sedang melakukan pengamatan seluruh fisik mental kita bekerja.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip yang mempunyai ciri khas dan dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap manusia mempunyai keunikan, kepribadian dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara psikologis, semua manusia memiliki hasrat utk memenuhi segala kebutuhannya, ini adalah sifat yang sangat manusiawi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia Sebagai Makhluk Sosial</span><span style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam kehidupan bermasyarakat,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">manusia harus melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah proses sosial yang dilakukan oleh manusia sejak lahir sampai dewasa.<o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14pt;"><br />
</div><div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbedaan Manusia Sebagai Individu dan Sosial<o:p></o:p></span></b></div><div class="ListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 18.8pt;"><tbody>
<tr style="height: 31.2pt;"> <td style="border: 1pt solid black; height: 31.2pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" width="37"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">No<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 31.2pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" width="239"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makhluk Individu<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 31.2pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" width="235"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makhluk Sosial<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Timbul dengan sendirinya. Terdapat unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, menyatukan antara diri pribadi dengan lingkungannya</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berorientasi pada kebebasan<span> </span>diri sendiri.</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memerlukan sesamanya untuk bekerjasama dalam hidupnya, manusia memerlukan sesamanya untuk berbagi.</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri setiap individu</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menyatukan beberapa keunikan menuju suatu kecocokan dalam bersosial.</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak berbagi</span></span><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cenderung berbagi dan mengikuti masyarakat<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 27.4pt;" valign="top" width="37"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 179.2pt;" valign="top" width="239"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diri sendiri yang akan memimpin kemana ia harus berlaku<span class="apple-style-span"><o:p></o:p></span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 176pt;" valign="top" width="235"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berlaku aturan, nilai-nilai dan norma yang mengikat<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia dikenal sebagai makhluk sosial karena mereka tidak akan dapat bertahan hidup tanpa bantuan dari orang lain. Mereka selalu saling membutuhkan dengan sesamanya. Namun manusia memiliki sisi lain dimana mereka bisa menjadi sangat individual. M</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">anusia sebagai makhluk individu adalah pada dasarnya terlahir sebagai individu yang memiliki kebebasan dalam menggerakkan apa yang ada pada dirinya. </span><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Walaupun begitu, mereka harus dapat menempatkan diri pada segala situasi serta aspek salam kehidupan mereka. Karena bila tidak, maka mereka tidak akan bisa menciptakan keselarasan dan keseimbangan antara diri mereka sendiri dengan lingkungan sekitar.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><span style="color: red;">Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial</span></span></b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 22pt;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span> </span>Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai makhluk individu, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, <em>self-respect</em>, <em>self-narcisme</em>, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi <em>self-realisation</em>. <o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN">Manusia yang biasa dikenal dengan <em>Homo sapiens</em> memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 22pt;"><span lang="IN" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial<span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Oleh karena itu, dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan".<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: 16.5pt;"><span lang="IN">Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa di samping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan yaitu:<o:p></o:p></span></div><div class="ListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia disebut makhluk individu karena pada dasarnya awal terciptanya manusia adalah sebagai makhluk yang memiliki ciri baik itu fisik ataupun karakter sifat serta kepribadian masing-masing. Dikatakan manusia sebagai makhluk sosial karena manusia sudah terikat pada norma sosial. Pada dasarnya manusia<span> </span>saling membutuhkan, seingga terwujudlah interaksi yang menimbulkan antar individu saling berbagi dan diakui keberadaannya sejak individu mengenal dan dikenal oleh masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbedaan signifikan manusia sebagai makhluk individu dan sosial adalah manusia sebagai makhluk individu dapat mengekspresikan dirinya sesuai apa yang dikehendaki dengan batasan hak asasi manusia yang dimilikinya. Manusia sebagai makhluk sosial merefleksikan perihal manusia yang membutuhkan keberadaan manusia lain untuk menunjang kebutuhan jasmani dan rohaninya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="color: magenta; font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia sebagai individu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Dilengkapi dengan akal pikiran yang menunjang potensi manusia. Terdapat timbal balik antara pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Karena, pengembangan potensi dari individu dapat melengkapi kebutuhan individu lain dan potensi individu berkembang jika mendapatkan penilaian dari orang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -25pt;"><br />
</div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-34783336756422030192011-10-14T00:14:00.000-07:002011-10-14T00:14:49.133-07:00MANUSIA, SAINS, DAN TEKNOLOGI<div style="color: cyan; text-align: center;"><a href="http://isbdunmer.blogspot.com/"> <b>MANUSIA, SAINS, DAN TEKNOLOGI</b></a><br />
</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgLyHdF40R1Kf4PflJjb18c1RwKzTQrLGcEwaga7ZmPY6id9yPQdQfMDmPrGVhuvDhJGDCKkr0Mn0bnvTjkoX7hpQWlkXSZjrpGPxXz4i-0xvezPJt7l5qF_tvadY1kECYlRUGkuNVTz_L/s1600/judul+%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgLyHdF40R1Kf4PflJjb18c1RwKzTQrLGcEwaga7ZmPY6id9yPQdQfMDmPrGVhuvDhJGDCKkr0Mn0bnvTjkoX7hpQWlkXSZjrpGPxXz4i-0xvezPJt7l5qF_tvadY1kECYlRUGkuNVTz_L/s200/judul+%25282%2529.jpg" width="200" /></a> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan tekhnologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">discovery</span></i>), penciptaan (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">invention),</span></i> melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencermikan keterbelakangan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><a href="http://www.isbdunmer.blogspot.com/"><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">A.</span></b><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt; font-weight: normal;"> </span></b><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">IPTEK DAN PERADABAN MANUSIA</span></b></a><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sains dan Teknologi adalah institusi manusiawi; artinya Sains dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada. Namun ada beda fundamental antara kedua institusi tersebut. Perbedaannya terletak pada sumbernya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sains sebagai “<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">body of knowledge</span></i>” yang kita ketahui saat ini adalah hasil abstraksi manusia dari sumber alami melalui berbagai fenomena yang diamatinya. Kemudian fenomena tersebut direpresentasikan kedalam berbagai model yang membentuk suatu paradigma. Maka kebenaran sains adalah bila dan hanya bila suatu fenomena alami dapat cocok (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">fit</span></i>) pada model-model dari suatu paradigma yang berlaku. Bila model dalam suatu paradigma yang dianut tidak lagi dapat merepresentasikan suatu fenomena alami tertentu, maka fenomena tersebut merupakan suatu anomali. Namun anomali tidak dapat terjadi berulang kali. Bila hal demikian ditemui maka paradigma tersebutpun mengalami krisis dan gugur sebagai paradigma yang absah untuk kemudian digantikan oleh model baru yang membentuk paradigma baru pula (Kuhn, 1996). Fenomena alami dan kebenaran yang ada dibaliknya sebenarnya telah beroperasi sejak jauh sebelum manusia ada, misalnya <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> gravitasi dan elektromagnetik, adanya elektron dan neutron didalam atom, proses <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">radioactive decay</span></i> dan lain sebagainya merupakan kebenaran alami yang telah beroperasi sejak awal sejarah jagad raya ini, jauh sebelum manusia menghuni planet Bumi. Oleh karena itu berbagai kebenaran alami yang terhimpun dalam sains merupakan temuan (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">discovery</span></i>) manusia. Namun tanpa manusiapun kebenaran alami tetap beroperasi sebagai sumber dari sains.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Berbeda dari sains, teknologi sepenuhnya bersumber pada manusia itu sendiri. Teknologi diciptakan manusia sebagai instrumen dalam usaha memenuhi kebutuhannya. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi merupakan suatu fenomena sosial. Oleh karena itu tanpa manusia, tanpa masyarakat, teknologipun tiada.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">exercise</span></i>) budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka teknologi berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, me-yasanya, menjadi suatu produk yang kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa dalam menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi kemudian akan membantu manusia dalam merekayasa. Inter-relasi dan interaksi antara rekayasa dan teknologi sering sulit dipahami karena seakan terjadi secara <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">obvious </span></i>atau terjadi sepenuhnya dilatar belakang sehingga luput dari pengamatan. Maka untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari peran rekayasa dalam penciptaan teknologi dan sebaliknya, perlu digresi sebentar sampai pada saat asal mula terbentuknya masyarakat manusia.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sains itu sendiri secara umum didefinisikan sebagai pengetahuan <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">(knowledge)</span></i> yang didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala fenomena yang ada di jagad raya dan isinya, baik fenomena alam maupun sosial. Sementara itu, teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respons atas tuntutan manusia akan kehidupan yang lebih baik.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Ada beberapa fase proses teknik yang dialami dalam kehidupan manusia yakni :</span><span style="color: #00ccff; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Fase teknik destruktif. Pada fase ini, untuk memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam.</span><span style="color: #00ccff; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. Fase teknik konstruktif. Masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak ada di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehinggamerupakan “ the second nature “ atau alam kedua. </span><span style="color: #00ccff; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. Fase modern. Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai anusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru yaitu peradaban mesin. Cirri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa symbol yang satu , seragam, dan internasional yaitu bahasa “ matematika “.</span><span style="color: #00ccff; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><b><span lang="FI" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi sebagai berikut</span></b><span lang="FI" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> :</span><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1025" width="12" /></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Cirri – cirri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1026" width="12" /></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi Madya. Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur – unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1027" width="12" /></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi Tepat Guna. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknologi informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) - menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola kemasyarakatan. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">· </span><b><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan alienasi</span></b><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Alienasi (keterasingan manusia) adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu (tentang misteri keabadian termasuk Tuhan), keberadaan, dan dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya. Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">at home</span></i> dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan-kemajuan memungkinkan banyaknya pilihan (multiple options) dan membuka kesempatan tumbuhnya materialisme dan rasionalisme dengan luar biasa. Tuntutan hidup begitu tinggi. Kemakmuran yang dicapai tidak terkendali, gaya hidup menjadi konsumtif dan hedonistik. Manusia pribadi yang menjadi begitu sibuk untuk mempertahankan hidup menyuburkan sosok individualistik. Kaya dan sukses dari segi materi jadi satu-satunya tujuan hidup. Persaingan demikian ketat, sehingga penghargaan manusia terhadap waktu mencapai titik tertinggi dibandingkan masa sebelumnya. Yang tersisa hanya wajah kehidupan tidak manusiawi dimana bahaya masa depan ialah manusia menjadi robot karena terjadi alienasi diri.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkembangan media menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada model kehidupan yang menyimpang.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">· </span><b><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan heteronomi</span></b><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Heteronomi adalah prinsip pembiaran sesuatu selain hukum moral untuk menentukan apa yang mesti dilakukan. Ini mengganti kebebasan dengan sesuatu di luar akal praktis, semisal kesukaan. Tindakan ini sendiri nonmoral (bukan bermoral ataupun immoral) namun bisa immoral jika itu membuat orang tidak melakukan kewajibannya. Contoh heteronomi : Anak merasa bahwa yang benar adalah patuh pada peraturan dan harus menaati kekuasaan.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam masyarakat dengan teknologi maju cukup banyak contoh yang menunjukkan betapa heteronomi bisa mengakibatkan munculnya berbagai perwujudan perilaku menyimpang, bahkan bersifat ekstrem yang bisa berakibat pertentangan antar-lapisan dan antar-golongan dalam masyarakat. Beberapa perilaku menyimpang itu bisa berwujud pelarian untuk menghindar dari pengaruh budaya baru, mungkin berupa pencemoohan sambil memperkenalkan sumber nilai lain sebagai alternatif (misalnya mistik, metafisik). </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan teknologi yang serba praktis serta budaya asing yang berpengaruh dominan terhadap satuan budaya asli bisa membangkitkan kesan sebagai ‘model’ untuk ditiru. Kecenderungan meniru itu dalam kelanjutannya bisa terpantul melalui berkembangnya gayahidup <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">(ljfestyle) </span></i>yang dianggap superior dibandingkan dengan gaya hidup lama. Berkembangnya gaya hidup baru itu dapat menimbulkan kondisi sosial yang ditandai oleh heteronomi, yaitu berlakunya herbagai norma acuan penilaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Perubahan gayahidup yang ditiru dan budaya asing bisa berkelanjutan dengan timbulnya gejala keterasingan dan kebudayaan sendiri <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">(cultural alienation).</span></i></span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">· </span><b><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan hegemoni</span></b><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Hegemoni adalah dominasi oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya dengan atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga ide-ide yang didiktekan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar atau <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">common sense.</span></i> Jika dilihat sebagai strategi, maka konsep hegemoni bukanlah strategi eksklusif milik penguasa. Sebagai contoh, adalah kekuasaan dollar Amerika terhadap ekonomi global. Kebanyakan transaksi internasional dilakukan dengan dollar Amerika.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Hegemoni juga terjadi di dunia satra Indonesia dimana media massa seperti koran sangat membatasi dan hanya memuat karya-karya ataupun tulisan dari pengirim yang dianggap ‘layak’ dimuat dan sesuai dengan panduan kesusastraan Indonesia. Salah satu manfaat teknologi adalah kelahiran sastrawan cyber Indonesia tentu saja tak dapat dilepaskan dari kemunculan internet dalam dunia komunikasi. Revolusi komunikasi yang dilakukan teknologi Internet telah menciptakan ruang-ruang alternatif baru di luar dunia media massa cetak yang ada. Revolusi ini sendiri sangat demokratis sifatnya, siapa saja dapat menggunakannya. Ruang-ruang alternatif baru yang tercipta karena Internet telah memungkinkan para penggunanya tidak berhenti hanya jadi pemakai yang pasif, seperti ketika seorang pembaca membaca koran, tapi sekaligus jadi pencipta “message’ pada ruang-ruang tersebut. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">· </span><b><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan hedonisme</span></b><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta pora dan rekreasi merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Pandangan mereka terangkum dalam pandangan epikuris yang menyatakan “Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu karena besok engkau akan mati “</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Globalisasi yang didorong oleh kemajuan di bidang iptek, telah memberi pengaruh amat besar pada setiap sendi-sendi kehidupan umat manusia di penjuru jagat raya. Sebuah lompatan perubahan zaman yang tak bisa dihentikan. Ia menerjang laksana gelombang pasang dan menarik siapa saja ke dalam pusarannya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Persoalannya, akankah ini membawa umat manusia kepada sebuah peradaban baru, atau malah sebaliknya mendorong pada titik nadir peradaban. Perlahan namun pasti, perubahan radikal tatanan budaya lokal, maupun tata nilai sosial yang dianut tengah terjadi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dan salah satu sisi gelap gelombang perubahan zaman adalah sikap dan perilaku manusia yang semakin mendewakan materi dan terperangkap dalam pusaran kehidupan bendawi. Inilah yang disebut budaya hedonisme di mana kesenangan dan kenikmatan materi menjadi tujuan utama. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam masalah pemanfaatan iptek, Barat sangat pragmatis-materialistis, artinya hanya mencari keuntungan materi dan kesenangan duniawi semata. Bacon berpendapat bahwa iptek harus digunakan untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi, iptek hanya berarti bila nampak dalam kekuasaan manusia: iptek manusia adalah kekuasaan manusia. Pendekatan pragmatis materialis ini telah menyebabkan iptek dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi (hedonis-materialistis) dan mengorbankan alam semesta. Menjamurnya produk-produk mainan (game) yang melampaui kebutuhan merupakan bukti pemenuhan hedonisme tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">B.</span></b><b><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt; font-weight: normal;"> </span></b><b><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">PERKEMBANGAN IPTEK DALAM PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN</span></b><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan IPTEK telah membawa kemajuan dan kemudahan serta perubahan pada kehidupan manusia. Berbagai manfaatnya dapat terasa pada era sekarang ini dimana semua perlahan beralih dari sesutau yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih modern. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #ff9900; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengembangan IPTEK dalam pertimbangan nilai etis dan religious</span></b><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Mengembangkan nilai-nilai dan budaya iptek pada dasarnya adalah melakukan transformasi dari masyarakat berbudaya tradisional menjadi masyarakat yang berpikir analitis kritis dan berketerampilan iptek dengan tetap menjunjung/memelihara nilai-nilai agama, keimanan, dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Manusia sebagai makhluk yang berakal budi tidak henti-hentinya mengembangkan pengetahuannya. Akibatnya teknologi berkembang sangat cepat dan tidak terbendung seperti tampak dalam teknologi persenjataan, computer informasi, kedokteran, biologi dan pangan. Kemajuan teknologi tersebut bila tidak disertai dengan nilai etika akan menghancurkan hidup manusia sendiri seperti terbukti dengan perang Irak, pemanasan global, daya tahan manusia yang semakin rendah, pemiskinan sebagian penduduk dunia, makin cepat habisnya sumber alam, rusaknya ekologi, dan ketidakadilan. Pertanyaan yang secara etis dan kritis harus diajukan adalah, apakah teknologi yang kita kembangkan sungguh demi kebahagiaan manusia secara menyeluruh? “Nilai kemanusiaan” sebagai salah satu nilai etika perlu ditaati dalam mengembangkan teknologi</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Memasuki abad ke 21, berarti menapaki abad global. Akibat perkembangan tehnologi informasi dan transportasi, dunia Inteernasional pada abad ini mengalami sebuah perubahan besar, yang dikenal dengan era global. Dalam era demikian, situasi dunia menjadi amat transparan, jendela internasional, terdapat hampir disetiap rumah. Apa yang terjadi dsalah satu sudut bumi dalam waktu singkat dapat ditangkap dari beerbagai belahan dunia, pintu gerbang antar Negara semakin teerbuka, sekat sekat budaya semakin hilang dan ujung ujungnya akan terbentuk apa yang disebut Jhon Neisbitt sebagai Gaya Hidup Global.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Abad ini ditandai dengan kemajuan sains dan teknologi yang sangat pesat. Kemajuan itu terutama dipacu oleh kemajuan teknologi computer dan informasi sehingga zaman ini sering disebut era revolusi baru yaitu revolusi informasi.Produk dari kemajuan sains dan teknologi kian canggih dan bermutu. Hampir dalam semua bidang kehidupan kita dapat menikmati produk teknologi modern mulai dari peralatan rumah tangga sampai dengan peralatan industri yang besar. Dengan semua kemajuan itu hidup manusia dipermudah, diperlancar, dan lebih sejahtera. Tetapi di sisi yang lain, kita melihat bahwa berbagai kemajuan tersebut juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia seperti lingkungan hidup yang tidak nyaman, ketidakadilan dan bahkan penghancuran kelompok manusia.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Secara umum, etika menuntut kejujuran dan dalam iptek ini berarti kejujuran ilmiah (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">scientific honesty</span></i>). Mengubah, menambah, dan mengurangi data demi kepentingan tertentu termasuk dalam ketidakjujuran ilmiah. Mengubah dan menambah data dengan rekaan sendiri dapat dimaksudkan agar kurvanya memperlihatkan kecenderungan yang diinginkan. Mungkin penelitinya sendiri yang menginginkan agar hasil penelitiannya sesuai dengan teori yang sudah mapan. Mungkin penaja (sponsor) peneliti itu yang ingin menonjolkan citra produk industrinya. Mereka-reka data semacam itu merupakan <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">the sin of commission. </span></i>Sebaliknya membuang sebagian data yang “memperburuk” hasil penelitian adalah <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">the sin commission</span></i>. Penghapusan data yagn “jelek” itu mungkin dimaksudkan oleh penelitinya agar analisis datanya memperlihatkan keterandalan (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">realibility</span></i>) yang lebih baik. Lebih jahat lagi kalau dosa komisi itu dilakukan untuk menyembunyikan efek samping yang negatif dari produk yang diteliti. Ketidakjujuran ilmiah semacam ini pernah dilakukan peneliti yang ditaja pabrik penyedap rasa (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">monosodium glutamate</span></i>) di Thailand.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kalau data yang dibuang itu dinilai sebagai penyimpangan dari kelompok yang sedang diteliti, dan karenanya harus ikut diolah, kejujuran ilmiah menuntut penjelasan tentang penghapusannya. Perlu juga disebutkan patokan yang dipakai untuk menentukan ambang nilai data yang harus ikut dianalisis, misalnya patokan Chauvenet.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sekarang umat manusia menghadapi masalah-masalah yang sangat serius, yang menyangkut teknologi dan dampaknya pada lingkungan. <o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kenyataan ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang etika:</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 16.5pt; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Norma-norma etika (dan agama) yang seperti apakah yang harus kita patuhi dalam penelitian di bidang bioteknologi, fisika nuklir dan zarah keunsuran, serta astronomi dan astrofisika?</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 16.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. </span><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam</span><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> penelitian kedokteran dan genetika, apakah arti kehidupan?</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 16.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. </span><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam</span><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> penelitian dampak teknologi terhadap lingkungan, bagaimana seharusnya hubungan manusia dengan alam, baik yang nirnyawa(<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">the inanimate world</span></i>) maupun yang bernyawa.</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 16.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">d. </span><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Apakah</span><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> masyarakat yang baik itu, dan dapatkah dikembangkan pengertian yang universal tentang kebaikan bersama yang melampaui individualisme, nasionalisme, dan bahkan antroposentrisme?</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam bioteknologi (termasuk rekayasa genetika) dan kedokteran, pertanyaan tentang arti, mulai dan berakhirnya kehidupan sangat penad (<i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">relevant</span></i>). Apakah orang yang berada dalam keadaan koma dan fungsi faal serta metabolismenya harus dipertahankan dengan alat-alat kedokteran elektronik dalam jangka panjang yang tidak tertentu masih mempunyai kehidupan yang berarti ? Tak bolehkah ia minta (misalnya sebelum terlelap dalam keadaan seperti itu), atau diberi, <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">euthanasia</span></i> berdasarkan <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">informed consent</span></i> dari keluarganya yang paling dekat? Ini mengacu ke arti dan berakhirnya kehidupan. Mulainya kehidupan, penting untuk diketahui atau ditetapkan (dengan pertimbangan ilmu dan agama) untuk menentukan etis dan tidaknya <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">menstrual regulation</span></i> (“MR”) dan aborsi, terutama dalam hal indikasi medis dari risiko bagi ovum yang telah dibuahi dan terlebih-lebih lagi bagi ibunya, kurang meyakinkan.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Bioteknologi/rekayasa genetika mungkin hanya boleh dianggap etis jika tingkat kegagalannya yang mematikan embrio relative rendah dan – bila menyangkut manusia – hanya mengarah ke </span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">eugenika</span></i><span lang="SV"> negatif. Tanaman dan organisme harus disikapi dengan hati-hati, baik dari segi perkembangan jangka panjangnya yang secara antropo sentries mungkin membahayakan kehidupan kita, maupun dari segi pengaturannya dalam tata hukum dan ekonomi internasional yang biasanya lebih menguntungkan negara-negara maju. Etiskah untuk mematenkan organisme dan tanaman yang telah diubah secara genetic (</span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">genetically modified</span></i><span lang="SV">)? Adilkah itu dan apakah itu tidak mengancam kelestarian plasma nutfah? Keadilan yang dimaksudkan di sini adalah keadilan agihan (</span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">distributive justice</span></i><span lang="SV">). Pengagihannya bukan hanya secara </span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">spatial</span></i><span lang="SV">, tetapi juga secara temporal. </span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dimensi spatiotemporal </span></i><span lang="SV">dari keadilan distributive ini tersirat dalam pengertian tentang “pembangunan yang terlanjutkan” (</span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">sustainable development</span></i><span lang="SV">) menurut Gro Harlem Brundtland.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #ffcc00; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="color: #ffcc00; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Keseimbangan IPTEK dalam pembangunan dan lingkungan</span></b><span style="color: #ffcc00; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">IPTEK dalam kehidupan manusia memanglah telah mebawa perubahan yang sangat besar. Karenanya kini semua dapat terfasilitasi dengan lebih mudah dan modern. Namun walau pengaplikasiannya mendatangkan kemajuan bagi kehidupan masyarakat tetap saja harus memperhatikan segala entitas yang ada dalm lingkungan diluarnya. Pengaplikasian IPTEK harus sesuai dengan aturan yang ada dan memperhatikan segala dampak buruk yang dapat ditimbulkan bagi manusia sebagai pengaplikasinya ataupun dengan lingkungan sebagai area pengaplikasianya. Semua harus berjalan dengan seimbang. Kemajuan IPTEK harus tetap diimbangi dengan pemeliharaan keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Jangan sampai kemajuan yang dihasilkan mengakibatkan keburukan bagi lingkungan. Sesungguhnya pengembangan IPTEK yang menghasilkan kemajuan jika dibarengi dengan pemanfaatannya bagi peningkatan kelestarian dan pemeliharaan lingkungan akan lebih membawa kemaslahatan bagi kemajuan kehidupan bangsa sehingga pembangunan yang terencana pun dapat terealisasi dengan lebih baik dan sempurna. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraphcxspmiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: #ffcc00; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="color: #ffcc00; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengembangan IPTEK dalam pembangunan Indonesia sehingga menumbuhkan kreativitas, invention, discovery dan rekayasa</span></b><span style="color: #ffcc00; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Bila dikaji dari aspek substansi pengembangan kemampuan Iptekpun telah menunjukkan berbagai perkembangan yang berarti dalam upaya peningkatan </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">kesejahteraan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> dan taraf hidup rakyat, antara lain: </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pertama kegiatan pengembangan iptek di bidang kebutuhan dasar manusia </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> meliputi bidang kesehatan, pertanian, pangan dan gizi, permukiman dan perumahan, serta pendidikan telah memberikan sumbangan besar bagi tercapainya swasembada beras, perbaikan gizi masyarakat, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta peningkatan kecerdasan kehidupan masyarakat. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kegiatan iptek di bidang pertanian telah berhasil melepas 98 varietas unggul padi, yang meliputi 70 varietas unggul padi sawah, 9 varietas padi pasang surut, dan 19 varietas padi gogo, serta 79 varietas unggul palawija. Kegiatan iptek di bidang tanaman horti kultura telah menghasilkan 17 varietas unggul. Kegiatan penelitian di bidang kesehatan dan gizi dalam rangka penanggulangan kebutaan terhadap anak-anak karena kekurangan vitamin A, berhasil digunakan sebagai contoh untuk diterapkan pada negara berkembang lainnya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kedua kegiatan pengembangan iptek dalam sumber daya alam dan energi menghasilkan data dan informasi yang bermanfaat untuk pelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Melalui kegiatan survei dan pemetaan telah dihasilkan 2.546 peta dasar rupa bumi, 973 peta dasar radar, dan 380 peta toto dalam berbagai skala. Dalam upaya mengendalikan pencemaran lingkungan, telah dikembangkan lasilitas pengolahan limbah, penguasaan teknologi bersih lingkungan, dan pengembangan proses daur ulang. Dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati, telah ditangkarkan beberapa fauna langka, inventarisasi hutan dengan menggunakan citra satelit ataupun foto udara, dan peningkatan koleksi tanaman di kebun raya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Ketiga, kegiatan pengembangan iptek di bidang industri, khususnya industri pesawat terbang, melalui alih teknologi telah mencapai tahap integrasi </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">teknologi</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> dan sedang menuju ke tahap berikutnya dari transformasi teknologi, yaitu pengembangan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan mengembangkan dan memproduksi pesawat CN 235, dan sedang dirancangnya pesawat terbang N 250 yang merupakan upaya mencapai tahap transformasi teknologi ketiga. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Untuk </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">industri maritim dan perkapalan telah mampu mendesain kapal ikan Mina Jaya 15, 20, 30 DWT yang sesuai dengan kondisi perairan Indonesia, kapal Maruta Jaya 2.050 DWT, Caraka Jaya 1.000-3.600 DWT. Dalam bidang industri transportasi darat, industri kereta api, telah diekspor 150 gerbong kereta api, menguji komponen prototipe kereta rel listrik, girder jalan layang Sosro Bahu, dan bantalan rel yang terbuat dari beton. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Keempat industri telekomunikasi dan elektronika telah mampu memproduksi komponen transistor frekuensi tinggi untuk penguat daya transistor dan komponen semikonduktor untuk keperluan avionik, pemancar radio dan televisi untuk daerah terpencil, serta dikembangkannya komunikasi telepon yang menggunakan frequency division multiplexing (FDM). Sebagian dari produk tersebut di atas telah pula diekspor. Selain itu, telah berhasil diproduksi perangkat stasiun bumi kecil, stasiun pemancar televisi serta penerapan metode elemen hingga (MEH) dalam bentuk perangkat lunak. Adapun di bidang penerapan sistem kontrol otomatik telah dihasilkan beberapa prototipe robot untuk keperluan industri. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kelima dalam industri energi telah berhasil dibuat desain turbin uap batu bara untuk pembangkit listrik dengan kekuatan 50 kilowatt, model pemanfaatan energi matahari untuk pembangkit tenaga listrik, penggerak pompa irigasi, dan pengolah air laut menjadi air tawar. Di samping itu, juga berhasil dikembangkan pemanfaatan batu bara sebagai kokas dan sebagai karbon aktif. Selain itu, telah berhasil diterapkan hasil studi mengenai Enhanced Oil Recovery (EOR) di beberapa ladang minyak. Juga berhasil ditingkatkan keandalan saluran interkoneksi dan dikembangkan pembuatan briket gambut untuk keramik. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang pertahanan keamanan negara, telah dilakukan berbagai pengkajian, penelitian, dan pengembangan yang bertujuan meningkatkan keandalan dan efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan peralatan utama sistem senjata ABRI. Kerja sama antara lembaga penelitian dan pengembangan hankam dengan lembaga penelitian pemerintah, perguruan tinggi dan industri strategis telah dirintis dalam rangka perumusan persyaratan teknis/operasional sistem senjata, pengembangan beberapa peralatan/sistem senjata, serta penerapan beberapa jenis teknologi, seperti teknologi inderaja, teknologi material, dan teknologi perangkat lunak. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengembangan kemampuan iptek di bidang sosial budaya, falsafah, ekonomi, </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">hukum</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">, dan perundang-undangan yang dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah, masyarakat, dan swasta telah melahirkan pemikiran baru dan membuka cakrawala baru di bidang sosial budaya dan dalam pelaksanaan manajemen pembangunan. Pemikiran dan perubahan baru di berbagai bidang itu juga merupakan perpaduan dari hasil penelitian dan pendidikan. Berbagai hasil penelitian dan karya tulis yang mendorong cara pikir dan cara pandang iptek itu telah mendorong masyarakat memiliki perhatian saksama dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai iptek. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan IPTEK sangat berperan dalam peningkatan mutu bangsa dalam berbagai bidanga baik bidak ekonomi, social, pertahanan keamanan dan sebagainya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"></span><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran IPTEK Dalam Bidang Ekonomi</span></b><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Ekonomi adalah kebutuhan manusia, maka sipa yang dapat menguasai perekonomian, dialah yang memegang kekuasaan. Pada saat mata pencaharian utama manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan. Sedangkan ketika industri memegang peranan penting dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan segala kebutuhan manusia. Sekarang kaum kapitalis industrialis telah banyak mengembangkan usahanya hingga melampaui batas negaranya yang disebut Multi National Corporation ( MNC ). Kadang – kadang perusahaan perusahaan multinasional ini di negara – negara berkembang ikut serta menentukan politik pemerintahan. Perusahaan besar semacam itu tidak mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Walaupun sebagian penduduk dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan namun sebagian besar sudah dapat merasakan manfaat dipergunakannya teknologi modern, karena kebutuhan hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang relative lebih murah. Cara pembayarannya pun dapat dilakukan dengan tunai atau kredit. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"></span><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran IPTEK Dalam Bidang Sosial</span></b><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">memungkinkan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> orang hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari angka – angka yang menunjukan bahwa pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat sedangkan bekerja di sector pertanian makin menurun. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Nilai social juga berubah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan para pedagang a</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">tau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> tenaga professional yang mempunyai nilai status yang tinggi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri memproduksi barang secara missal juga meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif seperti peniruan atau pemalsusan merek dagang dan sebagainnya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><span lang="SV" style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"></span><b><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran IPTEK Dalam Bidang Budaya</span></b><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu idea tau gagasan, tingkah laku atau tindakan </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">dan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan menjamin kemajuan bagi </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">bangsa</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat. </span><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><span lang="SV" style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"></span><b><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran Iptek Dalam Mendukung Pertahanan Negara</span></b><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Implementasi dalam pelaksanaan pertahanan negara tidak terlepas dari aspek ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Kemajuan teknologi tetap merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi pertahanan negara. Untuk mencapai kemajuan tersebut perlu adanya suatu pemantauan secara berkelanjutan terhadap perkembangan teknologi pertahanan dari seluruh dunia dan meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang ada. Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah adanya tuntutan untuk selalu meningkatkan bargaining power di segala bidang dalam era globalisasi ini karena negara-negara yang tidak menguasai atau bahkan tidak menerapkan kemajuan teknologi, akan tertindas dan terdikte oleh negara lain yang lebih menguasai teknologi. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar dalam teknologi pertahanan maka diperlukan suatu penanganan yang serius terhadap kemajuan teknologi tersebut dan dihadapkan pada keberagaman teknologi yang telah berkembang, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat expert dan profesional di bidang Iptek sehingga dapat meningkatkan kinerja sesuai kepentingan pertahanan saat ini dan yang akan datang</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pertahanan negara pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengatasi ancaman yang berasal dari dalam maupun luar negeri, dengan kata lain yakni untuk melindungi kepentingan nasional dan mendukung pencapaian pembangunan nasional. Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung kepentingan pertahanan negara diartikan sebagai penerapan berbagai disiplin ilmu pengetahuan untuk menghasilkan produk teknologi yang berupa barang atau alat peralatan untuk mendukung kemampuan dan penyiapan kekuatan pertahanan negara. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dilihat dari perspektif pembangunan nasional yang mensyaratkan adanya keseimbangan yang harmonis antara aspek security dan prosperity nasional, maka dukungan Iptek dalam upaya pertahanan negara mutlak diperluaskan, dapat diartikan bahwa Iptek merupakan faktor pengganda kekuatan (force multiplier) kaitannya dengan peningkatan aspek-aspek antara lain efektifitas sista, mobilitas dan sebagainya. Walau sampai saat ini belum sampai pada tahap pembuatan sista secara mandiri, namun dalam rangka mewujudkan kesiapan operasional sista yang dimiliki memerlukan penguasaan Iptek. Secara makro dapat dikemukakan bahwa peran Iptek yang menonjol dalam pembangunan pertahanan nasional antara lain adalah dapat memacu terwujudnya kemampuan dalam memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan secara mandiri, khususnya dukungan tersedianya alat peralatan pertahanan secara berkesinambungan suku cadang dan pemeliharaan.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi Pertahanan Negara Maju</span></b><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Beberapa negara maju telah mengelompokkan atau merumuskan teknologi yang terkait untuk kepentingan pertahanan diantaranya adalah United State. Departemen Pertahanan Amerika mengelompokan teknologi yang terkait dengan pertahanan (Military Critical Technologies) sebagai berikut : </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 16.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Aeronautics systems technology, meliputi : Aircraft, fixed wing; Gas turbine engines; Human (crew) system interfaces. </span><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi yang mendukung adalah : Manufacturing & fabrication; Electronic systems; Information systems; Sensors & lasers; Power systems; Materials; Missiles. Negara yang menguasai teknologi tersebut adalah <st1:country-region w:st="on">US</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">United Kingdom</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">Germany</st1:country-region> dan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">France</st1:place></st1:country-region>. </span><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 16.5pt; text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. </span><span lang="SV" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Armaments</span><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> and Energetic Materials Technology, meliputi : Ammunition, small and medium caliber; Boms, warheads, and large caliber projectiles; Energetic materials; safing, arming, fuzing, and firing; Gun and artillery systems; Mines, countermines, and demolition systems. Teknologi yang mendukung adalah : Manufacturing fabrication; Guidance, navigation & vehicle control; Information Systems; Sensors & lasers; Materials. Negara yang menguasai teknologi tersebut adalah <st1:country-region w:st="on">US</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">United Kingdom</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">Russia</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">Germany</st1:country-region>, danFrance, diikuti oleh <st1:country-region w:st="on">Sweden</st1:country-region> dan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">China</st1:place></st1:country-region>. </span><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 16.5pt; text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. Chemical and Biological Systems Technology, meliputi : Chemical and biological defense systems; Detection, warning, and identification. Teknologi yang mendukung adalah : Biotectology; Manufacturing; information systems; Sensors. Negara yang menguasai teknologi tersebut adalah US, United Kingdom, Russia, Sweden, Japan, Israel, Germany, France, Canada, diikuti oleh Switzerland, Czech republic, Netherland, dan China. </span><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari referensi diatas, dapat kita ambil sebagai bahan komparatif untuk penerapan teknologi pertahanan di negara <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Namun perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi, kebutuhan, dan kemampuan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">saat</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> ini dan yang akan datang serta strategi pertahanan yang akan diimplementasikan. Untuk merumuskan dan menentukan teknologi pertahanan juga sangat terkait dengan filosofi dan visi negara kita bagaimana. Seperti Amerika yang mempunyai visi negaranya sebagai “Polisi dunia”, Singapura visinya “mempertahanankan kekuatan di udara”, maka strategi negaranya juga sangat berbeda dengan negara-negara lainnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap penentuan teknologi apa yang akan berperan dibutuhkan untuk pertahanan negaranya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">SDM (Human Resource) adalah bagian dari manusia yang memiliki potensi </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">untuk</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> dikembangkan sebagai sumber daya. Sedangkan tenaga ahli (expert) adalah bagian dari tenaga kerja yang sudah lebih ditingkatkan lagi ketrampilan dan kemahirannya dalam bidang pekerjaan masing-masing. SDM profesional dan expert untuk kepentingan pertahanan ini dipersiapkan sejak dini secara terus menerus untuk menjamin keberlanjutannya kebutuhan pertahanan negara utamanya menjamin keutuhan wilayah kedaulatan NKRI. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Untuk menentukan kemampuan apa yang dibutuhkan oleh SDM yang profesional di bidang Iptek dirumuskan dengan mengacu pada upaya pertahanan negara dan Iptek pertahanan. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang terkait dengan pertahanan sesuai analisis dengan merefer uraian teknologi diatas secara garis besarnya berfokus pada teknologi : Manufacturing & fabrication; Information systems; Electronic systems; Materials; Sensors & lasers; Guidance, navigation & vehicle control; Biotechnology; Power systems; Instrumentation; Propulsion systems, Vetronics, Aeronautics, Chemical & biological systems, Signature reduction, Computer dan simulation. Ilmu pengetahuan tersebut diatas perlu dikembangkan dari mulai pendidikan setaraf Sekolah Menengah Atas, sampai dengan perguruan tinggi maupun sekolah tinggi kejuruan. Untuk menghasilkan SDM yang expert tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat, perlu pelatihan dan penempatan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu tersebut agar pengkaderan dan profesionalisme dapat dikembangkan. Di Indonesia nampaknya hal demikian belum teraktualisasikan dengan baik, masih perlu “good will” dari para pucuk pimpinan dalam menempatkan SDM yang sesuai bidangnya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sistem keamanan yang didukung oleh penguasaan iptek yang memadai dapat </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">meningkatkan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> daya tangkal secara efektif untuk mempertahankan bangsa dan negara dari berbagai ancaman keamanan baik yang bersifat tradisional maupun non tradisional.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Masalah Teknologi Maju di Negara Berkembang</span></b><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pada era pembangunan sekarang ini, masyarakat Indonesia sudah terlibat dalam sentuhan teknologi maju, dan bahkan telah sampai ke desa – desa. Teknologi maju membawa juga semacam gaya hidup yang senang dan mewah.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Makin majunya teknologi tersebut makin melahirkan sifat yang menyenangkan dan mewah, dan juga seringkali makin mahal. Karena memang sudah mendorong lahirnya pola hidup mewah di kalangan berada terutama di kota – kota besar. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Persentuhan masyarakat Indonesia dengan kemajuan teknologi nampaknya menciptakan hasil yang bersegi dua. Di satu pihak membawa gaya hidup yang serba menyenangkan. Tetapi di lain pihak membawa juga problem social yang gawat yaitu mempertajam jurang pemisah antara lapisan kaya dan lapisan miskin di kalangan masyarakat, serta seringkali juga mempermudah terjadinya benacan – bencana bagi kehidupan manusia itu sendiri. Penggunaan teknologi maju di sector modern di negara berkembang seperti Indonesia kadang – kadang tidak dapat dihindarkan jika memang lebih efisien daripada teknologi lainnya. Namun dalam menentukan teknologi yang akan digunakan sangat diperlukan pendekatan selektif yang ,menghindarkan penggunaan teknologi maju secara luas tanpa pertimbangan mengenai keuntungan atau manfaat bagi masyarakat. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: lime; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perlu diketahui bahwa teknologi maju dikembangkan sesuai dengan keadaan dan lingkungan khas di negara – negara maju, yang dalam hal tersebut amat berbeda dengan keadaan dan lingkungan negara berkembang, namun kurang diketahui perbedaan apa yang menyebabkan kesulutan dalam pengalihan teknologi maju di negara – negara berkembang. </span><span style="color: lime; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: lime; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Dalam bidang organisasi, perbedaan utama antara negara – negara maju dan negara – negara berkembang adalah skala produksi dari unit produksi di negara erkembang. Skala produksi yang besar sering diperlukan dalam penggunaan teknologi maju dan menghasilkan “ Economic of Scal “, yaitu penurunan dalam biaya satuan makin besar skal produksi. Lagipula, unit produksi yang besar itu memerlukan teknik pengolahan yang maju pada umumnya langka skala di negara berkembang. </span><span style="color: lime; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: lime; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. Dalam bidang teknik, penggunaan teknologi maju oleh negara-negara berkembang memerlukan masukan barang – barang dan jasa – jasa yang perlu diimport dari negara maju, karena tidak tersedia atau belum dapat dihasilkan oleh negara berkembang. </span><span style="color: lime; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: lime; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. Dalam bidang ekonomi, penggunaan teknologi maju di negara berkembang teritama mempengaruhi kesempatan kerja yang tersedia. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan pokok antara negara maju dan negara berkembang, yaitu tingkat pendapatan per kapita yang rendah di negara berkembang yang menyebabkan perlu tingkat tabungan per kapita yang rendah di negara berkemabang. </span><span style="color: lime; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Karena sumber pembiayaan invesatasi adalah tabungan, maka dengan sendirinya tabungan per kapita yang rendah akan berarti tingkat biaya per kapita yang rendah yang tersedia sebagai invesatasi. Kesulitan yang timbul dalam pengalihan teknologi maju ke negara berkembang di sebabkan oleh karena teknologi maju tersebut dikembangkan di negara maju yang mampu untuk menunjang tingkat invesatasi per kapita yang tinggi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi ini umumnya dicirikan oleh perbandingan modal tenaga kerja yang tinggi. Oleh karena itu jika teknologi maju digunakan juga di negara berkembang, maka hal tersebut akan berarti persediaan tabungan yang relative terbatas jumlahnya akan terpaksa dipusatkan pada kelompok kerja yang menggunakan teknologi maju. Tetapi dengan demikian tidak akan tersedia cukup dana tabungan lagi untuk mempekerjakan seluruh tenaga kerja di sector lain yang tidak memerlukan teknologi maju. Dengan demikian maka penggunaan teknologi maju yang kurang selektis dapat mempersulit penanggulangan masalah pengangguran dan setengah pengangguran yang umum terdapat di negara berkembang, termasuk Indonesia. Suatu konsekuensi lain dari pengalihan teknologi maju ke negara berkembang yang belum mempunyai kemampuan sendiri untuk mengembangkan teknologi yang tepat guna dengan lingkungan dan kebutuhan negara tersebut adalah ketergantungan teknologi pada negara maju. Hal tersebut disebabkan oleh karena negara maju memang dapat menjual teknologi maju kepada negara berkembang, namun bukan pengetahuannya atau kemampuan untuk mengembangkan teknologi tersebut. Tetapi karena teknologi di negara maju berkembang terus, maka ketergantungan teknologi negara berkembang menjadi semakin besar, oleh karena negara berkembang dapat membeli teknologi maju dari negara maju, tetapi tidak dapat membeli pengetahuan yang diperlukan untuk menghasilkan teknologi maju tersebut. </span><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"></span><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 10pt;">Peran IPTEK Dalam Lingkungan</span></b><span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">IPTEK memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim penghujan</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Lingkungan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup (termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi peri-kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu kelestarian dan keseimbangan alam perlu dipertahankan agar senantiasa memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia ke taraf hidup yang lebih baik.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Namun yang terjadi kini malah sebaliknya, Dominasi manusia terhadap lingkungan </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">seringkali</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> berdampak buruk. Pembangunan dan penguasaan iptek dalam mengeksplorasi alam untuk peningkatan ekonomi seringkali melampaui batas dan sering kali mengabaikan kondisi lingkungan itu sendiri. Padahal kemampuan sumber daya dan kemampuan alam untuk mengeliminasi Zat pencemar adalah terbatas. Apalagi saat ini, krisis yang melanda negeri ini menyebabkan kehidupan lebih memburuk.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Belum optimalnya peran iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup. Kemajuan iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">berkembangnya</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sistem tersebut akan mendorong pengembangan dan pemanfaatan iptek yang bernilai ekonomis, ramah lingkungan dan mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sektor lingkungan hidup merupakan isu penting di dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek harus senantiasa mempertimbangkan usur lingkungan hidup. Artinya, pemanfaatannya harus sejauh mungkin ramah lingkungan. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Komitmen</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> pemerintah terhadap lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi. Salah satu buktinya, sudah ada Kementerian Negara Lingkungtan Hidup yang khusus mengurusi hal itu pada pemerintahan yang ada saat ini.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-indent: -18pt;"><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><img alt="*" height="9" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="9" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1034" width="12" /></span><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 10pt;">Peran IPTEK Untuk Meningkatkan Kesejahteraan</span></b><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Tuntutan terhadap pengembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini semakin mengemuka. IPTEK dituntut mampu mencari berbagai alternative pemecahan masalah yang ada ditengah-tengah masyarakat </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> mengembangkan perilaku kritis, obyektif, dan rasional sehingga bisa mengetahui kebutuhan riil yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">IPTEK bukanlah suatu system tersendiri yang hanya berada diruang penelitian dan laboratorium dalam sebuah menara gading yang terpisah dari masyarakat sekitarnya. Pada akhirnya, IPTEK harus mampu menjadi suluh penerang dan pedoman bagi seluruh warga masyarakat untuk bisa </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">membawanya</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> ke <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang gemilang. Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran iptek dalam membangun peradaban suatu bangsa telah lama diakui secara universal, pengalaman berbagai negara menunjukkan secara jelas bahwa </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">iptek</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> menduduki peran sentral bagi pertumbuhan dan bagi memperkokoh daya saing utama pada arena persaingan global. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perubahan ke empat pasal 31 ayat 5 uud 1945, yang berbunyi “pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”, perlu kita jabarkan dan terapkan dalam program pembangunan bangsa. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Tugas yang mulia ini tentunya bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi merupakan tugas kita bersama melihat betapa pentingnya peran iptek dalam mewujudkan peradaban dan kesejahteraan bangsa, maka sudah selayaknya pengembangan dan pemanfaatannya dilakukan secara nasional, dalam arti merata di seluruh daerah. Salah satu modal dasar bagi pengembangan dan pemanfaatan iptek di tingkat daerah adalah regulasi kewenangan yang lebih bersifat otonomis. Sejak diberlakukannya uu no. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang memberikan otonomi lebih luas kepada daerah untuk mengurus dirinya sendiri. Serta diberlakukannya undang-undang nomor 18 tahun 2002 tentang sistem nasional penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka inisiatif daerah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya juga semakin tinggi. Kedua undang-undang tersebut merupakan tuntunan bagi kita semua baik yang di pusat maupun di daerah dalam melaksanakan pembangunan nasional dibidang iptek kedua undang-undang tersebut juga mengamanatkan kepada kita agar kita mampu menumbuhkembangkan jaringan sistem, penelitian, pengembangan dan penerapan iptek mulai dari tingkat nasional sampai daerah.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sebagai </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">contoh</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Peran IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan adalah sebagai berikut :</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Penyediaan pangan</span></b><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 11pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">hama</st1:city></st1:place> dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">hama</st1:place></st1:city> ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. Penyediaan Sandang</span></b><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Perkembangan teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. Penyediaan Papan</span></b><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place> satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">d.</span></b><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Peningkatan</span></b><b><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Kesehatan</span></b><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Ilmu Kedokteran seperti : ilmu bedah dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penemuan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penemuan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penemuan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penelitian</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">e.</span></b><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> </span><b><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penyediaan</span></b><b><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Energi</span></b><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kebutuhan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> akan energi </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sumber</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">-sumber energi</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sumber</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> energi konvensional tak dapat diperbaharui</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sumber</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> energi pengganti yang tak habis pakai</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Konversi</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> energi dari satu bentuk kebentuk yang lain.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-indent: -18pt;"><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="11" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="PT-BR" style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1033" width="12" /></span><b><span lang="PT-BR" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 10pt;">Peran IPTEK Dalam Era Globalisasi</span></b><span style="color: blue; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karna didukung oleh sistem </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">informasi</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> yang mapan. Sebaliknya, sistem informasi yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Jadi jelaslah bahwa maju atau tidaknya suatu negara sangat di tentukan oleh penguasaan teirhadap informasi, karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan.teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara. Sehingga apabila satu negara ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan global, maka negara tersebut harus menguasai informasi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Di era globalisasi dan informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup harnya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah usang, padahal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi menjadi sangat pendek, dengan kata lain, informasi lama akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Masukan (input) dan kontribusi langsung dari para pemegang peran (stakeholders) yang lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para pemegang peran (stakeholders). Lagipula kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi komunikasi terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kehidupan kita sekarang perlahan lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi di balik pengaruh majunya era globalisasi dan informatika menjadikan computer, internet dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh kekurangan dikehidupan kita. Aktifitas network globalisasi ekonomi yang disebabkan oleh kemajuan dari teknologi informasi bukan hanya mengubah pola produktivitas ekonomi tetapi juga meningkatkan tingkat produktivitas</span><span style="font-family: "MS Mincho"; font-size: 9pt;">;</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">dan pada saat bersamaan juga menyebabkan perubahan structural dalam kehidupan politik, kebudayaan, kehidupan sosial masyarakat dan juga konsep waktu dalam dalam berbagai lapisan masyarakat.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam globalisasi ekonomi, perekonomian dunia tidak akan lagi mengenal batas-batas negara dan bahkan peranan negara diramalkan akan semakin </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">berkurang</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">. Arus globalisasi ekonomi dipercepat oleh kemajuan teknologi yang makin pesat khususnya di bidang transportasi, telekomunikasi dan informasi yang memungkan arus orang, barang, jasa, dan informasi bergerak dengan lebih cepat, dalam jumlah yang semakin besar, dengan kualitas yang semakin baik, dan dengan biaya yang semakin murah. Persaingan antar bangsa dalam memproduksi barang dan jasa akan semakin kuat dan ketat. Kemajuan teknologi itu pulalah yang akan makin mempercepat proses globalisasi di berbagai bidang kehidupan manusia. Dengan demikian, maka penguasaan iptek dari suatu bangsa yang akan menentukan keberhasilan bangsa itu menghadapi globalisasi dalam bidang ekonomi dan bidang kehidupan lainnya.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">C.</span></b><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt; font-weight: normal;"> </span></b><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">DAMPAK NEGATIF ATAS PENYALAHGUNAAN IPTEK<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas, akan tetapi disisi lain dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan ilmu pengetahuan dan teknologi itu untuk kepentingan ”hasrat” sesaat. Hasrat sesaat yang penulis maksud disini ialah menyalurkan kepentingan-kepentingan yang dapat atau bisa merusak atau merugikan diri sendiri dan orang lain. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Tidak terasa jaman telah berganti dan sekarang manusia berada pada jaman era globalisasi, pusat-pusat informatika begitu mudah didapat, persaingan begitu ketat baik dibidang usaha atau pekerjaan maupun dibidang pendidikan. Proses globalisasi di satu sisi membuka peluang besar untuk perkembangan manusia, disisi lain membuka ketakutan-ketakutan dan ketidaksiapan manusia untuk menunjukkan skill yang dimiliki, sehingga manusia yang tidak siap menghadapi datangnya globalisasi menyatakan bahwa globalisasi sebagai sistem yang tidak manusiawi.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sebagai sistem pengetahuan, sains harus dibedakan dari cara berpikir yang berdasarkan ilmu pengetahuan yang saya sebut “sainsisme.” Paham ini mengandaikan bahwa sains merupakan satu-satunya norma dalam hidup, bahwa tidak ada sumber pengetahuan lain selain sains. Sainsisme juga mengandaikan bahwa semua persoalan dalam hidup dapat dipecahkan oleh sains dan teknologi. Sebagai contoh, ada orang berpendapat bahwa eksploitasi terhadap orang miskin dibenarkan berdasarkan pengamatan bahwa pada hakekatnya binatang berkembang melalui (prinsip) survival of the fittest (yang kuat yang menang). </span><span lang="NO-BOK" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Ini disebut “teori evolusi sosial” dan jelas berbeda dengan teori ilmiah evolusi. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Saya ingin menekankan bahwa sainsisme itu bukan merupakan konsekuensi sains. Seperti sudah saya jabarkan, para saintis dewasa ini sadar dengan baik akan keterbatasan sains itu sendiri. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan teknologi dan penelitian ilmiah merupakan kegiatan manusia dan mempunyai dimensi moral dan etika. Kita harus menghindari sainsisme yang menjadikan sains sebagai norma absolut kehidupan dan orang diijinkan untuk melakukan apa saja yang mungkin dalam sains dan teknologi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Manusia memiliki dua peranan yang harus dilakoni dalam kehidupan ini, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai seorang individu manusia memiliki sifat egois, ambisius dan tidak pernah puas. Sedangkan dalam peranannya sebagai makhluk sosial mereka dituntut untuk bisa berbagi dan saling tolong menolong. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari kedua sifat yang saling bertolak belakang itulah muncul teknologi. Singkat kata teknologi juga memiliki dua sifat yang berbeda, yaitu positif dan negatif. Kedua dampak tersebut pasti berjalan beriringan seiring dengan teknologi yang dihasilkan manusia. Karena akhir – akhir ini banyak yang lebih mementingkan individualisme daripada sosial kemasyarakat, maka teknologi yang dihasilkanpun cenderung kepada sifat yang negatif. Banyak kerugian yang ditimbulkan daripada keuntungannya. Sebagai contoh penerapan teknologi nuklir yang diselewengkan menjadi senjata pemusnah masal dan pengerukan sumber daya alam secara berlebihan yang berdampak pada hilangnya keseimbangan ekosistem di bumi. Kedua contoh tersebut merupakan dampak negatif yang muncul akibat sifat egois, ambisius dan tidak pernah puasnya manusia dalam kehidupannya.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari kenyataan yang ada, kecuali dampak positif, kemajuan sains dan teknologi juga memberikan dampak negative bagi hidup manusia. Di sini disebutkan beberapa dampak negatif yang telah muncul antara lain dalam bidang (1) informatika, (2) persenjataan, (3) biologi, (4) medis, dan (5) lingkungan hidup</span></i><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Informatika</span></b></i><i><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">. </span></i><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan teknologi komputer dan informasi, faktanya juga membuat dunia kejahatan makin canggih. Praktek-praktek pencurian melalui jaringan computer dan internet, seperti pembobolan bank, penipuan transaksi dagang via internet, bahkan pembocoran rahasia sebuah institusi atau negara, juga makin sering terjadi.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan teknologi komputer dan informasi ini, juga memungkinkan seseorang bisa dirusak kehidupan pribadinya dengan cara penyebarluasan informasi yang tidak benar dan gambar yang direkayasa menggunakan computer dan disebarkan melalui internet. Di beberapa tempat, adanya internet ternyata juga punya dampak negatif bagi banyak orang muda yang dengan mudah mengakses situs pornografi dan informasi yang provokatif dan menghasut dari kelompok-kelompok tertentu. Dan yang terburuk, terbukanya keran informasi akibat majunya teknologi komputer dan informasi ini, membuat mereka yang tak siap menjadi bingung menyikapinya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Persenjataan</span></b></i><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.</span></b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Persenjataan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> yang canggih juga memiliki dampak negatif. Akibat yang ditimbulkan senjata modern dan canggih, bisa lebih menimbulakn kerusakan dan kerugian yang lebih besar atau korban yang jauh lebih banyak jumlahnya ketimbang senjata konvensional, juga karena dengan itu korban yang dibunuh dapat lebih banyak daripada perang tradisional. Senjata modern dan canggih juga bisa membuat beberapa negara merasa sangat kuat dan ingin menguasai atau memaksakan kehendak pada negara lain. Senjata modern dengan efek penghancur yang dahsyat, seperti senjata dengan uranium dan nuklir, bisa memicu persaingan dan pada tingkat tertentu juga bisa menyulut pecahnya perang. Dewasa ini bahkan banyak riset yang dilakukan untuk menciptakan senjata modern dan canggih dengan daya penghancur luar biasa. Para ahli yang melakukan riset penciptaan senjata itu, tentu juga berpikir untuk menguji senjata hasil buatan mereka. Ini jelas bisa menjadi ancaman. Dalam situasi normal dan tenang, mereka memang akan melakukan pengujian di darah aman dan tanpa penghuni. Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa mereka tak pernah berkeinginan untuk menguji senjata mereka dalam kondisi sebenarnya, yakni menjadi mesin perang untuk menghancurkan suatu Negara yang dihuni jutaan manusia.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sebenarnya kita dapat bertanya, mengapa mereka membuat persenjataan yang makin canggih? Mengapa tidak membuat peralatan yang lebih berguna bagi kesejahteraan manusia?</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Biologi</span></b></i><i><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.</span></b></i><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Teknologi rekayasa di bidang biologi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan teknologi ini, kalangan ahli biologi kini mampu mengembangkan apa yang disebut sebagai <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning </span></i>yang bisa diterapkan pada tumbuhan, hewan, dan sangat mungkin juga pada manusia. Dengan rekayasa <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning</span></i> ini, para ahli memang dapat menciptakan mahluk baru tanpa melalui pembiakan sebagaimana lazimnya. Termasuk dalam menciptakan organ manusia yang diperlukan untuk memperbaiki atau memperbarui organ yang rusak. Namun masalahnya tentu akan lain, juka praktek <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning</span></i> itu dilakukan untuk menciptakan manusia baru. Keinginan untuk menciptakan manusia tanpa melalui perkawinan seperti ini, bahkan sudah memicu munculnya pro-kontra diantara para ahli yang mendukung dan yang menentangnya. Bila tidak disikapi secara kritis, praktek <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning </span></i>manusia itu, bisa melahirkan dampak negatif dalam kehidupan manusia sendiri.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dampak terburuk yang bisa terjadi bila praktek <i><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning</span></i> manusia itu dibiarkan adalah kemungkinan hilangnya kesadaran bahwa mereka adalah mahluk ciptaan Tuhan. Kenyataan bahwa mereka bisa menciptakan segalanya dengan</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> <i><b><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman&quot";">cloning</span></b></i><b><span lang="FI" style="color: blue;">,</span></b><span lang="FI"> bisa jadi justru akan membuat mereka melupakan Sang Pencipta sendiri. Dampak lainnya adalah kemungkinan munculnya sikap superioritas perempuan yang tidak akan membutuhkan laki-laki, karena dapat mencipta manusia sendiri dari dirinya. Hal ini akan mengganggu keseimbangan relasi manusia laki-laki dan perempuan yang diciptakan Tuhan untuk saling membantu dalam suatu perkawinan. Maka tata kehidupan baru akan bergolak.</span></span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Lingkungan hidup</span></i><i><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.</span></i><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari banyak pengalaman, kerusakan lingkungan akibat pembangunan industri masih terus terjadi. Sistem pengelolaan limbah industri yang tidak ditata secara tepat dan baik, menyebabkan lingkungan bukan hanya kotor, tapi juga tercemar. Asap dari industri dan juga transportasi juga menyebabkan polusi udara yang mengakibatkan terjadinya penipisan lapisan ozon dan terjadinya pemanasan global.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengambilan sumber alam secara besar-besaran menggunakan perangkat berteknologi canggih, melahirkan ancaman tidak tersedianya sumber alam bagi generasi mendatang. Penebangan hutan secara besar-besaran yang dilakukan tanpa memperhitungkan akibatnya, menyebabkan terjadinya penggundulan hutan yang juga mendorong makin meningkatnya suhu udara di muka bumi ini. Pembangunan reactor nuklir di tempat yang tidak tepat dan tidak secara teliti direncanakan telah ikut merusak lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup banyak orang.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari sini tampak bahwa perkembangan teknologi di bidang industri pun perlu memperhatikan pengaturan terhadap lingkungan hidup manusia. Dalam lingkungan tertentu penggunaan teknologi canggih oleh kelompok masyarakat tertentu, juga bisa berakibat kelompok masyarakat yang lain terkalahkan dalam persaingan. Lihat bagaimana penggunaan pukat harimau oleh perusahaan besar telah menyingkirkan dan mematikan nelayan-nelayan tradisional. Akibatnya penduduk tidak dapat hidup layak lagi. Maka terjadi ketidakadilan yang berakibat menyengsarakan orang kecil.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Medis</span></i><i><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.</span></i><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Kemajuan teknologi kedokteran sangat pesat, banyak peralatan medis yang mutakhir ditemukan. Kecuali dampak yang positif, sudah tampak bahwa peralatan yang modern itu juga membawa dampak negatif. Beberapa rumah sakit yang mempunyai peralatan itu, sering secara mudah menganjurkan pasien, termasuk yang secara ekonomi tak mampu, untuk menjalani diagnosa dengan alat itu meski sebenarnya tidak perlu. Akibatnya mereka harus membayar mahal. Bahkan ada beberapa dokter “memaksakan” tindakan operasi dengan menggunakan peralatan yang canggih, hanya demi mengembalikan investasi pembelian peralatan tersebut. Jadi tindakan yang dilakukan terhadap pasien, tidak lagi didasarkan pada pertimbangan untuk membantu pasien, tapi justru pada alatnya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari beberapa contoh di atas menjadi jelas bahwa kecuali dampak positif dari kemajuan sains dan teknologi, juga terdapat banyak dampak negatifnya. Maka kiranya diperlukan suatu aturan main, suatu pembatasan, suatu arah bagi perkembangan teknologi, terutama dalam penggunaan hasil teknologi.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">industriaL </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><br />
</div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-29167920455536168172011-10-14T00:03:00.001-07:002011-10-14T00:45:07.001-07:00MANUSIA, SAINS, DAN TEKNOLOGI<div style="color: cyan; text-align: center;"><a href="http://isbdunmer.blogspot.com/"> <b>MANUSIA, SAINS, DAN TEKNOLOGI</b></a></div><span style="color: blue; font-size: 14pt;"><b> </b></span><img alt="" src="file:///F:/judul%20%282%29.jpg" /> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan tekhnologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">discovery</span></em>), penciptaan (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">invention),</span></em> melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencermikan keterbelakangan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><a href="http://www.isbdunmer.blogspot.com/"><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">A.</span></strong><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt; font-weight: normal;"> </span></strong><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">IPTEK DAN PERADABAN MANUSIA</span></strong></a><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sains dan Teknologi adalah institusi manusiawi; artinya Sains dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada. Namun ada beda fundamental antara kedua institusi tersebut. Perbedaannya terletak pada sumbernya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sains sebagai “<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">body of knowledge</span></em>” yang kita ketahui saat ini adalah hasil abstraksi manusia dari sumber alami melalui berbagai fenomena yang diamatinya. Kemudian fenomena tersebut direpresentasikan kedalam berbagai model yang membentuk suatu paradigma. Maka kebenaran sains adalah bila dan hanya bila suatu fenomena alami dapat cocok (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">fit</span></em>) pada model-model dari suatu paradigma yang berlaku. Bila model dalam suatu paradigma yang dianut tidak lagi dapat merepresentasikan suatu fenomena alami tertentu, maka fenomena tersebut merupakan suatu anomali. Namun anomali tidak dapat terjadi berulang kali. Bila hal demikian ditemui maka paradigma tersebutpun mengalami krisis dan gugur sebagai paradigma yang absah untuk kemudian digantikan oleh model baru yang membentuk paradigma baru pula (Kuhn, 1996). Fenomena alami dan kebenaran yang ada dibaliknya sebenarnya telah beroperasi sejak jauh sebelum manusia ada, misalnya <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> gravitasi dan elektromagnetik, adanya elektron dan neutron didalam atom, proses <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">radioactive decay</span></em> dan lain sebagainya merupakan kebenaran alami yang telah beroperasi sejak awal sejarah jagad raya ini, jauh sebelum manusia menghuni planet Bumi. Oleh karena itu berbagai kebenaran alami yang terhimpun dalam sains merupakan temuan (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">discovery</span></em>) manusia. Namun tanpa manusiapun kebenaran alami tetap beroperasi sebagai sumber dari sains.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Berbeda dari sains, teknologi sepenuhnya bersumber pada manusia itu sendiri. Teknologi diciptakan manusia sebagai instrumen dalam usaha memenuhi kebutuhannya. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi merupakan suatu fenomena sosial. Oleh karena itu tanpa manusia, tanpa masyarakat, teknologipun tiada.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">exercise</span></em>) budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka teknologi berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, me-yasanya, menjadi suatu produk yang kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa dalam menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi kemudian akan membantu manusia dalam merekayasa. Inter-relasi dan interaksi antara rekayasa dan teknologi sering sulit dipahami karena seakan terjadi secara <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">obvious </span></em>atau terjadi sepenuhnya dilatar belakang sehingga luput dari pengamatan. Maka untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari peran rekayasa dalam penciptaan teknologi dan sebaliknya, perlu digresi sebentar sampai pada saat asal mula terbentuknya masyarakat manusia.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sains itu sendiri secara umum didefinisikan sebagai pengetahuan <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">(knowledge)</span></em> yang didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala fenomena yang ada di jagad raya dan isinya, baik fenomena alam maupun sosial. Sementara itu, teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respons atas tuntutan manusia akan kehidupan yang lebih baik.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Ada beberapa fase proses teknik yang dialami dalam kehidupan manusia yakni :</span><span style="color: #00ccff; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Fase teknik destruktif. Pada fase ini, untuk memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam.</span><span style="color: #00ccff; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. Fase teknik konstruktif. Masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak ada di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehinggamerupakan “ the second nature “ atau alam kedua. </span><span style="color: #00ccff; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="color: #00ccff; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. Fase modern. Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai anusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru yaitu peradaban mesin. Cirri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa symbol yang satu , seragam, dan internasional yaitu bahasa “ matematika “.</span><span style="color: #00ccff; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><strong><span lang="FI" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi sebagai berikut</span></strong><span lang="FI" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> :</span><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="*" style='width:9pt;
height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1025" width="12" /><!--[endif]--></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Cirri – cirri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt="*" style='width:9pt;height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1026" width="12" /><!--[endif]--></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi Madya. Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur – unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" alt="*" style='width:9pt;height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1027" width="12" /><!--[endif]--></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi Tepat Guna. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknologi informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) - menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola kemasyarakatan. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">· </span><strong><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan alienasi</span></strong><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Alienasi (keterasingan manusia) adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu (tentang misteri keabadian termasuk Tuhan), keberadaan, dan dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya. Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">at home</span></em> dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan-kemajuan memungkinkan banyaknya pilihan (multiple options) dan membuka kesempatan tumbuhnya materialisme dan rasionalisme dengan luar biasa. Tuntutan hidup begitu tinggi. Kemakmuran yang dicapai tidak terkendali, gaya hidup menjadi konsumtif dan hedonistik. Manusia pribadi yang menjadi begitu sibuk untuk mempertahankan hidup menyuburkan sosok individualistik. Kaya dan sukses dari segi materi jadi satu-satunya tujuan hidup. Persaingan demikian ketat, sehingga penghargaan manusia terhadap waktu mencapai titik tertinggi dibandingkan masa sebelumnya. Yang tersisa hanya wajah kehidupan tidak manusiawi dimana bahaya masa depan ialah manusia menjadi robot karena terjadi alienasi diri.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkembangan media menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada model kehidupan yang menyimpang.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">· </span><strong><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan heteronomi</span></strong><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Heteronomi adalah prinsip pembiaran sesuatu selain hukum moral untuk menentukan apa yang mesti dilakukan. Ini mengganti kebebasan dengan sesuatu di luar akal praktis, semisal kesukaan. Tindakan ini sendiri nonmoral (bukan bermoral ataupun immoral) namun bisa immoral jika itu membuat orang tidak melakukan kewajibannya. Contoh heteronomi : Anak merasa bahwa yang benar adalah patuh pada peraturan dan harus menaati kekuasaan.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam masyarakat dengan teknologi maju cukup banyak contoh yang menunjukkan betapa heteronomi bisa mengakibatkan munculnya berbagai perwujudan perilaku menyimpang, bahkan bersifat ekstrem yang bisa berakibat pertentangan antar-lapisan dan antar-golongan dalam masyarakat. Beberapa perilaku menyimpang itu bisa berwujud pelarian untuk menghindar dari pengaruh budaya baru, mungkin berupa pencemoohan sambil memperkenalkan sumber nilai lain sebagai alternatif (misalnya mistik, metafisik). </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan teknologi yang serba praktis serta budaya asing yang berpengaruh dominan terhadap satuan budaya asli bisa membangkitkan kesan sebagai ‘model’ untuk ditiru. Kecenderungan meniru itu dalam kelanjutannya bisa terpantul melalui berkembangnya gayahidup <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">(ljfestyle) </span></em>yang dianggap superior dibandingkan dengan gaya hidup lama. Berkembangnya gaya hidup baru itu dapat menimbulkan kondisi sosial yang ditandai oleh heteronomi, yaitu berlakunya herbagai norma acuan penilaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Perubahan gayahidup yang ditiru dan budaya asing bisa berkelanjutan dengan timbulnya gejala keterasingan dan kebudayaan sendiri <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">(cultural alienation).</span></em></span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">· </span><strong><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan hegemoni</span></strong><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Hegemoni adalah dominasi oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya dengan atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga ide-ide yang didiktekan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar atau <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">common sense.</span></em> Jika dilihat sebagai strategi, maka konsep hegemoni bukanlah strategi eksklusif milik penguasa. Sebagai contoh, adalah kekuasaan dollar Amerika terhadap ekonomi global. Kebanyakan transaksi internasional dilakukan dengan dollar Amerika.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Hegemoni juga terjadi di dunia satra Indonesia dimana media massa seperti koran sangat membatasi dan hanya memuat karya-karya ataupun tulisan dari pengirim yang dianggap ‘layak’ dimuat dan sesuai dengan panduan kesusastraan Indonesia. Salah satu manfaat teknologi adalah kelahiran sastrawan cyber Indonesia tentu saja tak dapat dilepaskan dari kemunculan internet dalam dunia komunikasi. Revolusi komunikasi yang dilakukan teknologi Internet telah menciptakan ruang-ruang alternatif baru di luar dunia media massa cetak yang ada. Revolusi ini sendiri sangat demokratis sifatnya, siapa saja dapat menggunakannya. Ruang-ruang alternatif baru yang tercipta karena Internet telah memungkinkan para penggunanya tidak berhenti hanya jadi pemakai yang pasif, seperti ketika seorang pembaca membaca koran, tapi sekaligus jadi pencipta “message’ pada ruang-ruang tersebut. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: Symbol; font-size: 9pt;">· </span><strong><span lang="SV" style="color: #ff99cc; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap pola kemasyarakatan hedonisme</span></strong><span style="color: #ff99cc; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta pora dan rekreasi merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Pandangan mereka terangkum dalam pandangan epikuris yang menyatakan “Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu karena besok engkau akan mati “</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Globalisasi yang didorong oleh kemajuan di bidang iptek, telah memberi pengaruh amat besar pada setiap sendi-sendi kehidupan umat manusia di penjuru jagat raya. Sebuah lompatan perubahan zaman yang tak bisa dihentikan. Ia menerjang laksana gelombang pasang dan menarik siapa saja ke dalam pusarannya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Persoalannya, akankah ini membawa umat manusia kepada sebuah peradaban baru, atau malah sebaliknya mendorong pada titik nadir peradaban. Perlahan namun pasti, perubahan radikal tatanan budaya lokal, maupun tata nilai sosial yang dianut tengah terjadi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dan salah satu sisi gelap gelombang perubahan zaman adalah sikap dan perilaku manusia yang semakin mendewakan materi dan terperangkap dalam pusaran kehidupan bendawi. Inilah yang disebut budaya hedonisme di mana kesenangan dan kenikmatan materi menjadi tujuan utama. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam masalah pemanfaatan iptek, Barat sangat pragmatis-materialistis, artinya hanya mencari keuntungan materi dan kesenangan duniawi semata. Bacon berpendapat bahwa iptek harus digunakan untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi, iptek hanya berarti bila nampak dalam kekuasaan manusia: iptek manusia adalah kekuasaan manusia. Pendekatan pragmatis materialis ini telah menyebabkan iptek dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi (hedonis-materialistis) dan mengorbankan alam semesta. Menjamurnya produk-produk mainan (game) yang melampaui kebutuhan merupakan bukti pemenuhan hedonisme tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 4.8pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><strong><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">B.</span></strong><strong><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt; font-weight: normal;"> </span></strong><strong><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">PERKEMBANGAN IPTEK DALAM PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN</span></strong><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan IPTEK telah membawa kemajuan dan kemudahan serta perubahan pada kehidupan manusia. Berbagai manfaatnya dapat terasa pada era sekarang ini dimana semua perlahan beralih dari sesutau yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih modern. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #ff9900; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengembangan IPTEK dalam pertimbangan nilai etis dan religious</span></strong><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Mengembangkan nilai-nilai dan budaya iptek pada dasarnya adalah melakukan transformasi dari masyarakat berbudaya tradisional menjadi masyarakat yang berpikir analitis kritis dan berketerampilan iptek dengan tetap menjunjung/memelihara nilai-nilai agama, keimanan, dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Manusia sebagai makhluk yang berakal budi tidak henti-hentinya mengembangkan pengetahuannya. Akibatnya teknologi berkembang sangat cepat dan tidak terbendung seperti tampak dalam teknologi persenjataan, computer informasi, kedokteran, biologi dan pangan. Kemajuan teknologi tersebut bila tidak disertai dengan nilai etika akan menghancurkan hidup manusia sendiri seperti terbukti dengan perang Irak, pemanasan global, daya tahan manusia yang semakin rendah, pemiskinan sebagian penduduk dunia, makin cepat habisnya sumber alam, rusaknya ekologi, dan ketidakadilan. Pertanyaan yang secara etis dan kritis harus diajukan adalah, apakah teknologi yang kita kembangkan sungguh demi kebahagiaan manusia secara menyeluruh? “Nilai kemanusiaan” sebagai salah satu nilai etika perlu ditaati dalam mengembangkan teknologi</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Memasuki abad ke 21, berarti menapaki abad global. Akibat perkembangan tehnologi informasi dan transportasi, dunia Inteernasional pada abad ini mengalami sebuah perubahan besar, yang dikenal dengan era global. Dalam era demikian, situasi dunia menjadi amat transparan, jendela internasional, terdapat hampir disetiap rumah. Apa yang terjadi dsalah satu sudut bumi dalam waktu singkat dapat ditangkap dari beerbagai belahan dunia, pintu gerbang antar Negara semakin teerbuka, sekat sekat budaya semakin hilang dan ujung ujungnya akan terbentuk apa yang disebut Jhon Neisbitt sebagai Gaya Hidup Global.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Abad ini ditandai dengan kemajuan sains dan teknologi yang sangat pesat. Kemajuan itu terutama dipacu oleh kemajuan teknologi computer dan informasi sehingga zaman ini sering disebut era revolusi baru yaitu revolusi informasi.Produk dari kemajuan sains dan teknologi kian canggih dan bermutu. Hampir dalam semua bidang kehidupan kita dapat menikmati produk teknologi modern mulai dari peralatan rumah tangga sampai dengan peralatan industri yang besar. Dengan semua kemajuan itu hidup manusia dipermudah, diperlancar, dan lebih sejahtera. Tetapi di sisi yang lain, kita melihat bahwa berbagai kemajuan tersebut juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia seperti lingkungan hidup yang tidak nyaman, ketidakadilan dan bahkan penghancuran kelompok manusia.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Secara umum, etika menuntut kejujuran dan dalam iptek ini berarti kejujuran ilmiah (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">scientific honesty</span></em>). Mengubah, menambah, dan mengurangi data demi kepentingan tertentu termasuk dalam ketidakjujuran ilmiah. Mengubah dan menambah data dengan rekaan sendiri dapat dimaksudkan agar kurvanya memperlihatkan kecenderungan yang diinginkan. Mungkin penelitinya sendiri yang menginginkan agar hasil penelitiannya sesuai dengan teori yang sudah mapan. Mungkin penaja (sponsor) peneliti itu yang ingin menonjolkan citra produk industrinya. Mereka-reka data semacam itu merupakan <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">the sin of commission. </span></em>Sebaliknya membuang sebagian data yang “memperburuk” hasil penelitian adalah <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">the sin commission</span></em>. Penghapusan data yagn “jelek” itu mungkin dimaksudkan oleh penelitinya agar analisis datanya memperlihatkan keterandalan (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">realibility</span></em>) yang lebih baik. Lebih jahat lagi kalau dosa komisi itu dilakukan untuk menyembunyikan efek samping yang negatif dari produk yang diteliti. Ketidakjujuran ilmiah semacam ini pernah dilakukan peneliti yang ditaja pabrik penyedap rasa (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">monosodium glutamate</span></em>) di Thailand.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kalau data yang dibuang itu dinilai sebagai penyimpangan dari kelompok yang sedang diteliti, dan karenanya harus ikut diolah, kejujuran ilmiah menuntut penjelasan tentang penghapusannya. Perlu juga disebutkan patokan yang dipakai untuk menentukan ambang nilai data yang harus ikut dianalisis, misalnya patokan Chauvenet.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sekarang umat manusia menghadapi masalah-masalah yang sangat serius, yang menyangkut teknologi dan dampaknya pada lingkungan. <o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kenyataan ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang etika:</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 16.5pt; text-align: justify;"><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Norma-norma etika (dan agama) yang seperti apakah yang harus kita patuhi dalam penelitian di bidang bioteknologi, fisika nuklir dan zarah keunsuran, serta astronomi dan astrofisika?</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 16.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. </span><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam</span><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> penelitian kedokteran dan genetika, apakah arti kehidupan?</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 16.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. </span><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam</span><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> penelitian dampak teknologi terhadap lingkungan, bagaimana seharusnya hubungan manusia dengan alam, baik yang nirnyawa(<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">the inanimate world</span></em>) maupun yang bernyawa.</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 16.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">d. </span><span style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Apakah</span><span lang="SV" style="color: #ff9900; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> masyarakat yang baik itu, dan dapatkah dikembangkan pengertian yang universal tentang kebaikan bersama yang melampaui individualisme, nasionalisme, dan bahkan antroposentrisme?</span><span style="color: #ff9900; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam bioteknologi (termasuk rekayasa genetika) dan kedokteran, pertanyaan tentang arti, mulai dan berakhirnya kehidupan sangat penad (<em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">relevant</span></em>). Apakah orang yang berada dalam keadaan koma dan fungsi faal serta metabolismenya harus dipertahankan dengan alat-alat kedokteran elektronik dalam jangka panjang yang tidak tertentu masih mempunyai kehidupan yang berarti ? Tak bolehkah ia minta (misalnya sebelum terlelap dalam keadaan seperti itu), atau diberi, <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">euthanasia</span></em> berdasarkan <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">informed consent</span></em> dari keluarganya yang paling dekat? Ini mengacu ke arti dan berakhirnya kehidupan. Mulainya kehidupan, penting untuk diketahui atau ditetapkan (dengan pertimbangan ilmu dan agama) untuk menentukan etis dan tidaknya <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">menstrual regulation</span></em> (“MR”) dan aborsi, terutama dalam hal indikasi medis dari risiko bagi ovum yang telah dibuahi dan terlebih-lebih lagi bagi ibunya, kurang meyakinkan.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Bioteknologi/rekayasa genetika mungkin hanya boleh dianggap etis jika tingkat kegagalannya yang mematikan embrio relative rendah dan – bila menyangkut manusia – hanya mengarah ke </span><em><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">eugenika</span></em><span lang="SV"> negatif. Tanaman dan organisme harus disikapi dengan hati-hati, baik dari segi perkembangan jangka panjangnya yang secara antropo sentries mungkin membahayakan kehidupan kita, maupun dari segi pengaturannya dalam tata hukum dan ekonomi internasional yang biasanya lebih menguntungkan negara-negara maju. Etiskah untuk mematenkan organisme dan tanaman yang telah diubah secara genetic (</span><em><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">genetically modified</span></em><span lang="SV">)? Adilkah itu dan apakah itu tidak mengancam kelestarian plasma nutfah? Keadilan yang dimaksudkan di sini adalah keadilan agihan (</span><em><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">distributive justice</span></em><span lang="SV">). Pengagihannya bukan hanya secara </span><em><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">spatial</span></em><span lang="SV">, tetapi juga secara temporal. </span><em><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dimensi spatiotemporal </span></em><span lang="SV">dari keadilan distributive ini tersirat dalam pengertian tentang “pembangunan yang terlanjutkan” (</span><em><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">sustainable development</span></em><span lang="SV">) menurut Gro Harlem Brundtland.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #ffcc00; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="SV" style="color: #ffcc00; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Keseimbangan IPTEK dalam pembangunan dan lingkungan</span></strong><span style="color: #ffcc00; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">IPTEK dalam kehidupan manusia memanglah telah mebawa perubahan yang sangat besar. Karenanya kini semua dapat terfasilitasi dengan lebih mudah dan modern. Namun walau pengaplikasiannya mendatangkan kemajuan bagi kehidupan masyarakat tetap saja harus memperhatikan segala entitas yang ada dalm lingkungan diluarnya. Pengaplikasian IPTEK harus sesuai dengan aturan yang ada dan memperhatikan segala dampak buruk yang dapat ditimbulkan bagi manusia sebagai pengaplikasinya ataupun dengan lingkungan sebagai area pengaplikasianya. Semua harus berjalan dengan seimbang. Kemajuan IPTEK harus tetap diimbangi dengan pemeliharaan keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Jangan sampai kemajuan yang dihasilkan mengakibatkan keburukan bagi lingkungan. Sesungguhnya pengembangan IPTEK yang menghasilkan kemajuan jika dibarengi dengan pemanfaatannya bagi peningkatan kelestarian dan pemeliharaan lingkungan akan lebih membawa kemaslahatan bagi kemajuan kehidupan bangsa sehingga pembangunan yang terencana pun dapat terealisasi dengan lebih baik dan sempurna. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraphcxspmiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #ffcc00; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span style="color: #ffcc00; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengembangan IPTEK dalam pembangunan Indonesia sehingga menumbuhkan kreativitas, invention, discovery dan rekayasa</span></strong><span style="color: #ffcc00; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Bila dikaji dari aspek substansi pengembangan kemampuan Iptekpun telah menunjukkan berbagai perkembangan yang berarti dalam upaya peningkatan </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">kesejahteraan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> dan taraf hidup rakyat, antara lain: </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pertama kegiatan pengembangan iptek di bidang kebutuhan dasar manusia </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> meliputi bidang kesehatan, pertanian, pangan dan gizi, permukiman dan perumahan, serta pendidikan telah memberikan sumbangan besar bagi tercapainya swasembada beras, perbaikan gizi masyarakat, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta peningkatan kecerdasan kehidupan masyarakat. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kegiatan iptek di bidang pertanian telah berhasil melepas 98 varietas unggul padi, yang meliputi 70 varietas unggul padi sawah, 9 varietas padi pasang surut, dan 19 varietas padi gogo, serta 79 varietas unggul palawija. Kegiatan iptek di bidang tanaman horti kultura telah menghasilkan 17 varietas unggul. Kegiatan penelitian di bidang kesehatan dan gizi dalam rangka penanggulangan kebutaan terhadap anak-anak karena kekurangan vitamin A, berhasil digunakan sebagai contoh untuk diterapkan pada negara berkembang lainnya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kedua kegiatan pengembangan iptek dalam sumber daya alam dan energi menghasilkan data dan informasi yang bermanfaat untuk pelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Melalui kegiatan survei dan pemetaan telah dihasilkan 2.546 peta dasar rupa bumi, 973 peta dasar radar, dan 380 peta toto dalam berbagai skala. Dalam upaya mengendalikan pencemaran lingkungan, telah dikembangkan lasilitas pengolahan limbah, penguasaan teknologi bersih lingkungan, dan pengembangan proses daur ulang. Dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati, telah ditangkarkan beberapa fauna langka, inventarisasi hutan dengan menggunakan citra satelit ataupun foto udara, dan peningkatan koleksi tanaman di kebun raya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Ketiga, kegiatan pengembangan iptek di bidang industri, khususnya industri pesawat terbang, melalui alih teknologi telah mencapai tahap integrasi </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">teknologi</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> dan sedang menuju ke tahap berikutnya dari transformasi teknologi, yaitu pengembangan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan mengembangkan dan memproduksi pesawat CN 235, dan sedang dirancangnya pesawat terbang N 250 yang merupakan upaya mencapai tahap transformasi teknologi ketiga. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Untuk </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">industri maritim dan perkapalan telah mampu mendesain kapal ikan Mina Jaya 15, 20, 30 DWT yang sesuai dengan kondisi perairan Indonesia, kapal Maruta Jaya 2.050 DWT, Caraka Jaya 1.000-3.600 DWT. Dalam bidang industri transportasi darat, industri kereta api, telah diekspor 150 gerbong kereta api, menguji komponen prototipe kereta rel listrik, girder jalan layang Sosro Bahu, dan bantalan rel yang terbuat dari beton. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Keempat industri telekomunikasi dan elektronika telah mampu memproduksi komponen transistor frekuensi tinggi untuk penguat daya transistor dan komponen semikonduktor untuk keperluan avionik, pemancar radio dan televisi untuk daerah terpencil, serta dikembangkannya komunikasi telepon yang menggunakan frequency division multiplexing (FDM). Sebagian dari produk tersebut di atas telah pula diekspor. Selain itu, telah berhasil diproduksi perangkat stasiun bumi kecil, stasiun pemancar televisi serta penerapan metode elemen hingga (MEH) dalam bentuk perangkat lunak. Adapun di bidang penerapan sistem kontrol otomatik telah dihasilkan beberapa prototipe robot untuk keperluan industri. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kelima dalam industri energi telah berhasil dibuat desain turbin uap batu bara untuk pembangkit listrik dengan kekuatan 50 kilowatt, model pemanfaatan energi matahari untuk pembangkit tenaga listrik, penggerak pompa irigasi, dan pengolah air laut menjadi air tawar. Di samping itu, juga berhasil dikembangkan pemanfaatan batu bara sebagai kokas dan sebagai karbon aktif. Selain itu, telah berhasil diterapkan hasil studi mengenai Enhanced Oil Recovery (EOR) di beberapa ladang minyak. Juga berhasil ditingkatkan keandalan saluran interkoneksi dan dikembangkan pembuatan briket gambut untuk keramik. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang pertahanan keamanan negara, telah dilakukan berbagai pengkajian, penelitian, dan pengembangan yang bertujuan meningkatkan keandalan dan efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan peralatan utama sistem senjata ABRI. Kerja sama antara lembaga penelitian dan pengembangan hankam dengan lembaga penelitian pemerintah, perguruan tinggi dan industri strategis telah dirintis dalam rangka perumusan persyaratan teknis/operasional sistem senjata, pengembangan beberapa peralatan/sistem senjata, serta penerapan beberapa jenis teknologi, seperti teknologi inderaja, teknologi material, dan teknologi perangkat lunak. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengembangan kemampuan iptek di bidang sosial budaya, falsafah, ekonomi, </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">hukum</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">, dan perundang-undangan yang dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah, masyarakat, dan swasta telah melahirkan pemikiran baru dan membuka cakrawala baru di bidang sosial budaya dan dalam pelaksanaan manajemen pembangunan. Pemikiran dan perubahan baru di berbagai bidang itu juga merupakan perpaduan dari hasil penelitian dan pendidikan. Berbagai hasil penelitian dan karya tulis yang mendorong cara pikir dan cara pandang iptek itu telah mendorong masyarakat memiliki perhatian saksama dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai iptek. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan IPTEK sangat berperan dalam peningkatan mutu bangsa dalam berbagai bidanga baik bidak ekonomi, social, pertahanan keamanan dan sebagainya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75"
alt="*" style='width:9pt;height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1028" width="12" /><!--[endif]--></span><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran IPTEK Dalam Bidang Ekonomi</span></strong><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Ekonomi adalah kebutuhan manusia, maka sipa yang dapat menguasai perekonomian, dialah yang memegang kekuasaan. Pada saat mata pencaharian utama manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan. Sedangkan ketika industri memegang peranan penting dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan segala kebutuhan manusia. Sekarang kaum kapitalis industrialis telah banyak mengembangkan usahanya hingga melampaui batas negaranya yang disebut Multi National Corporation ( MNC ). Kadang – kadang perusahaan perusahaan multinasional ini di negara – negara berkembang ikut serta menentukan politik pemerintahan. Perusahaan besar semacam itu tidak mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Walaupun sebagian penduduk dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan namun sebagian besar sudah dapat merasakan manfaat dipergunakannya teknologi modern, karena kebutuhan hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang relative lebih murah. Cara pembayarannya pun dapat dilakukan dengan tunai atau kredit. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1031"
type="#_x0000_t75" alt="*" style='width:9pt;height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1031" width="12" /><!--[endif]--></span><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran IPTEK Dalam Bidang Sosial</span></strong><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">memungkinkan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> orang hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari angka – angka yang menunjukan bahwa pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat sedangkan bekerja di sector pertanian makin menurun. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Nilai social juga berubah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan para pedagang a</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">tau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> tenaga professional yang mempunyai nilai status yang tinggi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri memproduksi barang secara missal juga meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif seperti peniruan atau pemalsusan merek dagang dan sebagainnya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><span lang="SV" style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" alt="*" style='width:9pt;height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1029" width="12" /><!--[endif]--></span><strong><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran IPTEK Dalam Bidang Budaya</span></strong><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu idea tau gagasan, tingkah laku atau tindakan </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">dan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan menjamin kemajuan bagi </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">bangsa</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat. </span><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;"><span lang="SV" style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" alt="*" style='width:9pt;height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1030" width="12" /><!--[endif]--></span><strong><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran Iptek Dalam Mendukung Pertahanan Negara</span></strong><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Implementasi dalam pelaksanaan pertahanan negara tidak terlepas dari aspek ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Kemajuan teknologi tetap merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi pertahanan negara. Untuk mencapai kemajuan tersebut perlu adanya suatu pemantauan secara berkelanjutan terhadap perkembangan teknologi pertahanan dari seluruh dunia dan meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang ada. Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah adanya tuntutan untuk selalu meningkatkan bargaining power di segala bidang dalam era globalisasi ini karena negara-negara yang tidak menguasai atau bahkan tidak menerapkan kemajuan teknologi, akan tertindas dan terdikte oleh negara lain yang lebih menguasai teknologi. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar dalam teknologi pertahanan maka diperlukan suatu penanganan yang serius terhadap kemajuan teknologi tersebut dan dihadapkan pada keberagaman teknologi yang telah berkembang, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat expert dan profesional di bidang Iptek sehingga dapat meningkatkan kinerja sesuai kepentingan pertahanan saat ini dan yang akan datang</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pertahanan negara pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengatasi ancaman yang berasal dari dalam maupun luar negeri, dengan kata lain yakni untuk melindungi kepentingan nasional dan mendukung pencapaian pembangunan nasional. Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung kepentingan pertahanan negara diartikan sebagai penerapan berbagai disiplin ilmu pengetahuan untuk menghasilkan produk teknologi yang berupa barang atau alat peralatan untuk mendukung kemampuan dan penyiapan kekuatan pertahanan negara. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dilihat dari perspektif pembangunan nasional yang mensyaratkan adanya keseimbangan yang harmonis antara aspek security dan prosperity nasional, maka dukungan Iptek dalam upaya pertahanan negara mutlak diperluaskan, dapat diartikan bahwa Iptek merupakan faktor pengganda kekuatan (force multiplier) kaitannya dengan peningkatan aspek-aspek antara lain efektifitas sista, mobilitas dan sebagainya. Walau sampai saat ini belum sampai pada tahap pembuatan sista secara mandiri, namun dalam rangka mewujudkan kesiapan operasional sista yang dimiliki memerlukan penguasaan Iptek. Secara makro dapat dikemukakan bahwa peran Iptek yang menonjol dalam pembangunan pertahanan nasional antara lain adalah dapat memacu terwujudnya kemampuan dalam memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan secara mandiri, khususnya dukungan tersedianya alat peralatan pertahanan secara berkesinambungan suku cadang dan pemeliharaan.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi Pertahanan Negara Maju</span></strong><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Beberapa negara maju telah mengelompokkan atau merumuskan teknologi yang terkait untuk kepentingan pertahanan diantaranya adalah United State. Departemen Pertahanan Amerika mengelompokan teknologi yang terkait dengan pertahanan (Military Critical Technologies) sebagai berikut : </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 16.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Aeronautics systems technology, meliputi : Aircraft, fixed wing; Gas turbine engines; Human (crew) system interfaces. </span><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi yang mendukung adalah : Manufacturing & fabrication; Electronic systems; Information systems; Sensors & lasers; Power systems; Materials; Missiles. Negara yang menguasai teknologi tersebut adalah <st1:country-region w:st="on">US</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">United Kingdom</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">Germany</st1:country-region> dan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">France</st1:place></st1:country-region>. </span><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 16.5pt; text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. </span><span lang="SV" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Armaments</span><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> and Energetic Materials Technology, meliputi : Ammunition, small and medium caliber; Boms, warheads, and large caliber projectiles; Energetic materials; safing, arming, fuzing, and firing; Gun and artillery systems; Mines, countermines, and demolition systems. Teknologi yang mendukung adalah : Manufacturing fabrication; Guidance, navigation & vehicle control; Information Systems; Sensors & lasers; Materials. Negara yang menguasai teknologi tersebut adalah <st1:country-region w:st="on">US</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">United Kingdom</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">Russia</st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on">Germany</st1:country-region>, danFrance, diikuti oleh <st1:country-region w:st="on">Sweden</st1:country-region> dan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">China</st1:place></st1:country-region>. </span><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 16.5pt; text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. Chemical and Biological Systems Technology, meliputi : Chemical and biological defense systems; Detection, warning, and identification. Teknologi yang mendukung adalah : Biotectology; Manufacturing; information systems; Sensors. Negara yang menguasai teknologi tersebut adalah US, United Kingdom, Russia, Sweden, Japan, Israel, Germany, France, Canada, diikuti oleh Switzerland, Czech republic, Netherland, dan China. </span><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari referensi diatas, dapat kita ambil sebagai bahan komparatif untuk penerapan teknologi pertahanan di negara <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Namun perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi, kebutuhan, dan kemampuan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">saat</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> ini dan yang akan datang serta strategi pertahanan yang akan diimplementasikan. Untuk merumuskan dan menentukan teknologi pertahanan juga sangat terkait dengan filosofi dan visi negara kita bagaimana. Seperti Amerika yang mempunyai visi negaranya sebagai “Polisi dunia”, Singapura visinya “mempertahanankan kekuatan di udara”, maka strategi negaranya juga sangat berbeda dengan negara-negara lainnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap penentuan teknologi apa yang akan berperan dibutuhkan untuk pertahanan negaranya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">SDM (Human Resource) adalah bagian dari manusia yang memiliki potensi </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">untuk</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> dikembangkan sebagai sumber daya. Sedangkan tenaga ahli (expert) adalah bagian dari tenaga kerja yang sudah lebih ditingkatkan lagi ketrampilan dan kemahirannya dalam bidang pekerjaan masing-masing. SDM profesional dan expert untuk kepentingan pertahanan ini dipersiapkan sejak dini secara terus menerus untuk menjamin keberlanjutannya kebutuhan pertahanan negara utamanya menjamin keutuhan wilayah kedaulatan NKRI. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Untuk menentukan kemampuan apa yang dibutuhkan oleh SDM yang profesional di bidang Iptek dirumuskan dengan mengacu pada upaya pertahanan negara dan Iptek pertahanan. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang terkait dengan pertahanan sesuai analisis dengan merefer uraian teknologi diatas secara garis besarnya berfokus pada teknologi : Manufacturing & fabrication; Information systems; Electronic systems; Materials; Sensors & lasers; Guidance, navigation & vehicle control; Biotechnology; Power systems; Instrumentation; Propulsion systems, Vetronics, Aeronautics, Chemical & biological systems, Signature reduction, Computer dan simulation. Ilmu pengetahuan tersebut diatas perlu dikembangkan dari mulai pendidikan setaraf Sekolah Menengah Atas, sampai dengan perguruan tinggi maupun sekolah tinggi kejuruan. Untuk menghasilkan SDM yang expert tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat, perlu pelatihan dan penempatan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu tersebut agar pengkaderan dan profesionalisme dapat dikembangkan. Di Indonesia nampaknya hal demikian belum teraktualisasikan dengan baik, masih perlu “good will” dari para pucuk pimpinan dalam menempatkan SDM yang sesuai bidangnya. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sistem keamanan yang didukung oleh penguasaan iptek yang memadai dapat </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">meningkatkan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> daya tangkal secara efektif untuk mempertahankan bangsa dan negara dari berbagai ancaman keamanan baik yang bersifat tradisional maupun non tradisional.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><strong><span lang="SV" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Masalah Teknologi Maju di Negara Berkembang</span></strong><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pada era pembangunan sekarang ini, masyarakat Indonesia sudah terlibat dalam sentuhan teknologi maju, dan bahkan telah sampai ke desa – desa. Teknologi maju membawa juga semacam gaya hidup yang senang dan mewah.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Makin majunya teknologi tersebut makin melahirkan sifat yang menyenangkan dan mewah, dan juga seringkali makin mahal. Karena memang sudah mendorong lahirnya pola hidup mewah di kalangan berada terutama di kota – kota besar. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Persentuhan masyarakat Indonesia dengan kemajuan teknologi nampaknya menciptakan hasil yang bersegi dua. Di satu pihak membawa gaya hidup yang serba menyenangkan. Tetapi di lain pihak membawa juga problem social yang gawat yaitu mempertajam jurang pemisah antara lapisan kaya dan lapisan miskin di kalangan masyarakat, serta seringkali juga mempermudah terjadinya benacan – bencana bagi kehidupan manusia itu sendiri. Penggunaan teknologi maju di sector modern di negara berkembang seperti Indonesia kadang – kadang tidak dapat dihindarkan jika memang lebih efisien daripada teknologi lainnya. Namun dalam menentukan teknologi yang akan digunakan sangat diperlukan pendekatan selektif yang ,menghindarkan penggunaan teknologi maju secara luas tanpa pertimbangan mengenai keuntungan atau manfaat bagi masyarakat. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: lime; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perlu diketahui bahwa teknologi maju dikembangkan sesuai dengan keadaan dan lingkungan khas di negara – negara maju, yang dalam hal tersebut amat berbeda dengan keadaan dan lingkungan negara berkembang, namun kurang diketahui perbedaan apa yang menyebabkan kesulutan dalam pengalihan teknologi maju di negara – negara berkembang. </span><span style="color: lime; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: lime; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Dalam bidang organisasi, perbedaan utama antara negara – negara maju dan negara – negara berkembang adalah skala produksi dari unit produksi di negara erkembang. Skala produksi yang besar sering diperlukan dalam penggunaan teknologi maju dan menghasilkan “ Economic of Scal “, yaitu penurunan dalam biaya satuan makin besar skal produksi. Lagipula, unit produksi yang besar itu memerlukan teknik pengolahan yang maju pada umumnya langka skala di negara berkembang. </span><span style="color: lime; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: lime; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. Dalam bidang teknik, penggunaan teknologi maju oleh negara-negara berkembang memerlukan masukan barang – barang dan jasa – jasa yang perlu diimport dari negara maju, karena tidak tersedia atau belum dapat dihasilkan oleh negara berkembang. </span><span style="color: lime; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: lime; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. Dalam bidang ekonomi, penggunaan teknologi maju di negara berkembang teritama mempengaruhi kesempatan kerja yang tersedia. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan pokok antara negara maju dan negara berkembang, yaitu tingkat pendapatan per kapita yang rendah di negara berkembang yang menyebabkan perlu tingkat tabungan per kapita yang rendah di negara berkemabang. </span><span style="color: lime; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Karena sumber pembiayaan invesatasi adalah tabungan, maka dengan sendirinya tabungan per kapita yang rendah akan berarti tingkat biaya per kapita yang rendah yang tersedia sebagai invesatasi. Kesulitan yang timbul dalam pengalihan teknologi maju ke negara berkembang di sebabkan oleh karena teknologi maju tersebut dikembangkan di negara maju yang mampu untuk menunjang tingkat invesatasi per kapita yang tinggi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Teknologi ini umumnya dicirikan oleh perbandingan modal tenaga kerja yang tinggi. Oleh karena itu jika teknologi maju digunakan juga di negara berkembang, maka hal tersebut akan berarti persediaan tabungan yang relative terbatas jumlahnya akan terpaksa dipusatkan pada kelompok kerja yang menggunakan teknologi maju. Tetapi dengan demikian tidak akan tersedia cukup dana tabungan lagi untuk mempekerjakan seluruh tenaga kerja di sector lain yang tidak memerlukan teknologi maju. Dengan demikian maka penggunaan teknologi maju yang kurang selektis dapat mempersulit penanggulangan masalah pengangguran dan setengah pengangguran yang umum terdapat di negara berkembang, termasuk Indonesia. Suatu konsekuensi lain dari pengalihan teknologi maju ke negara berkembang yang belum mempunyai kemampuan sendiri untuk mengembangkan teknologi yang tepat guna dengan lingkungan dan kebutuhan negara tersebut adalah ketergantungan teknologi pada negara maju. Hal tersebut disebabkan oleh karena negara maju memang dapat menjual teknologi maju kepada negara berkembang, namun bukan pengetahuannya atau kemampuan untuk mengembangkan teknologi tersebut. Tetapi karena teknologi di negara maju berkembang terus, maka ketergantungan teknologi negara berkembang menjadi semakin besar, oleh karena negara berkembang dapat membeli teknologi maju dari negara maju, tetapi tidak dapat membeli pengetahuan yang diperlukan untuk menghasilkan teknologi maju tersebut. </span><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="11" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1032" type="#_x0000_t75"
alt="*" style='width:9pt;height:20.25pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="27" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image003.gif" v:shapes="_x0000_i1032" width="12" /><!--[endif]--></span><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 10pt;">Peran IPTEK Dalam Lingkungan</span></strong><span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">IPTEK memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim penghujan</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Lingkungan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup (termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi peri-kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu kelestarian dan keseimbangan alam perlu dipertahankan agar senantiasa memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia ke taraf hidup yang lebih baik.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Namun yang terjadi kini malah sebaliknya, Dominasi manusia terhadap lingkungan </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">seringkali</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> berdampak buruk. Pembangunan dan penguasaan iptek dalam mengeksplorasi alam untuk peningkatan ekonomi seringkali melampaui batas dan sering kali mengabaikan kondisi lingkungan itu sendiri. Padahal kemampuan sumber daya dan kemampuan alam untuk mengeliminasi Zat pencemar adalah terbatas. Apalagi saat ini, krisis yang melanda negeri ini menyebabkan kehidupan lebih memburuk.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Belum optimalnya peran iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup. Kemajuan iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">berkembangnya</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sistem tersebut akan mendorong pengembangan dan pemanfaatan iptek yang bernilai ekonomis, ramah lingkungan dan mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sektor lingkungan hidup merupakan isu penting di dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek harus senantiasa mempertimbangkan usur lingkungan hidup. Artinya, pemanfaatannya harus sejauh mungkin ramah lingkungan. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Komitmen</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> pemerintah terhadap lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi. Salah satu buktinya, sudah ada Kementerian Negara Lingkungtan Hidup yang khusus mengurusi hal itu pada pemerintahan yang ada saat ini.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><span><img alt="*" height="9" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="9" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1034" type="#_x0000_t75"
alt="*" style='width:9pt;height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1034" width="12" /><!--[endif]--></span><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 10pt;">Peran IPTEK Untuk Meningkatkan Kesejahteraan</span></strong><span style="color: blue; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Tuntutan terhadap pengembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini semakin mengemuka. IPTEK dituntut mampu mencari berbagai alternative pemecahan masalah yang ada ditengah-tengah masyarakat </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> mengembangkan perilaku kritis, obyektif, dan rasional sehingga bisa mengetahui kebutuhan riil yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">IPTEK bukanlah suatu system tersendiri yang hanya berada diruang penelitian dan laboratorium dalam sebuah menara gading yang terpisah dari masyarakat sekitarnya. Pada akhirnya, IPTEK harus mampu menjadi suluh penerang dan pedoman bagi seluruh warga masyarakat untuk bisa </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">membawanya</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> ke <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang gemilang. Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Peran iptek dalam membangun peradaban suatu bangsa telah lama diakui secara universal, pengalaman berbagai negara menunjukkan secara jelas bahwa </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">iptek</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> menduduki peran sentral bagi pertumbuhan dan bagi memperkokoh daya saing utama pada arena persaingan global. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perubahan ke empat pasal 31 ayat 5 uud 1945, yang berbunyi “pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”, perlu kita jabarkan dan terapkan dalam program pembangunan bangsa. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Tugas yang mulia ini tentunya bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi merupakan tugas kita bersama melihat betapa pentingnya peran iptek dalam mewujudkan peradaban dan kesejahteraan bangsa, maka sudah selayaknya pengembangan dan pemanfaatannya dilakukan secara nasional, dalam arti merata di seluruh daerah. Salah satu modal dasar bagi pengembangan dan pemanfaatan iptek di tingkat daerah adalah regulasi kewenangan yang lebih bersifat otonomis. Sejak diberlakukannya uu no. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang memberikan otonomi lebih luas kepada daerah untuk mengurus dirinya sendiri. Serta diberlakukannya undang-undang nomor 18 tahun 2002 tentang sistem nasional penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka inisiatif daerah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya juga semakin tinggi. Kedua undang-undang tersebut merupakan tuntunan bagi kita semua baik yang di pusat maupun di daerah dalam melaksanakan pembangunan nasional dibidang iptek kedua undang-undang tersebut juga mengamanatkan kepada kita agar kita mampu menumbuhkembangkan jaringan sistem, penelitian, pengembangan dan penerapan iptek mulai dari tingkat nasional sampai daerah.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sebagai </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">contoh</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Peran IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan adalah sebagai berikut :</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">a. Penyediaan pangan</span></strong><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 11pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">hama</st1:city></st1:place> dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">hama</st1:place></st1:city> ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">b. Penyediaan Sandang</span></strong><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Perkembangan teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">c. Penyediaan Papan</span></strong><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place> satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 22pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• Untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">d.</span></strong><strong><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Peningkatan</span></strong><strong><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Kesehatan</span></strong><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Ilmu Kedokteran seperti : ilmu bedah dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penemuan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penemuan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penemuan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penelitian</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">e.</span></strong><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> </span><strong><span style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Penyediaan</span></strong><strong><span lang="FI" style="color: red; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Energi</span></strong><span style="color: red; font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kebutuhan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> akan energi </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sumber</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">-sumber energi</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sumber</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> energi konvensional tak dapat diperbaharui</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sumber</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> energi pengganti yang tak habis pakai</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">• </span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Konversi</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> energi dari satu bentuk kebentuk yang lain.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: blue; font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span><img alt="*" height="11" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" width="11" /><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="PT-BR" style="font-family: Symbol; font-size: 9pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1033"
type="#_x0000_t75" alt="*" style='width:9pt;height:9pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="*" border="0" height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1033" width="12" /><!--[endif]--></span><strong><span lang="PT-BR" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 10pt;">Peran IPTEK Dalam Era Globalisasi</span></strong><span style="color: blue; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karna didukung oleh sistem </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">informasi</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> yang mapan. Sebaliknya, sistem informasi yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Jadi jelaslah bahwa maju atau tidaknya suatu negara sangat di tentukan oleh penguasaan teirhadap informasi, karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan.teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara. Sehingga apabila satu negara ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan global, maka negara tersebut harus menguasai informasi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Di era globalisasi dan informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup harnya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah usang, padahal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi menjadi sangat pendek, dengan kata lain, informasi lama akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Masukan (input) dan kontribusi langsung dari para pemegang peran (stakeholders) yang lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para pemegang peran (stakeholders). Lagipula kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi komunikasi terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kehidupan kita sekarang perlahan lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi di balik pengaruh majunya era globalisasi dan informatika menjadikan computer, internet dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh kekurangan dikehidupan kita. Aktifitas network globalisasi ekonomi yang disebabkan oleh kemajuan dari teknologi informasi bukan hanya mengubah pola produktivitas ekonomi tetapi juga meningkatkan tingkat produktivitas</span><span style="font-family: "MS Mincho"; font-size: 9pt;">;</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">dan pada saat bersamaan juga menyebabkan perubahan structural dalam kehidupan politik, kebudayaan, kehidupan sosial masyarakat dan juga konsep waktu dalam dalam berbagai lapisan masyarakat.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dalam globalisasi ekonomi, perekonomian dunia tidak akan lagi mengenal batas-batas negara dan bahkan peranan negara diramalkan akan semakin </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">berkurang</span><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">. Arus globalisasi ekonomi dipercepat oleh kemajuan teknologi yang makin pesat khususnya di bidang transportasi, telekomunikasi dan informasi yang memungkan arus orang, barang, jasa, dan informasi bergerak dengan lebih cepat, dalam jumlah yang semakin besar, dengan kualitas yang semakin baik, dan dengan biaya yang semakin murah. Persaingan antar bangsa dalam memproduksi barang dan jasa akan semakin kuat dan ketat. Kemajuan teknologi itu pulalah yang akan makin mempercepat proses globalisasi di berbagai bidang kehidupan manusia. Dengan demikian, maka penguasaan iptek dari suatu bangsa yang akan menentukan keberhasilan bangsa itu menghadapi globalisasi dalam bidang ekonomi dan bidang kehidupan lainnya.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">C.</span></strong><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt; font-weight: normal;"> </span></strong><strong><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">DAMPAK NEGATIF ATAS PENYALAHGUNAAN IPTEK<o:p></o:p></span></strong></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas, akan tetapi disisi lain dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan ilmu pengetahuan dan teknologi itu untuk kepentingan ”hasrat” sesaat. Hasrat sesaat yang penulis maksud disini ialah menyalurkan kepentingan-kepentingan yang dapat atau bisa merusak atau merugikan diri sendiri dan orang lain. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Tidak terasa jaman telah berganti dan sekarang manusia berada pada jaman era globalisasi, pusat-pusat informatika begitu mudah didapat, persaingan begitu ketat baik dibidang usaha atau pekerjaan maupun dibidang pendidikan. Proses globalisasi di satu sisi membuka peluang besar untuk perkembangan manusia, disisi lain membuka ketakutan-ketakutan dan ketidaksiapan manusia untuk menunjukkan skill yang dimiliki, sehingga manusia yang tidak siap menghadapi datangnya globalisasi menyatakan bahwa globalisasi sebagai sistem yang tidak manusiawi.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sebagai sistem pengetahuan, sains harus dibedakan dari cara berpikir yang berdasarkan ilmu pengetahuan yang saya sebut “sainsisme.” Paham ini mengandaikan bahwa sains merupakan satu-satunya norma dalam hidup, bahwa tidak ada sumber pengetahuan lain selain sains. Sainsisme juga mengandaikan bahwa semua persoalan dalam hidup dapat dipecahkan oleh sains dan teknologi. Sebagai contoh, ada orang berpendapat bahwa eksploitasi terhadap orang miskin dibenarkan berdasarkan pengamatan bahwa pada hakekatnya binatang berkembang melalui (prinsip) survival of the fittest (yang kuat yang menang). </span><span lang="NO-BOK" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Ini disebut “teori evolusi sosial” dan jelas berbeda dengan teori ilmiah evolusi. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Saya ingin menekankan bahwa sainsisme itu bukan merupakan konsekuensi sains. Seperti sudah saya jabarkan, para saintis dewasa ini sadar dengan baik akan keterbatasan sains itu sendiri. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Perkembangan teknologi dan penelitian ilmiah merupakan kegiatan manusia dan mempunyai dimensi moral dan etika. Kita harus menghindari sainsisme yang menjadikan sains sebagai norma absolut kehidupan dan orang diijinkan untuk melakukan apa saja yang mungkin dalam sains dan teknologi. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Manusia memiliki dua peranan yang harus dilakoni dalam kehidupan ini, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai seorang individu manusia memiliki sifat egois, ambisius dan tidak pernah puas. Sedangkan dalam peranannya sebagai makhluk sosial mereka dituntut untuk bisa berbagi dan saling tolong menolong. </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari kedua sifat yang saling bertolak belakang itulah muncul teknologi. Singkat kata teknologi juga memiliki dua sifat yang berbeda, yaitu positif dan negatif. Kedua dampak tersebut pasti berjalan beriringan seiring dengan teknologi yang dihasilkan manusia. Karena akhir – akhir ini banyak yang lebih mementingkan individualisme daripada sosial kemasyarakat, maka teknologi yang dihasilkanpun cenderung kepada sifat yang negatif. Banyak kerugian yang ditimbulkan daripada keuntungannya. Sebagai contoh penerapan teknologi nuklir yang diselewengkan menjadi senjata pemusnah masal dan pengerukan sumber daya alam secara berlebihan yang berdampak pada hilangnya keseimbangan ekosistem di bumi. Kedua contoh tersebut merupakan dampak negatif yang muncul akibat sifat egois, ambisius dan tidak pernah puasnya manusia dalam kehidupannya.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari kenyataan yang ada, kecuali dampak positif, kemajuan sains dan teknologi juga memberikan dampak negative bagi hidup manusia. Di sini disebutkan beberapa dampak negatif yang telah muncul antara lain dalam bidang (1) informatika, (2) persenjataan, (3) biologi, (4) medis, dan (5) lingkungan hidup</span></i><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.<o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><em><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Informatika</span></b></em><em><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">. </span></em><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan teknologi komputer dan informasi, faktanya juga membuat dunia kejahatan makin canggih. Praktek-praktek pencurian melalui jaringan computer dan internet, seperti pembobolan bank, penipuan transaksi dagang via internet, bahkan pembocoran rahasia sebuah institusi atau negara, juga makin sering terjadi.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Kemajuan teknologi komputer dan informasi ini, juga memungkinkan seseorang bisa dirusak kehidupan pribadinya dengan cara penyebarluasan informasi yang tidak benar dan gambar yang direkayasa menggunakan computer dan disebarkan melalui internet. Di beberapa tempat, adanya internet ternyata juga punya dampak negatif bagi banyak orang muda yang dengan mudah mengakses situs pornografi dan informasi yang provokatif dan menghasut dari kelompok-kelompok tertentu. Dan yang terburuk, terbukanya keran informasi akibat majunya teknologi komputer dan informasi ini, membuat mereka yang tak siap menjadi bingung menyikapinya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><em><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Persenjataan</span></b></em><strong><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.</span></strong><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Persenjataan</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> yang canggih juga memiliki dampak negatif. Akibat yang ditimbulkan senjata modern dan canggih, bisa lebih menimbulakn kerusakan dan kerugian yang lebih besar atau korban yang jauh lebih banyak jumlahnya ketimbang senjata konvensional, juga karena dengan itu korban yang dibunuh dapat lebih banyak daripada perang tradisional. Senjata modern dan canggih juga bisa membuat beberapa negara merasa sangat kuat dan ingin menguasai atau memaksakan kehendak pada negara lain. Senjata modern dengan efek penghancur yang dahsyat, seperti senjata dengan uranium dan nuklir, bisa memicu persaingan dan pada tingkat tertentu juga bisa menyulut pecahnya perang. Dewasa ini bahkan banyak riset yang dilakukan untuk menciptakan senjata modern dan canggih dengan daya penghancur luar biasa. Para ahli yang melakukan riset penciptaan senjata itu, tentu juga berpikir untuk menguji senjata hasil buatan mereka. Ini jelas bisa menjadi ancaman. Dalam situasi normal dan tenang, mereka memang akan melakukan pengujian di darah aman dan tanpa penghuni. Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa mereka tak pernah berkeinginan untuk menguji senjata mereka dalam kondisi sebenarnya, yakni menjadi mesin perang untuk menghancurkan suatu Negara yang dihuni jutaan manusia.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Sebenarnya kita dapat bertanya, mengapa mereka membuat persenjataan yang makin canggih? Mengapa tidak membuat peralatan yang lebih berguna bagi kesejahteraan manusia?</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><em><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Biologi</span></b></em><em><b><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.</span></b></em><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Teknologi rekayasa di bidang biologi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan teknologi ini, kalangan ahli biologi kini mampu mengembangkan apa yang disebut sebagai <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning </span></em>yang bisa diterapkan pada tumbuhan, hewan, dan sangat mungkin juga pada manusia. Dengan rekayasa <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning</span></em> ini, para ahli memang dapat menciptakan mahluk baru tanpa melalui pembiakan sebagaimana lazimnya. Termasuk dalam menciptakan organ manusia yang diperlukan untuk memperbaiki atau memperbarui organ yang rusak. Namun masalahnya tentu akan lain, juka praktek <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning</span></em> itu dilakukan untuk menciptakan manusia baru. Keinginan untuk menciptakan manusia tanpa melalui perkawinan seperti ini, bahkan sudah memicu munculnya pro-kontra diantara para ahli yang mendukung dan yang menentangnya. Bila tidak disikapi secara kritis, praktek <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning </span></em>manusia itu, bisa melahirkan dampak negatif dalam kehidupan manusia sendiri.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dampak terburuk yang bisa terjadi bila praktek <em><span style="font-family: "Times New Roman&quot";">cloning</span></em> manusia itu dibiarkan adalah kemungkinan hilangnya kesadaran bahwa mereka adalah mahluk ciptaan Tuhan. Kenyataan bahwa mereka bisa menciptakan segalanya dengan</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"><span> </span><em><b><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman&quot";">cloning</span></b></em><b><span lang="FI" style="color: blue;">,</span></b><span lang="FI"> bisa jadi justru akan membuat mereka melupakan Sang Pencipta sendiri. Dampak lainnya adalah kemungkinan munculnya sikap superioritas perempuan yang tidak akan membutuhkan laki-laki, karena dapat mencipta manusia sendiri dari dirinya. Hal ini akan mengganggu keseimbangan relasi manusia laki-laki dan perempuan yang diciptakan Tuhan untuk saling membantu dalam suatu perkawinan. Maka tata kehidupan baru akan bergolak.</span></span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><em><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Lingkungan hidup</span></em><em><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.</span></em><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari banyak pengalaman, kerusakan lingkungan akibat pembangunan industri masih terus terjadi. Sistem pengelolaan limbah industri yang tidak ditata secara tepat dan baik, menyebabkan lingkungan bukan hanya kotor, tapi juga tercemar. Asap dari industri dan juga transportasi juga menyebabkan polusi udara yang mengakibatkan terjadinya penipisan lapisan ozon dan terjadinya pemanasan global.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Pengambilan sumber alam secara besar-besaran menggunakan perangkat berteknologi canggih, melahirkan ancaman tidak tersedianya sumber alam bagi generasi mendatang. Penebangan hutan secara besar-besaran yang dilakukan tanpa memperhitungkan akibatnya, menyebabkan terjadinya penggundulan hutan yang juga mendorong makin meningkatnya suhu udara di muka bumi ini. Pembangunan reactor nuklir di tempat yang tidak tepat dan tidak secara teliti direncanakan telah ikut merusak lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup banyak orang.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari sini tampak bahwa perkembangan teknologi di bidang industri pun perlu memperhatikan pengaturan terhadap lingkungan hidup manusia. Dalam lingkungan tertentu penggunaan teknologi canggih oleh kelompok masyarakat tertentu, juga bisa berakibat kelompok masyarakat yang lain terkalahkan dalam persaingan. Lihat bagaimana penggunaan pukat harimau oleh perusahaan besar telah menyingkirkan dan mematikan nelayan-nelayan tradisional. Akibatnya penduduk tidak dapat hidup layak lagi. Maka terjadi ketidakadilan yang berakibat menyengsarakan orang kecil.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 9pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><em><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Medis</span></em><em><span lang="FI" style="color: blue; font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">.</span></em><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;"> Kemajuan teknologi kedokteran sangat pesat, banyak peralatan medis yang mutakhir ditemukan. Kecuali dampak yang positif, sudah tampak bahwa peralatan yang modern itu juga membawa dampak negatif. Beberapa rumah sakit yang mempunyai peralatan itu, sering secara mudah menganjurkan pasien, termasuk yang secara ekonomi tak mampu, untuk menjalani diagnosa dengan alat itu meski sebenarnya tidak perlu. Akibatnya mereka harus membayar mahal. Bahkan ada beberapa dokter “memaksakan” tindakan operasi dengan menggunakan peralatan yang canggih, hanya demi mengembalikan investasi pembelian peralatan tersebut. Jadi tindakan yang dilakukan terhadap pasien, tidak lagi didasarkan pada pertimbangan untuk membantu pasien, tapi justru pada alatnya.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">Dari beberapa contoh di atas menjadi jelas bahwa kecuali dampak positif dari kemajuan sains dan teknologi, juga terdapat banyak dampak negatifnya. Maka kiranya diperlukan suatu aturan main, suatu pembatasan, suatu arah bagi perkembangan teknologi, terutama dalam penggunaan hasil teknologi.</span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="listparagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman&quot"; font-size: 9pt;">industriaL </span><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><br />
</div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-26180917362561802772011-10-09T19:22:00.000-07:002011-10-09T19:22:55.092-07:00ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR UNMER<span class="fullpost"><span style="font-size: medium;"><b>KERANGKA PIKIR PENDIDIKAN UMUM DI INDONESIA</b></span><br />
<br />
System pendidikan modern cenderung mengarah pada suatu proses dehumanisasi. Ditandai oleh penajaman kajian keilmuan atau spesialisasi berlebihan dalam bidang-bidang tertentu. Maka system pendidikannya cenderung hanya memahami manusia pada satu aspek tertentu saja, sedangkan aspek-aspek lainnya diabaikan.<br />
<br />
Pendidikan seperti ini menghasilkan para lulusan yang pola piker, pola hidup bersifat materialistis dan perilaku mekanistik. Mereka menjadi suatu generasi yang miskin akan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Sangat menghawatirkan generasi depan. Mereka masuk ke dalam persaingan global dengan menghalalkan segala cara demi mencapai kesuksesan material semata.<br />
<br />
Gambaran kecenderungan dunia pendidikan tinggi dewasa ini sangat mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan. Maka anak didik perlu dibekali suatu kemampuan untuk memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai universal.<br />
<br />
Konsep pendidikan umum di Indonesia berangkat dari UU no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Berdasarkan dari tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan nasional Indonesia selalu memuat nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan secara terintegrasi. Untuk ditingkat perguruan tinggi di sebut mata kuliah dasar umum (MKDU) yaitu sekelompok mata kuliah yang memberikan landasan dalam pengembangan dunia spesialisnya masing-masing.<br />
<br />
MKDU dirubah menjadi MPK dan MBB. Kedua kelompok bidang studi ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa perguruan tinggi Indonesia dalam pencapaian tujuan utama pendidikan nasional, yaitu membentuk kepribadian utuh melalui proses pembelajaran secara terintegrasi dengan menggunakan pendekatan multi atau interdisipliner. Dalam konsep di Amerika disebut General Education.</span>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-24815938843734433042011-10-02T23:40:00.000-07:002011-10-09T19:20:19.979-07:00MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
h3
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:3;
font-size:13.5pt;
font-family:"Times New Roman";}
span.hpsatn
{mso-style-name:"hps atn";}
span.hps
{mso-style-name:hps;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<h3 align="center" style="text-align: center;"><span style="color: red;">MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA<o:p></o:p></span></h3><div class="MsoNormal"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFItIMrY_acJdvnp54s1jq1uRaIQiy3Do5ovijKACETKC9iYImX10NpCYOGIAdPO2MF2lT4RdaV3YMVHnsS42-JGEoGyojmhN0BKgNCakWtL2zj_mPDHIJ9uQKqGWJfTInRX0dFOiliLUo/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFItIMrY_acJdvnp54s1jq1uRaIQiy3Do5ovijKACETKC9iYImX10NpCYOGIAdPO2MF2lT4RdaV3YMVHnsS42-JGEoGyojmhN0BKgNCakWtL2zj_mPDHIJ9uQKqGWJfTInRX0dFOiliLUo/s200/images.jpeg" width="200" /></a></div><br />
<span style="color: red;">MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA</span><br />
Kehidupan manusia sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki. Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar norma-norma tersebut berjalan haruslah manusia di didik dengan berkesinambungan dari “dalam ayunan hingga ia wafat”, agar hasil dari pendidikan –yakni kebudayaan– dapat diimplementasikan dimasyaakat.<br />
Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.<br />
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.<br />
<br />
<span style="color: red;">HAKEKAT MANUSIA DAN BUDAYA</span><br />
<span style="color: #993366;">A. Pengertian Manusia</span><br />
<span style="color: blue;">Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu<br />
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">sana</st1:place></st1:city> timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
Oleh karena itu lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri, hal ini dapat dilihat pada gambar siklus hubungan manusia dengan lingkungan sebagai berikut:<br />
<br />
<br />
..<span style="color: blue;">Siklus Hubungan Manusia</span><br />
Gambar di atas menggambarkan bahwa lingkungan dan manusia atau manusia dan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan sebagai ekosistem, yang dapat dibedakan mejadi:<br />
<span style="color: blue;">- Lingkungan alam yang befungsi sebagai sumber daya alam<br />
- Lingkungan manusia yang berfungsi sebagai sumber daya manusia<br />
- Lingkungan buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan</span><br />
<br />
<span style="color: #993366;">B. Pengertian Budaya</span><br />
<span style="color: magenta;">Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. <br />
Definisi budaya dalam pandangan ahli antropologi sangat berbeda dengan pandangan ahli berbagai ilmu sosial lain. Ahli-ahli antropologi merumuskan definisi budaya sebagai berikut:<br />
</span><span style="color: #99cc00;">E.B. Taylor: 1871</span> berpendapat bahwa budaya adalah: Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.<br />
Sedangkan Linton: 1940, mengartikan budaya dengan: Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.<br />
<span style="color: #99cc00;">Kluckhohn dan Kelly: 1945</span> berpendapat bahwa budaya adalah: Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia<br />
Lain halnya dengan </div><div class="MsoNormal"><span style="color: #99cc00;">Koentjaraningrat: 1979</span> yang mengatikan budaya dengan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.<br />
Berdasarkan definisi para ahli tersebut dapat dinyatakan bahwa unsur belajar merupakan hal terpenting dalam tindakan manusia yang berkebudayaan. Hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar.<br />
Dari kerangka tersebut diatas tampak jelas benang merah yang menghubungkan antara </div><div class="MsoNormal"><span style="color: red;"> “ Pendidikan dan kebudayaan”</span> . Dimana budaya lahir melalui proses belajar yang merupakan kegiatan inti dalam dunia pendidikan.<br />
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :<br />
<span style="color: red;">1. wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya</span>. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup;<br />
<span style="color: red;">2. aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat</span>. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret; <br />
<span style="color: red;">3. Wujud fisik</span>, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.<br />
<br />
<span style="color: red;">BUDAYA SEBAGAI SISTEM GAGASAN<br />
</span>Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di foto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan seseorang. Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam karangan buku.<br />
Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan <span style="color: #99cc00;">Kluckhohn dan Kelly</span> bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.<br />
Jadi, nilai budaya adalah “gagasan” yang menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya. Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu lainnya maupun dengan kelompok dan lingkungannya.<br />
<br />
<span style="color: red;">PERWUJUDAN KEBUDAYAAN</span><br />
<span style="color: #99cc00;">JJ. Hogman dalam bukunya “The World of Man</span>” membagi budaya dalam tiga wujud yaitu: ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan Koencaraningrat, dalam buku “Pengantar Antropologi” menggolongkan wujud budaya menjadi:</div><div class="MsoNormal"><br />
<span style="color: #ff6600;">a. Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.<br />
b. Sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat<br />
c. Sebagai benda-benda hasil karya manusia<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="color: #ff6600;"><br />
</span>Berdasarkan penggolongan wujud budaya di atas kita dapat mengelompokkan budaya menjadi dua, yaitu: Budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret.<br />
<span style="color: blue;">…..Budaya yang Bersifat Abstrak</span><br />
Budaya yang bersifat abstrak ini letaknya ada di dalam alam pikiran manusia, misalnya terwujud dalam ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan cita-cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan.<br />
<span style="color: blue;">…..Budaya yang Bersifat konkret</span><br />
Wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto. <span style="color: #99cc00;">Koencaraningrat</span> menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasa dan materi.<br />
<u><span style="color: #3366ff;">a. Perilaku</span></u><br />
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior) masyarakatnya.<br />
<u><span style="color: #3366ff;">b. Bahasa<br />
</span></u>Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory). <span style="color: #339966;">Ralp Linton</span> mengatakan salah satu sebab paling penting dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak akan ada.<br />
<u><span style="color: #3366ff;">c. Materi</span></u><br />
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.<br />
Unsur-unsur materi dalam budaya dapat diklasifikasikan dari yang kecil hingga ke yang besar adalah sebagai berikut:<br />
<span style="color: #ff6600;">1. Items, adalah unsur yang paling kecil dalam budaya.<br />
2. Trait, merupakan gabungan dari beberapa unsur terkecil<br />
3. Kompleks budaya, gabungan dari beberapa items dan trait<br />
4. Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks budaya.</span><br />
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya menyeluruh (culture universal). Terjadinya unsur-unsur budaya tersebut dapat melalui discovery (penemuan atau usaha yang disengaja untuk menemukan hal-hal baru).<br />
<br />
<u><span style="color: red;">ISI (SUBSTANSI) UTAMA BUDAYA</span></u><br />
Substansi utama budaya adalah “ <span style="color: #ff6600;">sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.”</span> Tiga unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.</div><div class="MsoNormal"><br />
<b><u><span style="color: blue;">1. Sistem Pengetahuan</span></u></b><br />
Para ahli menyadari bahwa masing-masing suku bangsa di dunia memiliki sistem pengetahuan tentang:<br />
- <span style="color: #ff6600;">Alam sekitar<br />
- Alam flora dan fauna<br />
- Zat-zat manusia</span><br />
<span style="color: #ff6600;">- Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia<br />
- Ruang dan waktu.<br />
</span>Unsur-usur dalam pengetahuan inilah yang sebenarnya menjadi materi pokok dalam dunia pendidikan di seluruh dunia.</div><div class="MsoNormal"><br />
<b><u><span style="color: blue;">2. Nilai<br />
</span></u></b>Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat menentukan sesuatu berguna atau tidak berguna, benar atau salah, baik atau buruk, religius atau sekuler, sehubungan dengan cipta, rasa dan karsa manusia.<br />
Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila berguna dan berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral atau etis), religius (nilai agama). <span style="color: #99cc00;">Prof. Dr. Notonagoro </span>membagi nilai menjadi tiga bagian yaitu:<br />
<span style="color: #ff6600;">- Nilai material</span>, yaitu segala sesuatu (materi) yang berguna bagi manusia.<br />
<span style="color: #ff6600;">- Nilai vital</span>, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas<br />
<span style="color: #ff6600;">- Nilai kerohanian</span>, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi rohani manusia.</div><div class="MsoNormal"><br />
<b><u><span style="color: blue;">3. Pandangan Hidup</span></u></b><br />
Pandangan hidup adalah suatu nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok atau suatu bangsa. Pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.</div><div class="MsoNormal"><br />
<u><span style="color: red;">MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA<o:p></o:p></span></u></div><div class="MsoNormal">Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. jika akhlak suatu bangsa sudah terabaikan, maka peradaban dan budaya bangsa tersebut akan hancur dengan sendirinya. Oleh karena itu untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki ilmu pengetahuan, tekhnologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi (tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi, sebagaimana dilukiskan dalam bagan berikut:<br />
<br />
<i><span style="color: #99cc00;">Hommes</span></i> : mengemukakan bahwa, informasi IPTEK yang bersumber dari sesuatu masyarakat lain tak dapat lepas dari landasan budaya masyarakat yang membentuk informasi tersebut. Karenanya di tiap informasi IPTEK selalu terkandung isyarat-isyarat budaya masyarakat asalnya. Selanjutnya dikemukakan juga bahwa, karena perbedaan-perbedaan tata nilai budaya dari masyarakat pengguna dan masyarakat asal teknologinya, isyarat-isyarat tersebut dapat diartikan lain oleh masyarakat penerimanya.<br />
Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dalam segala hal, untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh Tuhan melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut manusia dapat membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi. Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia sebagai masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada sesuai dengan tata aturan yang baik.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span class="hpsatn"><span lang="EN" style="color: red;">"</span></span><span lang="EN" style="color: red;">Humans are <span class="hps">the most</span> <span class="hps">perfect</span> <span class="hps">beings</span>, <span class="hps">culture</span> <span class="hps">is</span> <span class="hps">the heritage,</span> <span class="hps">is a masterpiece of</span> <span class="hps">a</span> <span class="hps">tradition</span> <span class="hps">of our ancestors</span>, <span class="hps">its sustainability</span> <span class="hps">is a challenge</span> <span class="hps">if</span> <span class="hps">able to fight</span> <span class="hps">time</span>, <span class="hps">or</span> <span class="hps">existing</span> <span class="hps">or</span> <span class="hps">extinct</span>."</span><span style="color: red;"><o:p></o:p></span></div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-70895212218142652132011-10-02T23:12:00.000-07:002011-10-09T19:20:59.255-07:00KEPRIBADIAN<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Arial Narrow";
panose-1:2 11 6 6 2 2 2 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 2048 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.hpsatn
{mso-style-name:"hps atn";}
span.hps
{mso-style-name:hps;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1578705818;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:575172132 67698697 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Wingdings;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red; font-size: 16pt;">KEPRIBADIAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAVS2J3TY36g7dR0JhDz8pMjfJqFW52hOyujCJhVKdNYFI9bwIMqVw2_hd8Ch_oNSI0lmx4n1j4lvbws_Vc5gDXGCgg9y1vHSUR9WK7kCcvGKp6YMQ2HzEpansLVRy3DV_u_zmaJDqrCWQ/s1600/imagesccf.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAVS2J3TY36g7dR0JhDz8pMjfJqFW52hOyujCJhVKdNYFI9bwIMqVw2_hd8Ch_oNSI0lmx4n1j4lvbws_Vc5gDXGCgg9y1vHSUR9WK7kCcvGKp6YMQ2HzEpansLVRy3DV_u_zmaJDqrCWQ/s200/imagesccf.jpeg" width="200" /></a></div><br />
<b><u><span style="color: red;">KEPRIBADIAN (PERSONALITY)<br />
</span></u></b>Personality adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu atau ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.<br />
<br />
<b><u><span style="color: red;">UNSUR-UNSUR PERSONALITY<o:p></o:p></span></u></b></div><div class="MsoNormal"><br />
<i><span style="color: #ff6600;">• PENGETAHUAN :<br />
</span><span style="color: #993366;">-PERSEPSI**********************<br />
-APERSEPSI************************<br />
-PENGAMATAN********************<br />
-KONSEP**************************<br />
-FANTASI************************<br />
</span><span style="color: #ff6600;">• PERASAAN</span><span style="color: #993366;"><br />
</span><span style="color: #ff6600;">• DRIVE ( DORONGAN )<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span style="color: red;">Pengetahuan</span></i></b> adalah segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra (unsur-unsur akal yg mengisi alam jiwa) <span style="color: #ff6600;">……….persepsi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dalam lingkungan. Manusia <span style="font-family: Symbol;">Ø</span>------ yg diterima oleh pancaindra baik : cahaya, warna akuistik, bau, rasa, tekanan mekanikal diolah menjadi susunan yg dipancarkan & diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi ( seluruh proses akal manusia yang sadar <span style="color: black;">)</span><span style="color: #ff6600;">………..persepsi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfocus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru <span style="color: #ff6600;">---------- apersepsi</span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Suatu persepsi saat diproyeksikan berfocus pada hal yg menarik<span style="font-family: Symbol;">Ø</span> ( lebih terpusat / lebih intensif ), pada bagian-bagian khusus tadi. Pemusatan akal yang lebih intensif ini yang kita namakan ………<b><span style="color: red;">PENGAMATAN </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggam-baran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yg sejenis.<span style="font-family: Symbol;">Ø</span> Dengan proses akal, kemampuan manusia<span style="font-family: Symbol;">Ø</span> untuk membentuk suatu penggambaran yg abstrak yg dalam kenyataannya belum ada penggambaran abstrak <b><span style="color: red;">---- KONSEP</span></b> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;">v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span> Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan,<span style="font-family: Symbol;">Ø</span> dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, ada pula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yang lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tidak realistis. Ini yang dinamakan <b><span style="color: red;">….Fantasi</span></b> <br />
SUB-CONSCIOUS ( BAWAH SADAR) & UNCONCIOUS (TAK SADAR)<br />
Segala unsure-unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
<br />
<i><span style="color: red;">Persepsi-persepsi</span></i> dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negative diakibatkan dari adanya unsure penilaian yang menjadikan positif dan negative. Contoh : Coca cola dan bangkai.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span style="color: red;">Perasaan </span></i></b>adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negative.<br />
<br />
<b><i><span style="color: red;">Drive (dorongan)<o:p></o:p></span></i></b></div><div class="MsoNormal"><br />
<i><span style="color: cyan; font-family: "Arial Narrow"; font-size: 11pt;">1. DORONGAN UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP………..<br />
2. SEX……………………………………….<br />
3. MENCARI MAKAN……………………<br />
4. BERINTERAKKSI………………………<br />
5. MENIRU……………………………….<br />
6. BERBAKTI…………………………….<br />
7. KEINDAHAN …………………………</span></i><br />
<br />
<b><span style="color: red;">KEPRIBADIAN BARAT VS KEPRIBADIAN TIMUR<br />
” <i>KEPRIBADIAN TIMUR” :<br />
</i></span></b>1. Mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan rohaniah <br />
2. Mistik <br />
3. Pikiran prelogis <br />
4. Keramahtamahan <br />
5. Kehidupan kolektif<br />
”<b><i><span style="color: red;">KEPRIBADIAN BARAT”<br />
</span></i></b>1. Mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan material<br />
2. Pikiran logis <br />
3. Hubungan berdasarkan azas guna <br />
4. Individualisme</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span class="hpsatn"><span lang="EN" style="color: red;">"</span></span><span lang="EN" style="color: red;">The West <span class="hps">and east</span> <span class="hps">are different</span> <span class="hps">but the</span> <span class="hps">man</span> <span class="hps">at</span> <span class="hps">the time</span> <span class="hps">demanded</span> <span class="hps">to know</span> <span class="hps">just how</span> <span class="hps">we</span> <span class="hps">take</span> <span class="hps">the good</span> <span class="hps">and</span> <span class="hps">discard</span> <span class="hps">the bad</span>"</span><span style="color: red;"><o:p></o:p></span></div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-12844234491089658572011-10-02T23:10:00.001-07:002011-10-14T00:45:07.128-07:00kepribadian<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Arial Narrow";
panose-1:2 11 6 6 2 2 2 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 2048 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.hpsatn
{mso-style-name:"hps atn";}
span.hps
{mso-style-name:hps;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1578705818;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:575172132 67698697 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Wingdings;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="color: red; font-size: 16pt;">KEPRIBADIAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><u><span style="color: red;">KEPRIBADIAN (PERSONALITY)<br />
</span></u></b>Personality adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu atau ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.<br />
<br />
<b><u><span style="color: red;">UNSUR-UNSUR PERSONALITY<o:p></o:p></span></u></b></div><div class="MsoNormal"><br />
<i><span style="color: #ff6600;">• PENGETAHUAN :<br />
</span><span style="color: #993366;">-PERSEPSI**********************<br />
-APERSEPSI************************<br />
-PENGAMATAN********************<br />
-KONSEP**************************<br />
-FANTASI************************<br />
</span><span style="color: #ff6600;">• PERASAAN</span><span style="color: #993366;"><br />
</span><span style="color: #ff6600;">• DRIVE ( DORONGAN )<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span style="color: red;">Pengetahuan</span></i></b> adalah segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra (unsur-unsur akal yg mengisi alam jiwa) <span style="color: #ff6600;">……….persepsi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Dalam lingkungan. Manusia <span style="font-family: Symbol;"><span>Ø</span></span>------ yg diterima oleh pancaindra baik <span> </span>: cahaya, warna <span> </span>akuistik, bau, rasa, tekanan mekanikal diolah menjadi susunan yg dipancarkan & diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi ( seluruh proses akal manusia yang sadar <span style="color: black;">)</span><span style="color: #ff6600;">………..persepsi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfocus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru <span style="color: #ff6600;">---------- apersepsi</span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Suatu persepsi saat diproyeksikan berfocus pada hal yg menarik<span style="font-family: Symbol;"><span>Ø</span></span> ( lebih terpusat / lebih intensif ), pada bagian-bagian khusus tadi. Pemusatan akal yang lebih intensif ini yang kita namakan ………<b><span style="color: red;">PENGAMATAN </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggam-baran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yg sejenis.<span style="font-family: Symbol;"><span>Ø</span></span> Dengan proses akal, kemampuan manusia<span style="font-family: Symbol;"><span>Ø</span></span> untuk membentuk suatu penggambaran yg abstrak yg dalam kenyataannya belum ada penggambaran abstrak <b><span style="color: red;">---- KONSEP</span></b> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span> </span>Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan,<span style="font-family: Symbol;"><span>Ø</span></span> dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, ada pula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yang lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tidak realistis. Ini yang dinamakan <b><span style="color: red;">….Fantasi</span></b> <br />
SUB-CONSCIOUS ( BAWAH SADAR) & UNCONCIOUS (TAK SADAR)<br />
Segala unsure-unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
<br />
<i><span style="color: red;">Persepsi-persepsi</span></i> dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negative diakibatkan dari adanya unsure penilaian yang menjadikan positif dan negative. Contoh : Coca cola dan bangkai.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span style="color: red;">Perasaan </span></i></b>adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negative.<br />
<br />
<b><i><span style="color: red;">Drive (dorongan)<o:p></o:p></span></i></b></div><div class="MsoNormal"><br />
<i><span style="color: cyan; font-family: "Arial Narrow"; font-size: 11pt;">1. DORONGAN UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP………..<br />
2. SEX……………………………………….<br />
3. MENCARI MAKAN……………………<br />
4. BERINTERAKKSI………………………<br />
5. MENIRU……………………………….<br />
6. BERBAKTI…………………………….<br />
7. KEINDAHAN …………………………</span></i><br />
<span> </span><br />
<b><span style="color: red;">KEPRIBADIAN BARAT VS KEPRIBADIAN TIMUR<br />
” <i>KEPRIBADIAN TIMUR” :<br />
</i></span></b>1. Mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan rohaniah <br />
2. Mistik <br />
3. Pikiran prelogis <br />
4. Keramahtamahan <br />
5. Kehidupan kolektif<br />
”<b><i><span style="color: red;">KEPRIBADIAN BARAT”<br />
</span></i></b>1. Mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan material<br />
2. Pikiran logis <br />
3. Hubungan berdasarkan azas guna <br />
4. Individualisme</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span class="hpsatn"><span lang="EN" style="color: red;">"</span></span><span lang="EN" style="color: red;">The West <span class="hps">and east</span> <span class="hps">are different</span> <span class="hps">but the</span> <span class="hps">man</span> <span class="hps">at</span> <span class="hps">the time</span> <span class="hps">demanded</span> <span class="hps">to know</span> <span class="hps">just how</span> <span class="hps">we</span> <span class="hps">take</span> <span class="hps">the good</span> <span class="hps">and</span> <span class="hps">discard</span> <span class="hps">the bad</span>"</span><span style="color: red;"><o:p></o:p></span></div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-61722479186513261032011-10-02T22:48:00.000-07:002011-10-09T19:21:42.539-07:00Manusia dan Peradaban<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
h3
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:3;
font-size:13.5pt;
font-family:"Times New Roman";}
span.hps
{mso-style-name:hps;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:210656085;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:293797700 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<h3 align="center" style="text-align: center;"><span style="color: red; font-size: 16pt;">Manusia dan Peradaban<o:p></o:p></span></h3><div class="MsoNormal"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpstJahDEEQjTq_IiQh5rroK2ZsRHen7gs5p5OeeNPYtN7M-I1QXk2UJZTBtPtJnk-20JMAqGux6p9vUhl8DQ3tJ4y13OhrLnLhvxCeSS6GEpbsuE8bZw_-dtlD_d92_W67cZ2ATgPXcpF/s1600/imagesf.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpstJahDEEQjTq_IiQh5rroK2ZsRHen7gs5p5OeeNPYtN7M-I1QXk2UJZTBtPtJnk-20JMAqGux6p9vUhl8DQ3tJ4y13OhrLnLhvxCeSS6GEpbsuE8bZw_-dtlD_d92_W67cZ2ATgPXcpF/s200/imagesf.jpeg" width="200" /></a></div><br />
<span class="hps"><span lang="EN">"<span style="color: red;">Civilization</span></span></span><span lang="EN" style="color: red;"> <span class="hps">is closely related to</span> <span class="hps">the changes</span> <span class="hps">that gave rise to</span> <span class="hps">a variety of</span> <span class="hps">life</span> <span class="hps">styles</span>, <span class="hps">both</span> <span class="hps">freedom</span> <span class="hps">and live freely</span> <span class="hps">without</span> <span class="hps">limits</span>, but <span class="hps">it</span> <span class="hps">will</span> <span class="hps">always</span> <span class="hps">evolve</span> <span class="hps">and adjust</span> <span class="hps">the time</span>, <span class="hps">society</span> <span class="hps">is the object</span> <span class="hps">of change,</span> <span class="hps">although</span> <span class="hps">the changes are not</span> <span class="hps">always going to</span> <span class="hps">make</span> <span class="hps">good</span>, <span class="hps">but the</span> <span class="hps">change</span> <span class="hps">is a step in</span> <span class="hps">the progress of</span> <span class="hps">the truth.</span>"</span><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><u><span style="color: #339966;">MANUSIA DAN PERADABAN</span></u></b><br />
Beberapa pengertian mengenai peradaban :<br />
• <i><span style="color: #ff6600;">Huntington</span></i> mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species.<br />
<i><span style="color: #ff6600;">• Damono</span></i>, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.<br />
• <i><span style="color: #ff6600;">Fairchild</span></i>, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.<br />
<i><span style="color: #ff6600;">• Kontjaranigrat</span></i> (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.<br />
<i><span style="color: #ff6600;">• Ibnu Khaldun</span></i> (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya <br />
peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, dan spiritual. <br />
<br />
<b><u><span style="color: #339966;">ARTI PERADABAN</span></u></b><br />
• Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. <br />
• Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. <br />
• Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud : unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.<br />
Istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">kota</st1:city></st1:place> yang maju dan kompleks.</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><br />
<b><u><span style="color: #339966;">PERADABAN MEMILIKI KAITAN ERAT DENGAN KEBUDAYAAN</span></u></b><span style="color: #339966;"><br />
</span>Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia.<br />
Kemampuan akal : manusia menghasilkan ilmu pengetahuan<br />
Kamampuan rasa melalui alat-alat inderanya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk kesenian<br />
Kemampuan karsa : menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktifitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.<br />
<br />
Hasil atau produk kebudayaan inilah yang menghasilkan peradaban<br />
<br />
Setiap masyarakat atau bangsa dimanapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban.<br />
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: magenta; margin-bottom: 12pt;">Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh :<br />
1. Kemajuan Teknologi <br />
2. Ilmu Pengetahuan <br />
3. Tingkat Pendidikan <o:p></o:p></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="color: magenta;"><br />
</span>Kemampuan teknologi menjadikan bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya.<br />
Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk dll. <br />
Peradaban ditentukan pula oleh tingkat pendidikan salah satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured)<br />
• Orang yang cultured adalah juga yang lettered artinya melek huruf <br />
• Orang yang cultured adalah yang mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan adiluhung yang hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarafnya tinggi <br />
Bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik.<br />
<br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><br />
<b><u><span style="color: #339966;">MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB<br />
</span></u></b>Manusia adalah mahluk yang beradab sebab diaunugerahi harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi.<br />
Dalam perkembangannya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiaannya.<br />
Catatan.<br />
• <b><i><span style="color: red;">Masyarakat adab</span></i></b> memiliki pandangan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society) (Nurcholis Madjid)<br />
- Masyarakat beradab atau berkeadaban <br />
- Masyarakat madani (masyarakat yang teratur dan beradab)<br />
• <b><i><span style="color: red;">Peradaban hanya terwujud dalam masyarakat teratur <br />
Wujud Peradaban Moral</span></i></b> : <br />
<span style="color: red;">• <b>Nilai-nilai</b></span> dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan. <br />
<span style="color: red;">• <b>Norma</b></span> : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk. <br />
<b><span style="color: red;">• Etika</span></b> : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun. <br />
<b><span style="color: red;">• Estetika</span></b> : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast). <br />
<br />
Perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.<br />
Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi<br />
<br />
jadi evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu peradaban<br />
<br />
Peradaban lahir sebagai respon (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya<br />
<br />
penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja masusia agar meningkatkan efisiensi dan produktifitas<br />
<br />
<b><u><span style="color: #339966;">GELOMBANG PERUBAHAN PERADABAN UMAT MANUSIA</span> <br />
</u></b><span style="color: #3366ff;">Mengalami 3 gelombang :</span><br />
<span style="color: #3366ff;">1. gelombang I</span> peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM – 1500 M<br />
<span style="color: #3366ff;">2. gelombang II</span>, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M – 1970 M<br />
<span style="color: #3366ff;">3. gelombang III</span>, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M – sekarang</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><b><span style="color: #993366;">1.1 Gelombang pertama</span></b><br />
Dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa<br />
<b><span style="color: #993366;">1.2 Gelombang ke dua</span></b><br />
o 1712 : penemuan mesin uap <br />
o Ditemukan mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan .<br />
o mesin-mesin dapat mendengar dan melihat setajam pancaindera <br />
o lahir macam-macam mesin baru yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik <br />
Penggunaan mesin industri telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa eropa <br />
<b><span style="color: #993366;">1.3 Gelombang III revolusi informasi<br />
</span></b>(ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang)<br />
Gelombang III terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang :<br />
a. Komunikasi dan data prosesing <br />
b. Penerbangan dan angkasa luar <br />
c. Energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui <br />
d. Terjadinya urbanisasi yang disebabkan oleh kemajuan tehnologi komunikasi dan transportasi <br />
” <b><span style="color: red;">Gelombang III ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan THE GLOBAL VILLAGE (KAMPUNG GLOBAL) DIPERKIRAAKAN PUNCAKNYA PADA 10-20 TAHUN MENDATANG” <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><b><span style="color: red;"><br />
</span><u><span style="color: #339966;"><br />
GLOBALISASI MEMUNCULKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN</span></u></b> :<br />
<span style="color: #ffcc00;">1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi <br />
2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih <br />
3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia <br />
4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang <br />
5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi <br />
6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri <br />
7. Perubahan dari demikrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori <br />
8. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja <br />
9. Perubahan dari utara ke selatan <br />
10. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.<br />
<br />
</span>Patricia Aburdace (1990) 10 macam perubahan di era globalisasi :<br />
1. abad biologi<br />
2. bangunnya sosialisme pasar bebas<br />
3. cara hidup global dan nasionalisme budaya<br />
4. dasawarsa kepemimpinan wanita<br />
5. kebangkitan agama dan milenium baru<br />
6. kebangkitan dalam kesenian<br />
7. kemenangan individu<br />
8. pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an<br />
9. berkembangnya wilayah pasifik<br />
10. privatisasi / swastanisasi atas negara kesejahteraan</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span class="hps"><span lang="EN" style="color: red;">“ Nothing is</span></span><span lang="EN" style="color: red;"> <span class="hps">eternal</span> <span class="hps">and</span> <span class="hps">immortal</span> <span class="hps">in this world</span> <span class="hps">except</span> <span class="hps">change</span>”</span><span style="color: red;"><o:p></o:p></span></div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-61074352733606129172011-09-09T22:02:00.000-07:002011-10-09T19:25:27.138-07:00MATERI ISBD<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 18pt;">MATERI ISBD</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="EN">MUJIONO</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKrLc-HxGil6wQAjeOOAIhXCj6ya7HZj-CDd7nPJUWdWSPkufo0AzsaOSeatOPtOvH_baYilQ30MXbf0d8CjpGCOcNrkL75LblvIMVdKSZqN_00k77HhBytBBRmqN5uS9xIJxdL9JUYC0t/s1600/images+isbd.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKrLc-HxGil6wQAjeOOAIhXCj6ya7HZj-CDd7nPJUWdWSPkufo0AzsaOSeatOPtOvH_baYilQ30MXbf0d8CjpGCOcNrkL75LblvIMVdKSZqN_00k77HhBytBBRmqN5uS9xIJxdL9JUYC0t/s200/images+isbd.jpeg" width="140" /></a></div></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="EN" style="color: red;">Education <span class="hps">never</span> <span class="hps">know the age</span>, <span class="hps">start</span> <span class="hps">learning</span> <span class="hps">from</span> <span class="hps">birth to</span> <span class="hps">grave</span>, <span class="hps">study hard</span> <span class="hps">to</span> <span class="hps">achieve</span> <span class="hps">in order to achieve</span> <span class="hps">a high degree</span>"</span></div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: magenta; font-size: 14pt;">KONSEP GENERAL EDUCATION</span></b></div><div class="MsoNormal"><b><span style="color: magenta; font-size: 14pt;">Konsep pendidikan secara umum</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12pt;">Dalam kehidupan masyarakat modern ketergantungan hidup terhadap produk teknologi terutama teknologi informasi. Kemajuan iptek di era globalisasi (kehidupan tanpa tapal batas), menuntut masyarakat untuk memiliki kemampuan spesialisasi. Hal ini berpengaruh pada pola fikir, pola hidup dan perilaku.<br />
<br />
Teknologi disatu sisi membantu aktivitas hidup masyarakat, di sisi lain menjadikan sikap mental masyarakat malas, karena dibuai berbagai kemudahan. Kehidupan di zaman modern seolah-olah tidak akan dapat bertahan hidup tanpa bantuan produk teknologi.. hal ini memaksa kehidupan menjadi konsumtif. Pada saatnya akan menggusur nilai-nilai kemanusiaan yaitu kemandirian dalam mengatasi persoalan hidupnya.<br />
<br />
<span class="fullpost">Nilai-nilai kemandirian sangat dibutuhkan karena di dalamnya ada unsur kreatifitas dan efisiensi. Situasi yang dilematis, perkembangan kehidupan modern biaya hidup menjadi tinggi, namun tidak mengikuti perkembangan jauh ketinggalan, ini merupakan problematika kehidupan modern.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Untuk mengantisipasi dampak negative kemajuan iptek dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara maupun sebagai bagian dari alam.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Abad 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa system pendidikan modern telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: lime;">Menurut Philip H. Phenix (1964:6),</span> enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa :</span><br />
<br />
<span class="fullpost">a) Makna symbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung</span><br />
<br />
<span class="fullpost">b) Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris</span><br />
<br />
<span class="fullpost">c) Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam</span><br />
<br />
<span class="fullpost">d) Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk</span><br />
<br />
<span class="fullpost">e) Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah</span><br />
<br />
<span class="fullpost">f) Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (pendidikan umum)</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan tujuan pendidikan umum :</span><br />
<br />
<span class="fullpost">A complete person should be skilled in the use of speech, symbol and gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating object of esthetic significance, endowed with a rich and disciplined life in relation to self and others, able to make wise decision and to judge between right and wrong and possed of an integral out look</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Artinya manusia yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: lime;">Wolfgang Klafki (1968:20)</span> : general education merupakan bidang studi yang komprehensif karena mendidik KEPALA, HATI DAN TANGAN. Secara terintegrasi. Sasaran yang disentuh dalam general education adalah tiga potensi utama manusia yaitu : akal, hati dan tingkah lakunya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Di Amerika dan Inggris, konsep general education, dalam rangka menciptakan masyarakat yang berbudaya, demokratis dan perduli terhadap lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of education tahun 1958, program studi general education di Amerika, dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu :</span><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa</span><br />
<br />
<span class="fullpost">4. Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal</span><br />
<br />
<br />
<span class="fullpost"><b><span style="color: magenta; font-size: 14pt;">KONSEP PENDIDIKAN UMUM DI INDONESIA</span></b></span><span style="color: magenta;"><br />
</span><br />
<span class="fullpost">System pendidikan modern cenderung mengarah pada suatu proses dehumanisasi. Ditandai oleh penajaman kajian keilmuan atau spesialisasi berlebihan dalam bidang-bidang tertentu. Maka system pendidikannya cenderung hanya memahami manusia pada satu aspek tertentu saja, sedangkan aspek-aspek lainnya diabaikan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Pendidikan seperti ini menghasilkan para lulusan yang pola piker, pola hidup bersifat materialistis dan perilaku mekanistik. Mereka menjadi suatu generasi yang miskin akan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Sangat menghawatirkan generasi depan. Mereka masuk ke dalam persaingan global dengan menghalalkan segala cara demi mencapai kesuksesan material semata.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Gambaran kecenderungan dunia pendidikan tinggi dewasa ini sangat mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan. Maka anak didik perlu dibekali suatu kemampuan untuk memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai universal.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Konsep pendidikan umum di Indonesia berangkat dari UU no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Berdasarkan dari tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan nasional Indonesia selalu memuat nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan secara terintegrasi. Untuk ditingkat perguruan tinggi di sebut mata kuliah dasar umum (MKDU) yaitu sekelompok mata kuliah yang memberikan landasan dalam pengembangan dunia spesialisnya masing-masing.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">MKDU dirubah menjadi MPK dan MBB. Kedua kelompok bidang studi ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa perguruan tinggi Indonesia dalam pencapaian tujuan utama pendidikan nasional, yaitu membentuk kepribadian utuh melalui proses pembelajaran secara terintegrasi dengan menggunakan pendekatan multi atau interdisipliner. Dalam konsep di Amerika disebut General Education.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b><span style="color: magenta; font-size: 14pt;">HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP MBB-ISBD</span></b></span><span style="color: magenta;"><br />
</span><br />
<span class="fullpost">Program studi General Education di Amerika telah dikolaborasi para ahli pendidikan di Indonesia menjadi sebuah studi atau mata kuliah MKDU (istilah dulu). Kelompok mata kuliah pertama memuat mata kuliah pendidikan Pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewiraan nasional, kelompok kedua memuat mata kuliah ISBD, IBD dan IAD. Kedua kelompok tersebut kini menjadi MPK dan MBB.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Kelompok mata kuliah di atas berusaha membekali mahasiswa berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, pemaknaan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan baik sebagai pribadi, sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga masyarakat dan sebagai bagian dari alam ciptaan Tuhan. Tujuannya memberikan landasan berfikir, bersikap dan bertindak agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat rohani dan jasmani, cerdas, trampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemanusiaan dan kebangsaan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah kurikulum inti yang memuat nilai-nilai dasar .</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: cyan;">VISI, MISI DAN TUJUAN MBB-ISBD</span></span><span style="color: cyan;"><br />
</span><br />
<span class="fullpost"><span style="color: #00ccff;">VISI ISBD</span></span><span style="color: #00ccff;"><br />
</span><br />
<span class="fullpost">Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: #00ccff;">MISI ISBD</span><br />
<br />
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk social yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: #00ccff;">TUJUAN ISBD</span></span><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan masyarakat</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk social yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b><span style="color: magenta; font-size: 14pt;">SUBTANSI DAN URAIAN SUB POKOK BAHASAN</span></b></span><span style="font-size: 14pt;"><br />
</span><br />
<span class="fullpost">Pendahuluan</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Bagian pendahuluan ini merupakan kuliah pengantar yang dimaksudkan untuk memberikan penjelasan umum mengenai mata kuliah ISBD</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari topic ini adalah agar mahasiswa mampu memahami dan menyadari pentingnya mata kuliah ISBD sebagai bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: #3366ff;">POKOK BAHASAN TOPIK INI :</span></span><span style="color: #3366ff;"><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Visi, misi dan tujuan kuliah ISBD</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Pengertian ilmu social, ilmu budaya dan ISBD</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Ruang lingkup ISBD :</span><br />
<br />
<span class="fullpost">a. Manusia sebagai mahluk budaya</span><br />
<br />
<span class="fullpost">b. Manusia dan peradaban</span><br />
<br />
<span class="fullpost">c. Manusia sebagai individu dan mahluk social</span><br />
<br />
<span class="fullpost">d. Manusia, keragaman dan kesederajatan</span><br />
<br />
<span class="fullpost">e. Manusia, moralitas dan hokum</span><br />
<br />
<span class="fullpost">f. Manusia, sain dan teknologi</span><br />
<br />
<span class="fullpost">g. Manusia dan lingkungan</span><br />
<br />
<span class="fullpost">4. Kedudukan ISBD dalam pendidikan umum (general education) di perguruan tinggi</span><br />
<br />
<span class="fullpost">5. Fungsi pendidikan umum dan MBB di perguruan tinggi</span><br />
<br />
<span class="fullpost">6. ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social budaya</span><br />
<br />
<span class="fullpost">7. Metode pembelajaran ISBD</span><br />
</span><br />
<span class="fullpost"><b><span style="color: magenta; font-size: 14pt;">PENGERTIAN ILMU SOSIAL, ILMU BUDAYA DAN ISBD</span></b></span><span style="color: magenta;"><br />
</span><span class="fullpost"><br />
<span style="color: red;">a. <u>Pengertian Ilmu Sosial</u></span><br />
<br />
Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia), dari filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan :</span><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Natural Science (ilmu-ilmu alam meliputi : fisika, kimia, biologi dll)</span><br />
<span class="fullpost">2. Social Sciences (ilmu-ilmu social meliputi : sejarah, politik, ekonomi dll)</span><br />
<span class="fullpost">3. Humanities (ilmu-ilmu budaya meliputi : bahasa, agama, kesenian dll)</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dalam dunia pengajaran, ilmu-ilmu social mengalami perkembangan sehingga timbul faham STUDI SOSIAL (social studies. Kalau di Indonesia (IPS). Paham studi social dipergunakan bagi keperluan pendidikan dan pengajaran bukan disiplin ilmu yang mandiri. Studi social/IPS adalah ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di SD dan Menengah (elementary and secondary school).</span><br />
<br />
<span class="fullpost">IPS adalah fusi dari sejumlah mata pelajaran social. Maka ilmu-ilmu social merupakan dasar dari IPS, tapi tidak berarti seluruh ilmu-ilmu social menjadi bahan IPS. Tingkat usia, jenjang pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak didik menentukan materi-materi ilmu-ilmu social mana yang tepat menjadi pokok bahasan dalam IPS.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Ilmu social dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Ilmu-ilmu social belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Ilmu-ilmu social baru pada tahapan analisis dinamika, artinya baru sampai pada analisis-analisis tentang masyarakat manusia dalam keadaan bergerak. Jadi untuk melihat perbedaan antara social science dengan natural science dilihat dari objek formanya, artinya objek social science adalah manusia sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu social adalah focus of interest (pusat perhatian), missal ilmu ekonomi yang menjadi pusat yang dipelajarinya adalah usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas ketersediannya. Ilmu politik pusat perhatiannya mengenai kekuasaan manusia dst.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: red;">b. Ilmu Budaya</span></span><span style="color: red;"><br />
</span><br />
<span class="fullpost">Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya (homohumanus) dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Materi ilmu budaya dari bahan pengetahuan humanniora seperti filsafat, teleologia, ilmu hokum, sejarah, bahasa, kesusastraan dan seni. Humaniora mengajarkan bahan ajaran yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia lebih manusiawi.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Humaniora adalah seperangkat sikap, perilaku, moral manusia terhadap sesamanya</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Humanities adalah pengetahuan kebudayaan</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: red;">c. ISBD</span></span><span style="color: red;"><br />
</span><br />
<span class="fullpost">Untuk melihat apa itu ISBD bisa dilihat dari materi kuliah I, ISBD sebagai General Education. Diawali dari historinya, bahwa program studi general education / pendidikan umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu disebut MKDU. MKDU di bagi menjadi dua kelompok yaitu MPK (mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi : Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidkan Kewiraaan Nasional) dan kelompok mata kuliah MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD, IBD dan IAD) dan IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b><span style="color: magenta; font-size: 14pt;">MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA</span></b></span><br />
<br />
<span class="fullpost">Manusia adalah mahluk budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Adapun sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan LOGIKA. Sarana untuk meningkatkan dan memelihara pola perilaku dan mutu kesenian adalah ETIKA dan ESTETIKA.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematic budaya yang berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan mahluk biologis saja namun juga sebagai mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk budaya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Pengertian kebudayaan ditinjau dari bahasa Sansakerta “budhayah” (jamak), budhi = budi/akal. Jadi kebudayaan adalah hasil akal manusia untuk mencapai kesempurnaan . <span style="color: lime;">EB. Taylor</span> mengartikan kebudayaan sebagai : “keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan serta yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat. Atau diartikan pula segala sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun non material melalui aka”l. Budaya itu tidak diwariskan secara generative (biologis) tapi melalui belajar.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: lime;">Menurut Koentjaraningrat</span> : “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pula kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak social. Dengan memfungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya, manusia bias mempertimbangkan dan menyikapi problema budayanya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Kebudayaan perlu dikaji agar kita bias mengembangkan kepribadian dan wawasan berfikir. Kebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan hidup serta meningkatkan kesejahteraannya. Dalam proses perkembangan kebudayaan terjadi pula penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan yang disebut MASALAH KEBUDAYAAN. Masalah kebudayaan adalah segala system/tata nilai, sikap mental, pola berfikir pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus-kasus kemasyarakatan antara lain : DEHUMANISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan seseorang. Jadi kita melihat Dehumanisasi terjadi akibat perubahan sikap manusia sebagai dampak dari penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. Untuk mengantisipasi hal itu, manusia harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan filsafat. Melalui filsafat bias memaknai tentang etika, estetika dan logika</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Jadi melalui kajian pengetahuan budaya, kita ingin menciptakan atau penertiban dan pengolahan nilaii-nilai insane sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik secara fisik maupun mental. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insane.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Adapun wujud dari kebudayaan adalah :</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: #339966;">IDE (gagasan</span><span style="color: yellow;">)</span>, adalah konsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi adat istiadat</span><br />
<span class="fullpost"><span style="color: #339966;">ACTIVITY</span>, yaitu kompleks aktivitas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi system social atau pola aktivitas.</span><br />
<span class="fullpost"><span style="color: #339966;">BENDA BUDAYA</span>, sebagai hasil aktivitas yang menjadi unsur kebudayaan adalah : bahasa, system teknologi, mata pencaharian, organisasi soail, system pengetahuan, religi dan kesenian..</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b><span style="color: magenta; font-size: 14pt;">KONSEP KEADILAN</span></b></span><span style="color: magenta; font-size: 14pt;"><br />
</span><br />
<span class="fullpost">Dalam upaya memanusiakan manusia (homohumanus = manusia yang bersikap manusia, berbudaya dan halus). Manusia harus memahami dan menghayati konsep keadilan, penderitaan, cinta kasih, tanggung jawab, pengabdian, pandangan hidup, keindahan dan kegelisahan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Keadilan adalah pengakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Pengakuan atas hak hidup individu harus diimbangi melalui kerja keras tanpa merugikan pihak lain, karena orang lain punya hak hidup seperti kita. Jadi kita harus member kesempatan pada orang lain untuk mempertahankan hidupnya. Prinsipnya keadilan terletak apada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Tindakan-tindakan yang menuntut hak dan lupa pada kewajiban merupakan pemerasan. Sedangkan tindakan yang hanya menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak berakibat pada mudah diperbudak atau dipengaruhi orang lain.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: #339966;">Jadi keadilan bila disimpulkan adalah :</span></span><span style="color: #339966;"><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga Negara</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Kesadaran adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga Negara</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang merata.</span><br />
<br />
</span><span class="fullpost"><span style="color: #ff6600;">Cirri-ciri keadilan adalah :</span></span><span style="color: #ff6600;"><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Tidak memihak</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Sama hak</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Sah menurut hokum</span><br />
<br />
<span class="fullpost">4. Layak dan wajar</span><br />
<br />
<span class="fullpost">5. Benar secara moral</span><br />
</span><br />
<span class="fullpost"><span style="color: #3366ff;">Sedangkan akibat dari ketidakadilan adalah “</span></span><span style="color: #3366ff;"><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Kehancuran : diri, keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa dan Negara</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Kezaliman yaitu keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak orang lain, sewenang-wenang merampas hak orang lain demi keserakahan dan kepuasan nafsu.</span><br />
<br />
</span><span class="fullpost"><span style="color: #cc99ff;">Bagaimana agar kita bias memiliki sifat adil ?</span></span><span style="color: #cc99ff;"><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Tekad bahwa hanya dengan keadilan hidup akan berkah</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Berlaku adil pada siapapun agar hidup sukses</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Cari ilmu sebab dengan berilmu dapat mengetahui hak dan kewajiban dan aturan hidup yang benar</span><br />
<br />
<span class="fullpost">4. Menghasilkan masalah dengan data dan informasi yang BAL (benar, akurat, lengkap)</span><br />
<br />
<span class="fullpost">5. Menjadikan keadilan sebagai kunci kebahagiaan, keselamatan, kesuksesan dan kemuliaan dalam hidup.</span><br />
<br />
</span><span class="fullpost"><span style="color: red;">Macam-macam Keadilan :</span></span><span style="color: red;"><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Keadilan Legal (keadilan moral</span><br />
</span><br />
<span class="fullpost">Dalam suatu komunitas yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasar yang paling cocok baginya (the man behind the gun). Rasa keadilan akan terwujud bila setiap individu melakukan fungsinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, keadilan tidak akan terjadi bila ada intervensi pada pihak lain dalam melaksanakan tugas kemasyarakatan dan hal ini dapat memicu pertentangan, konflik dan ketidakserasian.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="color: red;">2. Keadilan Distributive</span></span><br />
<br />
<span class="fullpost">Keadilan akan terlaksana bila hal yang sama diperlukan secara sama dan hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama diperlakukan secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Contoh : gaji pegawai lulusan smu dan sarjana harus dibedakan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost"><b><u><span style="color: yellow;">Sumber Bacaan :</span></u></b></span><span style="color: yellow;"><br />
<br />
<span class="fullpost">Modul acuan pembelajaran MBB, ditjen dikti depdiknas Jakarta</span><br />
<span class="fullpost">Modul Pelatihan Dosen ISBD, Kopertis IV, 2007</span><br />
<span class="fullpost">ISD, Abu Ahmadi, Rineka Cipta, Jakarta, 1997</span><br />
<span class="fullpost">Sosiologi Suatu Pengantar, Soejono Soekanto, Rajawali, Jakarta, 2002</span><br />
<span class="fullpost">ISBD Sebagai General Education, Syahidin, Dosen ISBD, Kopertis IV, 2007</span><br />
<span class="fullpost">Dr. Syahdin, dalam pelatihan dosen ISBD Kopertis Wilayah IV (2007)</span><br />
<br />
</span></div>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6537508778616193150.post-79632743397640190162011-05-28T00:10:00.001-07:002011-10-09T19:49:16.036-07:00ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR UNMER<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXZTPI_kJMzZiUDNF-EVEePYQ1PREE85Lyq8WswUGDpWC2U8M_yjSz_ECJWYKHROPFnPOpquQl50jvODL3DNK1nlyKqZUP9AV7iEG_8wO1788tcvoLt4gQ8bpGwauSYhWiH9H4pmZY2Kzz/s1600/indexd.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXZTPI_kJMzZiUDNF-EVEePYQ1PREE85Lyq8WswUGDpWC2U8M_yjSz_ECJWYKHROPFnPOpquQl50jvODL3DNK1nlyKqZUP9AV7iEG_8wO1788tcvoLt4gQ8bpGwauSYhWiH9H4pmZY2Kzz/s200/indexd.jpeg" width="200" /></a></div><span class="fullpost"><span style="font-size: medium;"><b>KERANGKA PIKIR PENDIDIKAN UMUM DI INDONESIA</b></span><br />
<br />
System pendidikan modern cenderung mengarah pada suatu proses dehumanisasi. Ditandai oleh penajaman kajian keilmuan atau spesialisasi berlebihan dalam bidang-bidang tertentu. Maka system pendidikannya cenderung hanya memahami manusia pada satu aspek tertentu saja, sedangkan aspek-aspek lainnya diabaikan.<br />
<br />
Pendidikan seperti ini menghasilkan para lulusan yang pola piker, pola hidup bersifat materialistis dan perilaku mekanistik. Mereka menjadi suatu generasi yang miskin akan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Sangat menghawatirkan generasi depan. Mereka masuk ke dalam persaingan global dengan menghalalkan segala cara demi mencapai kesuksesan material semata.<br />
<br />
Gambaran kecenderungan dunia pendidikan tinggi dewasa ini sangat mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan. Maka anak didik perlu dibekali suatu kemampuan untuk memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai universal.<br />
<br />
Konsep pendidikan umum di Indonesia berangkat dari UU no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Berdasarkan dari tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan nasional Indonesia selalu memuat nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan secara terintegrasi. Untuk ditingkat perguruan tinggi di sebut mata kuliah dasar umum (MKDU) yaitu sekelompok mata kuliah yang memberikan landasan dalam pengembangan dunia spesialisnya masing-masing.<br />
<br />
MKDU dirubah menjadi MPK dan MBB. Kedua kelompok bidang studi ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa perguruan tinggi Indonesia dalam pencapaian tujuan utama pendidikan nasional, yaitu membentuk kepribadian utuh melalui proses pembelajaran secara terintegrasi dengan menggunakan pendekatan multi atau interdisipliner. Dalam konsep di Amerika disebut General Education.</span>muji_unmerhttp://www.blogger.com/profile/00890901722370113228noreply@blogger.com0